Portal Zombie (My FF)
Portal Zombie
Kriiiing…
Suara jam
alarm yang membangunkan ku, sambil duduk di atas ranjang ku lihat jam
menunjukan pukul 06.00
“ayo
bangun,sekolah sekolah” panggil ayahku
Tak aku
hiraukan suara itu,karena sudah stiap pagi beliau begitu,aku langsung berjalan
ke arah ruang tv.
“loh
kok,malah nonton tv sih? Ayo ah cepet sana mandi,nanti terlambat sekolahnya”
ucap ibuku dengan nada yang lembut
“ia ia”
balas ku sambil mengambil handuk yang tak jauh dari ruang tv.
Setelah
selesai mandi aku persiapkan diri untuk berangkat sekolah hari ini,sebetulnya
hari ini aku agak malas untuk pergi sekolah tapi bagai mana lagi inilah
statusku, masih seorang pelajar sekolah menengan pertama,setelah sarapan
selesai aku,adikku di antar sekolah oleh ayahku.
Sampai di
gerbang sekolah aku di sambut oleh satpam sekolah dengan senyumannya,kemudian
ku balas dia. Saat menuju ke depan kelas aku merasakan hal yang janggal setelah
melewati gerbang ke-2 sekolah ku, karena sekolah ku mempunyai 2 gerbang untuk
masuk ke dalam tapi perasaan itu tak aku hiraukan,karena sudah 2 hari ini aku
merasakannya setelah melewati itu.
Tibanya aku
di depan kelas aku lihat 2 teman perempuanku,Fifi dan Vina yang sedang mengepel
di teras depan kelas
“copot
sepatunya!” hentak Fifi
“terserah
kamu aalah” turutku dengan nada agak kesal
Tapi Vina
hanya melihat kelakuan kami saja dengan senyum kecil,di dalam aku melihat teman
laki lakiku si ghihar sedang membaca buku bahasanya
“uy
har,rajin amat pagi pagi udah baca buku” ejekku pada ghihar
Tapi dia
hanya senyum kecil saja pada ku,sudah kebiasaan dia seperti itu jika aku sapa
dia di pagi hari ini
“padahal
sudah jam segini tapi kok masih sepi ya?” aku membuka percakapan
Belum sempat
ghihar memjawab tiba tiba
“pagi
Ghihar,Fariz” sapa Miftah yang baru datang dan langsung menuju tempat dudukunya
yang berada di belakang Ghihar
“ia pagi
juga” jawabku serentak dengan Ghihar
“uya har,npa
nih?”ulang ku menanyakan pertanyaan yang tadi belum sempat Ghihar jawab
“apanya?”
tanya balik Ghihar padaku dengan wajah lupa
“ah gk jadi”
kesalku sedikit
“yang
pertama datang ke kelas siapa?” tanya miftah ke kami
“Fifi,saya,Vina,Fariz,trus
kamu” balas Ghihar
“oh..”
singkat Miftah
Setelah
percakapan singkat itu beberapa teman laki laki kami datang begitupun teman
perempuan.
Bel masukpun
berbunyi tak lama setelah murid murid datang,tepat pukul 07.00 bel tanda masuk
berbunyi. Perlajaran hari ini di awali dengan pelajaran Bahasa
Inggris,pelajaran di akhiri dengan pelajaran Pendidikan Lingkungan pada pukul
13.50 siang.
“riz kamu di
rumah ada jam kosong gak?” tanya Alfatah padaku sambil mengerjakan piket kelas
“umm..
kayanya ada sekitar jam 3 sore, ia jam 3 sore” balasku
“nanti sore
aku boleh ke rumahmu, nggak? Mau download video AKB dan JKT yang baru
nih,soalnya internet di rumah ku lagi ada masalah” ucap dia lagi
“hmm ok
lah,ya sudah jangan banyak ngomong,cepet ngepel lantainya aku udah beres nih
nyapunya” balas ku agak kesal
“ahaha ia
ia” katanya sambil tertawa kecil
Setelah
semuanya selesai aku pulang menuju gerbang utama sekolah dengan sedikit
bercakap cakap dengan Alfatah,sampai di trotoar depan sekolah aku lihat Yudha
sedang menunggu angkot bersama wahyu,sepertinya mereka sedang mengobrol asik di
seberang jalan,aku dan Alfatah menyebrang. Setelah sampai seberang Alfatah
melambaikan tangan tanda perpisahan padaku dan akupun membalasnya.
Aku langsung
mendekati Yudha dan Wahyu untuk ikut menunggu angkot (angkutan kota)
“ko belum
pada pulang sih?” tanyaku pada mereka
“kamu liat
sendirikan,riz. Dari tadi Cuma sedikit angkot yang lewat hari ini saya sama
wahyu aja ketinggalan terus” cetus Yudha
“ahah
kasian” ejek ku
“kamu
sendiri kok baru pulang riz?” tanya Wahyu padaku
“baru
selesai piket kelas” jawab Yudha untuk perranyaan Wahyu padaku dengan mimik
muka menjengkelkan
“weh,tuh
angkot” aku menunjuk angkot yang sedang melaju tidak tidak terlalu kencang itu
Angkot
itupun berhenti, aku,Yudha,Wahyu langsung menaiki angkot itu,dan langsung
berjalan perlahan.
Yudha turun
pertama,sedangkan aku dan Wahyu turun bersama di depan alfamart.
“kiri” ucap Wahyu
untuk menyetop angkot yang kami naiki
Kami
membayar langsung menyebrang jalan,menuju rumah kami berjalan sepanjang jalan
yang bernama Tembaga ini karena sudah jadi kebiasaan kami saat pulang jalan
sepanjang 856m ini tak terasa bagi kami.
15 menit aku
berjalan,tibalah aku di rumah,aku langsung mencari kunci pntu yang ada di dalam
tasku,dan langsung membuka pintu. Saat aku masuk rumah ibuku sudah berangkat
kerja.”kira kira ada makanan apa ya di lemari” guman ku dalam hati sambil
mencari cari makanan,tentunya setelah aku berganti pakaian sekolah aku
menemukan sepotong roti isi coklat,aku langsung memakannya lalu minum dengan
susu coklat pula, setelah perut terisi,sudah kebiasaan bagiku jika setelah
pulangsekolah,makan siang aku pasti buka laptop lalu bermain Game MMORPG
bernama Adventure Quest Worlds.
Aku lihat
jam baru menunjukan pukul 15.30 sore,terdengar suara mesin motor berhenti di
depan rumahku,
tok! tok! tok!
terdengar
suara ketukan pintu depan,ku lihat ternyata Alfatah yang datang
“oi oi oi
oi” katanya dengan nada sorakan yang baru datang ke rumahku
“ah.. ia ia”
aku menerimanya masuk
Kemudian
Alfatah duduk di ruang tamuku dan langsung mengeluarkan laptopnya dari tas yang
sedari tadi dia bawa
“riz,lagi
log in AQW?” tanya Alfatah
“ia ko tau?”
balasku sambil membuatkannya minuman dingin
Tak lama aku
menemui Alfatah sambil membawa minuman dingin yang aku buat “nih minumnya” aku
memberinya minuman itu
“makasih
riz,gk usah repot repotlah” balasnya singkat sambil mengambil makanan kering di
ruangan tamuku.
3 jam sudah
Alfatah di rumahku,ku lihat downloadnya sudah selesai sambil ngobrol ringan
ternyata dia sedang bermasalah dengan kakaknya,kemudian aku sedikit
menasehatinya. Alfatah pulang setengah jam dari selesai mendowloadnya
selesai,dia berpamitan pulang padaku kemudian dia menjalankan motornya dan
pergi di gelapnya petang yang agak mendung,setelah melihat kepergian Alfatah
aku masuk ke rumah dan membereskan bekas minum kami dan kembali melanjutkan
bermain AQW
“kok belum
pada pulang sih?” gumanku sendiri, tidak seperti biasanya,adik biasanya pulang
1 jam lebih cepat dariku kini belum sampai rumah kini dia belum tiba.
Sekarang jam
sudah menunjukan pukul 21.35 malam,mereka belum puang juga,
“ah
sepertinya mereka ke kota sebelah tanpa mengajakku” kesal ku dalam hati.
Kemudian aku mematikan laptopku, lalu aku simpan di lemari kamarku untuk
berjaga jaga agar tidak di ambil adikku.
Malam ini
aku tidur di rumah sendirian,tak hilang akal,aku membuka album photo milikku
kemudian aku mengambil selembar photo itu,ya foto idolku sendiri RENA NOZAWA,
aku bercakap cakap sendiri dengan photo itu hingga tertidur dalam kamarku
sendiri.
Gedebuk!
“aww”
keluhku karena jatuh dari ranjangku, ku lihat ke araha jam alrmku,jam
menunjukan pukun 06.30
“sial, aku
telat ke sekolah” sontakku gaket melihat jam itu,kemudian aku berlari mengambil
handuk dan langsung mandi. Setelah berpakaian sekolah kemudian aku langsung
mengambil sepatuku dan memakainya,tersadar aku saat mlihat isi rumahku.
Ternyata hanya aku di rumah ini.
Kemudian aku
membuka lemari makan isinya hanya seperti kemarin hanya ada roti isi coklat
saja,aku makan roti itu sambil mengambil sepedaku di belakang rumah. Aku
menyandarkan sepedaku di dinding sebelah kiri rumahku. Setelah roti habisku
makan,aku mengambil gelas dan aku isi air putih untuk ku minum lalu aku
mengunci pintu rumah dan aku simpan ke dalam tas. Aku langsung mengayuh kencang
sepedaku menuju sekolah.
Setibanya
aku di sekolah aku langsung memarkirkan sepedaku di parkiran sepeda dan aku
langsung berlari menuju kelas. Saat tiba di depan kelas aku tak melihat siapa
saja di sana hanya ada beberapa bangku yang sedang menunggku pemiliknya
saja,aku langsung ke arah tempat duduku,ku simpan tas di atas mejaku, ku lihat
jam sudah menunjukan pukul 07.10 aku terheran heran akan hal ini. Aku lihat
tanggal hari ini di papan tulis putih menunjukan hari selasa tanggal 21 january
2014.
Jdakk.. gubrak!
Pandanganku
berpaling menuju puntu kelas yang di buka paksa oleh Alfatah
“eh?, kok
masih sepi,pada kemana nih,riz?” tanyanya dengan nafas terengah engah
“entahlah
aku saja baru tiba di kelas” balasku
“jangan
jangan udah pada ke lab biologi?” ingat Alfatah padaku
“oia! Ayo ke
sana” kangetku dan langsung menarik tangan Alfatah supaya cepat ke lab biologi
Saat tiba di
depan lab biologi aku hanya belihat Bhisma sedang duduk sendiri sambil
memainkan HPnya.
“hoi,cepet
sinilah” panggil Bhisma pada kami,
Kami
langsung mendatanginya
“lama banget
sih,emang pada kemana ya? dari tadi aku di sini tapi gk ada orang yang
lewat,baru kalian saja,aku jadi ngeri nih” lanjutnya dengan bahasa alaynya
“sepertinya
ada yang aneh di sini,ya sudah kita kembali kekelas saja barang kali ada yang
datang ke kelas” ucap Alfatah yang menurutku membingungkan tapi kami iyakan
saja. Kemudian kai bertiga menuju kelas kami yang tak jauh dari lab biologi
“tak ada
siapapun di sini” kata Bhisma setibanya kami didepan kelas
Sejak pagi
tadi sampai sekarang aku merasakan hal hal ganjil di hari ini,kemudian kami
bertiga masuk ke dalam kelas dan mengatur tempat duduk kami seperti sedang
rapat
“jadi Cuma
segini yang hadir?” aku buka percakapan ini
“tunggu aja
barang kali ada lagi yang hadir,ya.. entarh itu kelas lain. Tapi setidaknya
nggak hanya kita kan?” balas Alfatah
“eh itu
Affan” cetus Bhisma sambil menunjuk Affan yang lewat depan kelas kami
“uy fan
sini,di kelasmu nggak ada siapa siapa” teriak Alfatah memanggil Affan yang
lewat itu
Kemudian
Affan masuk kekelas kami dan langsung bertanya
“hari ini
sekolah sepi amat ya? Ada apaan sih” dengan nada bingung
“engg..” belum
sempat aku,Alfatah,Bhisma menjawab beberapa suara peti menyambar nyambar
lapangan basket sekolah kami,seketika langit yang agak cerah menjadi gelap
pekat
Setelah
mendengar itu kami berdekatan satu sama lain ku lihat wajah teman teman ku ini
terlihat agak panik walaupun masih bisa mengendalikan diri
“ada apa
ini?” cetus Affan
“kalau tau
begini aku gk akan berangkat tadi” kesalku
“sama riz”
ucap Bhisma dan Alfatah bersama sama
“udahlah
ngapain ngomong gitu mendik kita selidiki saja,gimana?”
“fan,kamu
pikir ini hal mudah? Coba liat kita ini masih anak anak”
“anak anak?
Itu kamu! Aku akan selidiki ini dengan caraku sendiri,ada yang mau ikut aku?”
tanya Affan pada aku dan Bhisma
Tapi kami
terlalu ketakutan untuk mengikuti Affan
“ah percuma
mengajak kalian semua” terdengar keluh kesal Affan,kemudian dia berjalan menuu
luar kelas kami
“fan!”
panggil Alfatah,Affan berbalik melihat Alfatah
“tangkap
ini” lanjut Alfatah sambil melemparkan light stick warna birunya kepada Affan
“Thanks”
balas Affan dengan acuh dan dia langsung pergi tanpa bisa kami lakukan lagi
untuk dia
Kini kami
bertiga seperti terjebak di dalam kelas. Baru 20 menit kepergian Affan
terdengar suaranya berteriak
“Semuanya
lari! Selamtkan nyawa kalian”
“Affan!?”
sontak kami bertiga
Kemudian
kami keluar kelas dan melihat arah suara Affan,dia berlari kencang dengan tetap
memegang light stick biru yang di berikan Alfatah padanya di tangan kanannya
“semuanya
cepat lari!” teriak Affan sekali lagi tapi kami menunggu Affan untuk mendekat.
Saat Affan
mendekat kami hentikan dia sejenak sebelum kami lari,kemudian dia menunjuk ke
arah awal dia berlari terlihat ada segerombolan orang seperti mayat hidup.
“Zombie..!!”
teriak aku,Alfatah dan Bhisma
“lari.. ayo
lari..” teriakku paling keras dari ke-3 kawanku yang lain
Kemudian
kami berlari keluar sekolah di gerbang terlihat seornag satpam,kami peringati
dia saat kami hampai sampai dengannya
“zombie?
Kalian bercanda ya? Hahahha” tawa satpam itu menghiraukan peringatan kami ber-4
“ah terserah
bapak ajalah,pokoknya kami sudah peringati bapak supaya lari” balas ku dengan
nada kesal karena di hiraukan oleh satpam itu.
Kami
melanjutkan larinya menuju rumah Alfatah,sebelumnya kami harus menyebrang jalan
dulu,saat tiba di sebrang jalan kami sempat melihat pak satpam yang tadi
menertawakan kami.
“rupanya dia
masih tertawa” kesal Affan
Baru saja
Affan mengatakan hal itu tiba tiba geromblan zombie itu mendekati pak satpan
itu naas, pak satpam tidak dapat menahan mereka,akhirnya pak satpam itu di
makan oleh gerombolan zombie itu, kami semua kaget bukan kepalang setelah
melihat kejadian itu kemudian kami melanjutkan lari kami menuju rumah Alfatah.
Sambil lari
aku melihat ke belakang ternyata gerombolan zombie itu masih memakan pak satpan
itu, aku alihkan pandanganku kembali ke depan,hanya 15 menit kami berlari dari
sekolah untuk sampai di rumah Alfatah kami ber-4 langsung masuk kedalam
rumahnya
Dub! Cekrek! Krek! Krek!
Alfatah
langsung mengunci pintu pagarnya dan pintu depan rumahnya.
“hufh.. apa
yang bakal kita lakuin di sini?” kataku mengawali percakapan sepi ini
“fath,di
sini ada makanan nggak? Laper nih,perutku udah demo” balas Bhisma
“kamu nih
malah mikirin makan,ini genting tau!” balas Affan ke Bhisma dengan kesal
“sudah
sudah, untuk beberapa hari ini masih ada cukup cadangan makanan,tapi dengan
urusan seperti ini aku bingung, di sini nggak ada senjata apa apa buat ngelawan
para zombie itu” sahut Alfatah bingung
Suasana
hening sejenak hingga terdengar keroncong suara perut dari Bhisma
“wah ada
yang laper nih” ejekku
“hehe.. maaf
ya”
“ya sudah
kita masak mie saja gimana?” ucap Alfatah
“ah gk usah
repot repot” seling Affan
“nggak kok”
“makasih
fath” ucap kami bertiga kepada Alfatah
Kemudian
kami ber-4 masak mie itu dan melahapnya hingga habis
“akhirnya
kenyang juga” ucap Bhisma
Terlihat
Affan sedang menintip keluar lewat gordeng jendela rumah Alfatah,dia terlihat
sangat serius, aku memojokan diri ke sudut ruangan sambil melihat ke-3 temanku
itu,Alfatah sepertinya sedang membuat sesuatu,dan Bhisma sepertinya hanya naik
turun tangga saja
“fath,lagi
bikin apa nih, boleh di bantu?” tanyaku
“ini loh
lagi buat senter khusus untuk ku”
“sendter
khusus?”
“iya.. lihat
saja sendiri” Alfatah menunjukan rancangannya itu, sebetulnya hanya 5 batang
light stick warna biru yang di satukan hingga seperti senter
Kemudian dia
mencobanyanya
“wah riz
berhasil nih, kamu mau gk?” Alfatah menawarkanku benda itu juga
“eemm…”
belum sempat aku jawab
“nih ini
buat kamu aja, nanti aku bikin lagi sekalian buat mereka berdua”
“siplah kalo
gitu” jawab ku dengan canda
Kemudian aku
dekati Bhisma yang sedari tadi naik turun tangga rumah saja
“woi kamu
ngapain sih dari tadi naik turun tangga terus?” kataku
“aku ini
naik turun tangga dengan bermaksud mencari jalan keluar jika saja rumah ini
kedatangan oleh zombie zombie itu” Bhisma menjelaskan artinya yang sedari tadi
naik turun tangga
“oh.. jadi
gitu toh ya sudahlah hati hati nanti jatuh, hahaha” balas ku dengan sedikit
nada mengejek
“semua
terlihat aman aman saja” ucap Affan dengan nada mirip militer
Setelah
mengatakan itu dia membaringkan badanya ke kasur yang berada di
belakangnya,begitupun Alfatah dan Bhisma.
“sudah pada
ngantuk ya?” tanyaku pada mereka
“belum,Cuma
heran aja sama hari ini mulai dari bangun tidur sampai saat ini orang orang
yang baru aku temui baru kalian dan satpam naas itu saja yang aku lihat hari
ini” kata Alfatah
“wah aku
juga begitu”
“sama fan”
ucap Bhisma mengikuti perkataan Affan
“rupanya
sama ya,ada apa ini?” dalam hati aku terus mengatakan itu
Jam dinding
sudah menunjukan pukul 21.45 malam,terlihat Bhisma sudah tidur di kamar Alfatah
begitupun dengan Alfatah. Ku lihat Affan masih duduk melamun sedang memikrkan
sesuatu.
“sudah tidur
aja dulu udah malam kok,lagian para zombie itu juga nggak akan datang bertamu
malam malam gini” ku buka percakapan dengan Affan sambil di selingi sedikit
candaan
“bukan itu
yang aku pikirkan kini”
“lantas,apa
yang kau pikirkan?”
Affan tak
menjawab pertanyaan ku itu dia langsung membaringkan badannya di samping
Alfatah kemudian ku lihat dia terpejam
“yang aku
takuti,zombie zombie itu seperti di film I’m legend” terdegan suara Affan yang
menjawab pertanyaanku tadi
“oh.. jadi
itu” balas ku singkat
Kemudian aku
susul mereka dengan membaringkan badanku di sebelah Bhisma,kini posisi kami
ber-4 seperti ikan kaleng yang siap di buka oleh para zombie zombie itu.
“eh
eh,semuanya ayo bangun liat ini” sambil menunjuk ke arah luar jendela,
terdengan bisikan Affan kepada kami bertiga
Ternyata
Affan bangun paling awal dari kami,kemudian kami menuruti dan melihat apa yang
di inginkan Affan.
“tidak, ini
pasti hanya mimpi! Semua ayo bergegas tinggalkan rumah” pinta Alfatah kepada
kami dengan gaya sok pemimpinnya.
Kemudian
kami bergegas untuk keluar dari rumah Alfatah, kami kemudian naik ke lantai 2
rumah di sana tidak cukup tertutup,sebelum kami pergi Affan memberitahu pada
kami agar membawa senjata perlindungan
“sebentar,di
luar pasti banyak zombie yang berkeliaran jadi kita harus membawa peralatan
yang dapat menjaga kita” kata Affan
“oia benar
juga tuh.Fariz,antar aku ke dapur” pinta Alfatah padaku,
“demi
keselamatan diri kita, ayolah” aku meng-iyakannya
Kemudian aku
dan Alfatah kembali turun untuk mengambil persenjataan sederhana. Sementara
Alfatah mengambil persenjataan di dapur,aku mengintip lewat goden ruamh untuk
melihat keadaan di depan rumah. Ternyata para zombie itu telah tiba di depan
rumah,mereka terlihat mengerikan jika di lihat dari jarak seperti ini. Aku coba
menghitung berapa banyak zombie yang ada di depan rumah Alfatah.
“1,2,3,4,5,6,7,8..
ah sial tertutup tiang,nah 9,10.. 11.. sial! Banyak sekali yang sudah tiba”
geramku agak kesal setelah melihat itu
Jdang..! Jdang..! Teng.. Teng.. glotak glotak!
Terlihat
beberapa zombie sedang membuka paksa pintu pagar dorong rumah
“Fath! Ayo
cepat mereka sudah mulai mendobrak pagar kita” paksaku pada Alfatah yang sedang
kebingungan mencari cari peralatan”.
“riz,kamu
mau pisau yang mana?” tanya Alfatah yang membuatku makin geram
“ini saja!
Ayo cepat naik!” paksaku sambil mengambil tutup panci yang menurutku akan
berguna nantinya.
Kamipun
kembali ke balkon atas, Affan dan Bhisma rupanya sudah tau jika para zombie itu
telah berada di depan rumah Alfatah
“psstt,lihat
itu,kita harus melewati atap atap rumah ini dengan hati hati karna jika
tidak,kalian tau sendiri apa resikonya” ucap Affan yang sederhana itu terdengar
meyakinkan.
Setelah
mendengar ucapan Affan,kami menelusuri atap atap rumah dengan hati hati yang di
pimpin oleh Affan. Saat merangkak di perbatasan atap aku melihat beberapa
zombie yang berhasil masuk ke rumah Alfatah,aku tak menghiraukannya lagi karena
aku pikir aku telah selamat.
Setelah tiba
di ujung blok rumah kami turun dengan sangat hati hati melalui jalan yang telah
di perhitungkan Affan. Saat ingin melanjutkan perjalanan,Alfatah membagikan
pisau yang ia keluarkan dari tasnya yang sudah dia ambil di dapurnya tadi,
Affan mengambil yang cukup besar dan panjang,Bhisma mengambil 2 pisau
kecil,sedangkan Alfatah sendiri pisau china yang cukup besar.
“semua sudah
siap?” perintah Affan pada kami
“sip” jawab
kami bertiga
“oia riz,kamu ambil apa di rumah Alfatah?”
tanya Bhisma padaku yang dari tadi keheranan melihatku yang tidak membawa apa
apa, yang aku bawa hanya tas sekolahku saja.
Kemudian aku
membuka tasku dan menunjukan sebuah pisau sedang yang terlihat mengkilap dan
tutup panci
“nih aku
hanya bawa ini”
“hmm..
baguslah,kita sekarang beraksi atau..” tiba tiba Affan menghentikan
perkataannya
“bhis,nunduk!”
pinta Affan yang angsung di respon oleh Bhisma
Affan
langsung mengambil bata yang berada di bawah kakinya dan langsung melemparkannya
pada zombie yang berjalan tak jauh dari kami berkumpul. Lemparannya sangat
tepat,jika Affan tak menyadari itu mungkin strategi kami akan kacau.
“wah kalau
sudah begini bagaimana lagi?” ucap Alfatah dengan tiba tiba, dan langsung
keluar dari gang kita berkumpul tadi.
Alfatah
langsung beraksi menghajar para zombie itu,melihat Alfatah menghajar para
zombie itu sendirian kamipun langsung mengikuti jejaknya.
Pertarungan
kami tak hanya diam di tempat,kami bertarung kesana kemari hingga akhirnya aku
tersadar bahwa kami telah sampai di depan sekolah kami.
“banyak
sekali zombienya, dan aku senang..!” teriak Bhisma seperti orang yang mabuk 4
botol anggur.
“semua,
masuk ke dalam ruang kelas atas!” pinta Affan yang rupanya dia sudah kosong
serangan
“sebentar,
satu lagi! fan” pintaku sebentar yang mulai kewalahan setelah melawan cukup
banyak zombie.
“ayo fan!”
lanjutku
Sebelum aku
mengikuti Affan aku melihat Alfatah sedang di keroyok banyak zombie,
“tunggu
fan!”
“ayo riz!
Dia pasti bisa melawannya!”
“aku gak yakin
itu,kalian berdua naik saja dulu” perintahku pada Affan dan Bhisma yang dari
tadi sudah menungguku.
Aku berlari
menuju Alfatah yang jaraknya sekitar 15 meter di belakang dari tempatku tadi.
Sleb! Sreett..!! Crat!
Pisauku
menghunus salah satu zombie yang mengepung Alfatah.
“kau baik
baik saja?” tanyaku,tapi dia hanya tersenyum licik saja mendegar pertanyaanku
tadi.
Setelah
masalah dengan beberapa zombie yang mengepung Alfatah berhasil kami habisi,kami
langsung menyusul Affan dan Bhisma yang sudah mulai naik tangga menuju kelas
atas. Kemudian kami berhasil masuk kedalam kelas atas
“ssstt..
sini” terdengar suara Bhisma dari arah kelas 8-D
Aku dan
Alfatah kemudian langsung menuju ruang itu,akhirnya kami ber4 berhasil
berkumpul kembali walaupun senjata kami sudah berlumuran darah para zombie.
“sebenarnya
mereka itu dari mana..?” Affan membuka percakapan dengan nada bertanya tanya
“bukannya
kamu yang paling awal bertemu dengan mereka?” balas Alfatah
“a-a-aku
sendiri tidak tau,saat aku berjalan menyelidiki kemarin aku sudah melihat
mereka di depan wc kelas 7” timbal Affan
Aku
mengalihkan perhatianku dari percapakan mereka berdua ke Bhisma,rupanya dia
sedang membersihkan pisau kembarnya itu dengan kaos olahraganya.
“beres.
Sekarang sudah bersih dan siap di gunakan lagi” ucap Bhisma setelah
membersihkan 2 pisaunya itu
Aku hanya
tersenyum kecil melihat itu,aku kembalikan perhatianku pada Alfatah dan
Affan,rupanya mereka masih bertanya tanya tentang asal usul para zombie itu.
“gimana
kalau kita habisi saja semua? Dari pada pusing pusing?” aku masuk dalam
percakapan mereka
“semua?
Emangnya kamu tau mereka ada berapa? Kalau ngomong belum di pikir dulu” balas Alfatah padaku, itu yang membuatku
kesal.
“sudah..
jangan begitu,lebih baik kita bersihkan pisau pisau kita, lihat Bhisma saja
sudah, masa kita belum?” ucap Affan, rupanya Affan memerhatikan Bhisma juga
sedari tadi sambil bercakap cakap dengan Alfatah.
Kemudian aku
dan Alfatah menuruti perkataan Affan, kami membersihkan pisau kami juga,begitu
pula dengan Affan
“cia cia
cia.. masih belum pada bersih ya? Hahaha kasian deh” ejek Bhisma pada kami
bertiga,tapi tidak kami hiraukan ejekannya itu.
Selesai
membersihkan pisau kami dari darah para zombie,kami ber-4 membuat penghalang di
depan tangga dengan cara menumpuk memerapa meja dan kursi.
“sepertinya
untuk sementara waktu ini kita aman di dalam kelas ini” ucapku
“mudah
sekali kau bicara” balas Affan sembari senyum kecil
Suasana
hening sejenak,aku mengambil sisa kursi yang ada di kelas aku langsung
medudukinya sambil melihat 3 kawanku itu, Bhisma seperti sedang mencari cari
sesuatu.
“kamu nyari
apaan sih bhis,dari tadi kok gelisah begitu?” tanya Affan
“hp-ku
hilang..” balas Bhisma dengan gaya iklan
tv
“mungkin
keselip kali di tasmu?” tambah Affan
“ya ampun
Bhis.. Cuma gitu aja kok heboh sih?”
“tapi fath,
itu hp penting bagi aku barang kali ada keluargaku menelfon atau menanyakan
kabarku atau sebagainyakan..”
“sudah
sudah,terserah kamu ajalah bhis” aku masuk dalam debat itu
“ya sudah,
ada yang bawa hp lagi nggak?” tanya Bhisma pada kami
“nih” Affan
menyodorkan hpnya
Kemudian
Bhisma langsung mengambil dan memakainya, tiba tiba terdengar suara lagu yang
tak asing bagi telinga kami dari dalam tas Bhisma
Aku tidak takut pada luka dan sakit
apa yang terjadi ku takan gentar
pergi untuk mencari
impian miliku
ayo jadi kelinci yang pertama
lagu first
rabit dari hp Bhisma,rupanya dia ceroboh karena kurang memeriksa
tasnya,kemudian dia berhasil mendapatkan hpnya kembali
“tuhkan apa ku bilang tadi pasti ada di dalam
tasmu” kata Affan
“hhee”
Bhisma hanya tertawa malu akan kelakuan bodohnya itu
“yah..
batrenya sekarat,nge-cash aja dulu ah” lanjut Bhisma dengan seenaknya sendiri
“terserah
kamu aja deh” balas Alfatah
Setelah
melihat kejadian itu aku langsung menuju jendela yang tak jauh dari tempat ku
duduk tadi, aku melihat gerombolan zombie itu makin bertambah banyak,kemudian
aku meminjam teropong pada Affan untuk menglihatan lebih jelas lagi,aku
menelusuri setip pandangan demi pandangan,sudut demi seudut para zombie hingga
aku tertuju pada sebuah mobil bus yang bertuliskan ‘JKT48’ terjebak oleh
gerombolan zombie itu dan ternyata ada beberapa member yang masih berada di
dalamnya
“hey teman
teman, lihat itu kalian gak akan percaya sama apa yang barusan aku lihat tadi”
aku memberika teropong yang aku pegang sambil menunjukan di mana mereka harus
melihat.
Mereka
bergantian melihat,dan merekapun terkejut bukan kepalang setelah melihatnya
juga
“itu member
JKT!” hentak mereka ber-3
“kita harus
tolong mereka apapun caranya,dan bagaimanapun resikonya!” ucap Alfatah dengan
nada yang sangat semanga.
Karena kami
tau bahwa Alfatah sangat menggemari JKT48 lebih dari kami
“ayo semua
selamatkan mereka dari makhluk jelek dan
buruk rupa itu!” lanjut Alfatah
Entah
semangat dari mana aku langsung berdiri dan langsung menyiapkan
pisauku,begitupun dengan Bhisma dan Affan.
“Kalian
siap?” tanya Alfatah
“ayo!”
teriak kami ber-3
*to be continue
0 Response to "Portal Zombie (My FF)"
Posting Komentar