Takdir Baryonix! bagian 1



                             Takdir Baryonix

Malam ketika sang rembulan menyinari gelapnya malam 3 pemuda sedang bersiap untuk istirahat setelah beraktivitas sambil di iringi dengan nyanyian jangkrik
“Lelah sekali hari ini,rasanya aku ingin pergi saja dari dunia yang membosankan ini” cetus alpha
“haha kau ini,kerjanya mengeluh saja,coba liat tavo,dia masih mengerjakan tugasnya walaupun masih ada waktu 1 bulan untuk mengumpulkannya.” Jawab bravo sambil menunjuk tavo yang sedang serius mengerjakan tugas kuliahnya
“ah,dia mah memang terlalu rajin,dah ah ngantuk nih,Night all” lanjut alpha sambil menarik selimutnya lalu tidur
“dasar pemalas” ejek bravo
Baru saja mereka berdua memejamkan mata,tiba tiba tavo melihat cahaya terang dari luar jendela kamar mereka “ciiuutt,Duarrrr”
apa itu! Hey tavo kalo mau bikin percobaan jangan di dalem dong!”marah bravo karena kaget akan ledakan itu
“memangnya aku  sedang bermain api apa?” balas tavo sedikit kesal karena karyanya hancur berantakan akibat suara ledakan tadi
“tadi aku liat cahaya terang di luar kemudian di susul dengan suara ledakan tadi,lihat! Karyaku jadi hancur berantakan begini” lanjut Tavo mulai memanas
“ma.. maaf tavo, bisa kau mau melihat apa yang barusan terjadi?” pinta bravo
“tapi bagaimana dengan alpha?apa harus di bangunkann?” tanya tavo
Tanpa di suruh lagi bravo membangunkan alpha dari tidur nyenyaknya
“ah! Ada apa si ini? Aku lagi enak enak tidur di bangunin” kata alpha,
Dengan mata masih merah
“ayo ikut keluar!ada sesuatu yang ingin kami tunjukan padamu!” ajak bravo sambil memegang lengan alpha
“ah paling paling hasil kerjaannya si tavo yang sangat membosankan” jutek alpha
“ah sudahlah ayo!nanti keburu banyak orang yang berkumpul” paksa tavo
Akhirnya dengan tergesa gesa mereka keluar dari rumah sewaan mereka dan langsung menuju ketempat asal suara itu terjadi.
Ternyata batu itu jatuh tak jauh dar rumah, hanya sekitar 500meter saja, sesampainya di tujuan mereka melihat dari jarak 5meter dari sebuah lubang ledakan mereka melihat batu meteor yang tidak terlalu besar,mungkin terkikis di atmosfer, kini batu itu hanya tinggal seukuran bantal tidur saja
“Batu meteor!” sontak mereka bersamaan
“waw ini bakal jadi penemuanku paling berharga,nilai ku pasti tinggi jika dapat meneliti batu meteor ini” gerutu tavo yang terdengar oleh alpha
“pikiranmu itu tav.. tav..” ejek alpha
Tiba tiba “Grusuk..” bravo merosot ke arah baru meteor itu
“hey hey hey! Kau bisa sabar sedikit gak sih?” teriak tavo pelan
Kemudian alpha menyusul bravo diikuti dengan tavo,
“aw…” sontak bravo
“hey jangan menyentuh itu sembarangan!” kata tavo,  tapi semua itu terlambat, telapak tangan bravo terluka anehnya luka di telapak tangan bravo membentuk seperti sebuah tanda tertentu
“apa ini? Apa yang terjadi, tadi kurasaakan telapak tanganku sangat panas tapi kini seperti tidak terjadi apa apa” kata bravo memberitahukan kepada kedua temannya itu
Tiba tiba tavo menarik tangan bravo dan melihat tanda di telapak tangan kanannya sambil berkata
“ini.. sepertinya pernahku lihat di buku buku sihir milik temanku di kampus”
“sihir?hahaha kau masih percaya akan hal itu? Gk mungkinlah” lanjut alpha
“tunggu dulu,sepertinya ada yang aneh di telapak tangan ku ini,seperti.. ah..” kata bravo di sambung suara rintihan sakit bravo
Tiba tiba batu meteor itu menjadi sedikit retak dan mengeluarkan cahaya putih ke biru biruan di sertai dengan suara dentingan besi
“wah apa ada apa ini? Lari.. ayo tavo!bravo ayo lari!!” teriak alpha
Saat hendak mau lari kepala bravo merasa berat,dan
“sial, bravo pingsan!” teriak tavo kepada alpha, tapi alpha sudah hampir masuk kerumah dia masih setkitar 50 meter dari rumah
Tubuh bravo akhirnya di gendong oleh tavo,kini tubuh tavo menjadi sangat berat untuk berlari tapi tavo terus berusaha sekuat tenaga untuk berlari, tiba tiba ada yang aneh, tubuh tavo merasa terangkat dari tanah dan tertarik menuju cahaya itu
“aaahhh.. alpha tolong kami!” teriak tavo ,
alpha berhenti sejenak untuk melihat kejadian itu,tapi tak meghiraukan teriakan tavo, kemudian alpha kembali berlari, namun naas dia juga ikut tertarik ke dalam cahaya itu,cahaya yang sangat terang menjadikan malam yang sunyi menjadi riuh, di sekitarnya juga ada angin yang sangat kencang atap atap berterbangan dan beberapa pohon kecil terbawa angin, kejadian itu hanya berlalu sesaat kemudian tenang lagi
kini yang tersisa di depan rumah hanya tinggal sebuah batu meteor itu saja.





Cahaya itu ternyata teleportase untuk mereka bertiga ke suatu dunia yang sangat berbeda dengan dunia nyata.
“di,dimana aku?tempat apa ini?tanganku!?”  bravo mengangkat matanya perlahan di lanjutkan dengan keterjutanya tadi sambil melihat telapak tangan kanannya yang terluka,tapi dia hanya menemukan sebuat kristal biru muda, kemudian dia melihat kedua temannya, mereka juga memegang sebuat kristal yang berbeda beda.
“hey,tavo! Alpha!” kata bravo sambil membangunkan kedua temannya itu,
Karena tak ada reaksi dari kedua temannya, bravo memaksakan diri untuk dapat bangun, kemudian dia menyisir daerah sekelilingnya dengan mata tajamnya,
“hey dimana kita?bagai mana dengan lukamu?” tanya tavo yang tiba tiba
“rupanya kau sudah sadar,aku sendiri tidak tahu ini di mana,lukaku hilang,tapi aku menemukan ini saat aku terbangun” balas bravo sambil menunjukan kristal biru muda miliknya
“kau juga memilikinya?”
“sebentar”tavo merogoh saku celananya dan menemukan sesuatu
“hah?! Aku juga punya, warnaku merah”
“merah? Siapa yang memberikan ini?” bingung bravo
“entahlah” singkat tavo
“hey alpha,bangun ayo bangun” bisik tavo
Bravo hanya melihatnya saja, lalu embali menyisir daerah sekelilingnya
Tiba tiba
“hhmmmmffffhaaaaaahhh…” desah alpha seperti baru membuang nafas dalam dalam
“akhirnya kau sadar juga” kata tavo
“hey hey, tempat acam apa ini?”balas alpha sambil langsung menuju ke arah bravo
“hey! Aku yang menunggumu malah dia yang kau lihat duluan” kesal tavo
“sstt.. jangan berisik” kata bravo sambil mulai merunduk dan segera mendekati pohon tebal yang tak jauh dari tempat mereka pingsan tadi, diikuti dengan kedua temannya
“apa yang terjadi,bravo?” tanya tavo
“ia apa yang terjadi?”
“sepertinya ada yang memata matai kita”
“siapa?”
“entahlah”
Bisik bisik mereka kemudian membuahkan beberapa pasukan Doom menegpung mereka,
“oh tidak” sesal bravo
“sepertinya hidup kita akan berakhir di sini”
“aku sangat senang bisa kenal dengan mu tavo, bravo”
“kalian jangan pasrah dulu!”  hentak bravo
Tiba tiba salah seorang dari pasukan Doom menyerang mereka, mereka berhasil menghindar dengan cara menyebar, tapi bersatu lagi
“huft hampir saja”
“hampir? Jika waktunya telat mungkin kita sudah..”
“diam lihat itu!” kaya tavo sambil menunjuk beberapa orang dari pasukan Doom
“sepertinya kali ini kita tidak akan selamat”
“bravo! Biasanya kau tidak mengatakan halseperti itu?”
“apa yang kau pikirkan bravo!”
Kemudian beberapa pasukan dengan cepatmulai menyerang mereka, mereka akhirnya pasrah dan hanya tutup mata saja, tiba tiba terdengar desitan pedang dan mendengar beberapa orang di dekat mereka sedang bertarung
“hey bravo,apa yang terjadi?”
“aku tidak tau pha,aku sendiri menutup mataku”
“loh jadi yang bertarung itu siapa?”tanya tavo
“sekarang kalian boleh membuka mata kalian” kata salah satu penyelamat
Akhirnya mereka bertiga membuka matanya perlahan lahan,mereka melihat 2 orang berpakaian jubah putih, 1 orang masih memegang pedang, dan 1 laginya hanya tangan kosong,
“siapa kalian? Sebelumnya kami ucapkan trimakasih karena telah menyelamatkan kami bertiga” kata bravo
“ia trimakasih” kata tavo dan alpha
Setelah percakapan singkat itu bravo,tavo dan alpha di ajak oleh 2 orang misterius itu ke suatu tempat yang menurut mereka bertiga seperti castle tua di pinggir hutan dengan pintu cukup besar di tengahnya
“kami pulang” kata salah satu orang misterius itu
“kami juga membawa 3 orang seperti yang mulia inginkan”
“kerja bagus” kata seseorang dari balik kursi besar yang cukup untuk menutupi perapian di dalah castle itu
“hey bravo,aku takut sekali”
“memangnya kau saja aku juga takut, aku takut apakah kita akan di makan atau bagai mana” balas tavo
“kalian berdua diam!” kata orang mysterius yang membawa pedang mirip excalibure
“sudah, kau juga diam roger”
“baik yang mulia”
Kemudian seseorang yang di anggap yang mulia itu turun dari kursinya dan menghadap kepada bravo dan kedua kawannya

“selamat datang di peristirahatanku” katanya
“apa!orang tua yang lemah tak berdaya itu kalian anggap paduka? Hahahaha jangan bercanda kalian”
“diam kau anak kurang ajar!!” kata roger sambil menundukan kepala alpha dengan paksa
“hohoho.. rupanya ramalan itu benar, kenalkan nama ku Iris Malfagna, panggil saja aku iris” kata orang yang di anggap sebagai yang mulia itu
“kalian berdua bisa kluar” pinta paduka Iris kepada kedua orang mysterius itu
“baiklah” balas kedua orang mysterius itu
Kemudian mereka meninggalkan ruangan itu
“dari kalian bertiga siapa yang bernama bravo” tanya paduka Iris
“hey bravo dia tau namamu”bisik tavo
“oh jadi kau yang bernama bravo,kau cukup tampan juga ya! Hahahha” sedikit ejek paduka Iris kepada bravo
“ada apa paduka? Memangnya ramalan apa?” tanya bravo
“ia benar, memangnya ramalan apa?” sambung tavo
“kalian memegang kristal teleport?” tanya paduka Iris
“kami memegangnya” sahut bravo dan tavo sambil menunjukan kristal yang mereka punya
“hey, ko aku tidak punya?”
“coba cek di kantong celana kirimu,alpha”
“kau juga tau namaku! Wooww aku punya yang berwarna coklat muda”
Takjub bravo
“baiklah kemarikan kristal kalian”
“tidak! Jika aku jual kristal ini aku bisa kaya di duniaku” tolak alpha dengan keras
“sudahlah alpha berikan saja” kata tavo
“ah baiklah ini, hey bravo apa yang terjadi denganmu? Sikapmu jadi brubah total begini?” heran alpha
“*hmzzz” bravo hanya mengeluarkan nafas saja
Kemudian mereka bertiga memberikan kristalnya masing kepada paduka Iris dan memberikannya kembali pada seseorang yang mirip dukun yang dari tadi ada di sebelah paduka Iris dan langsung  menjadi asap lalu hilang seketika
“kristalku,mau kau apakan kristalku?” tanya keras Alpha pada paduka iris
“tenang saja,kristal kalian baik baik saja” kata paduka Iris dengan lembut
“paduka, memangnya apa yang terjadi di dunia ini? Bisa kau ceriktakan sedikit pada kami?” pinta bravo yang tiba tiba pada paduka Iris
“apa? Kita jalan cukup jauh dari kemunculan pertama kita di sini,kau hanya ingin mendengarkan cerita dari dia!” hentak alpha
“alpha! Apa kau tidak bisa menghormati orang yang lebih tua dari dirimu?” bentak tavo malu kepada paduka Iris
Paduka Iris terkejut akan hal itu, tapi dia mengabulkan permintaan bravo
“jadi begini, Dulu negeri ini damai sekali setiap pagi burung burung bernyanyi,cahaya matahari menghangatkan tubuh setiap beraktivitas,bunga bunga di taman tumbuh indah subur dan berwarna warni, orang orang bercengkrama setiap bertemu, hari hari itu sangat hangat dan menyenangkan, tapi semua berubah saat sebuah meteor jatuh di negeri ini,batu meteor itu mengakibatkan gempa yang cukup kuat untuk dapat meletuskan sebuah gunung berapi aktiv tapi pasukan wizard kami dengan sepenuh kekuatannya dapat menahan letusan  gunung api tersebut,warga biasa hanya melihatnya dan terkagum kagum setelah dapat menahan gunung api itu agar tidak meletus semua warga yang melihat sontak kegirangan karena desanya  kembali aman.Tapi semua berubah saat ketua wizard kami bernama “HADES” tercorupt saat memindahkan batu meteor itu dari tanah,akhirnya semua pasukan wizard terpaksa melawan ketuanya sendiri semua yang melawan tewas dan langsung tercorupt juga, hanya beberapa pasukan wizard yang selamat dari bencana itu, kemudian mereka kembali ke istana cahaya untuk memberitahu kepada raja, bahwa terjadi bencana semacam itu saat kejadian itu terjadi sang raja baru saja di tinggal mati oleh sang istri saat melahirkan anak mereka yang pertama, raja itu kemudian ia menitipkan kepada salah satu penasihatnya untuk dapat menyelamatkan bayi itu kemudian penasihan itu menuruti perkataan sang raja dan langsung pergi dari pintu belakang istana di kawal dengan 2 orang wizard senior sang raja rupanya bertempur bersama melawan pasukan HADES,naas sang raja kalah dan tewas di tangan HADES ketua wizardnya sendiri, istananya di ambil alih oleh pasukan HADES, namun bayi yang di bawah oleh penasehat dan 2 wizard senior selamat sampai di tepi hutan, bertahun tahun telah berlalu bayi itu kini telah tumbuh menjadi wizard sejati karena di dukung oleh wizard senior dan penasehatnya, hingga suatu ketika saat pangeran muda sedang berlatih bersama wizard senior mereka kedatangan tamu yang tak di undang  mereka adalah 5 wizard senior dan 3 wizard remaja seperti pangeran hanya saja tingkatan mereka berbeda baru saja mereka bertemu dan berkenalan, pasukan HADES menyerang mereka, salah seorang wizard senior yang paling tua menyuruh penasehat untuk dapat meyelaatkan 4 wizard pemula itu untuk masuk ke tempat rahasia, mereka meng”iya”kannya dan langsung menuju persembunyian, mereka berlari secepatnya naas wizard wizard itu tak kuat menahan pasukan HADES yang terlalu kuat “cepat kalian masuk kedalam!” perintah penasehat itu kepada 4 wizard pemula itu
“aaaarrrgghh” punggung penasehat itu tertembus beberapa anak panah yang di tembakan oleh pasukan HADES dengan buru buru 4 wizard pemula itu menutup cepat pintu ruangan rahasianya sehingga pasukan HADES tidak dapat menemukan mereka.
“kurasa ini sudah aman pangeran” intip salah satu wizard pemula itu dan memberitahukan keadaan sekitar kepada pangeran 
“baiklah ayo kluar,sudah 3 hari kita di dalam sini” perintah pangeran
“baik pangeran” sontak 2 wizard pemula itu menuruti perintah pangeran
Tapi keadaan di luar berubah 1800 dari keadaan saat mereka ber empat masuk ke dalam tempat persembunyian, langit menjadi merah gelap, warna tanah menjadi merah darah,pohon pohon di sekitar menjadi kering tak berdaun,
“kacau sekali” geram pangeran
“apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya salah satu wizard pemula itu
“kurasa cerita ini mulai membosankan” ucap alpha dengan muka sinis
“Alpha! Ssstt” bisik tavo
Bravo hanya memandang alpha dengan muka agak kesal,
Paduka Iris menghentikan ceritanya sejenak lalu di susul dengan uapan alpha
“rupanya kau sudah mengantuk nak” ucap paduka Iris memandang bravo dengan tersenyum
“hhhmm” kata alpha
“apa anda bisa memberitahu di mana kamarnya? Kemudian kita lanjutkan kembali cerita negeri ini” pinta tavo ke paduka Iris
“heeeh.. tak sopan tau!” kata bravo
“hahaha kalian ini lucu sekali,baiklah besok aku lanjutkan lagi ceritaku aku antar kalian ke kamar kalian” paduka Iris menunjukan kamar mereka
Kemudian mereka masuk kedalam kamar mereka di sana terdapat 2 ranjang yang cukup besar dan ada sebuah jendela tua yangmasih terjaga juga ada lemari besar yang entah apa di dalamnya
“hey” sahut paduka pada 3 orang itu
“ya, ada apa paduka?” tanya tavo
“selamat malam” ucap paduka dengan senyuman yang ramah
“hmm malam juga paduka”ucap tavo dan bravo kecuali alpha yang sudah terlelap di salah satu ranjang
Kemudian mereka menutup pintu kamar dan langsung bersiap siap untuk tidur.
*to be continue

0 Response to "Takdir Baryonix! bagian 1"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel