100 Day with LostSaga (Part 1)
Namaku
Fariz, lengkapnya Fariz Iqbal Nugraha. Aku salah seorang fans JKT48 dan
idolaku
adalah Rena Nozawa. Sekarang aku duduk di bagku kelas satu SMA di
salah satu
sekolah favorit di kotaku. Di kelasku,aku terkenal sebagai seorang
gamer karena
hampir semua jenis game pernah aku mainkan.
Karena aku
seorang gamer bukan berarti aku tak punya teman apa lagi sahabat,
itu salah
besar jika aku tak punya itu semua, temanku banyak tapi tidak di
sekolahku
sendiri,tidak di sekitar perumahanku tetapi temanku berada di seluruh
kota di
negaraku itu bukan hanya aku saja, semua gamer pasti sepertitu itu.
Berbicara
tentang sahabat, aku punya satu orang sahabat aku dan dia kenal sejak
kelas satu
SMP namanya adalah Muhammad Rifqi Aurynanda Adinugraha, cukup
lama aku
kenal dan dekat dengannya.
Semua
berawal ketika aku bertanya kepadanya tentang agar bisa nge-chat di
salah satu
game MMORPG yang bernama Adventure Quest Worlds atau yang
biasa di
sebut AQW atau akiwek, karna aku sendiri masih pemula untuk permainan
yang seperti itu.
Setahun
setelah kejadian itu pertemanan kami semakin dekat dan semakin erat
hingga terjalin
sebuah persahabatan yang cukup erat antara aku dengannya,hinga
suatu ketika
aku mengatakan pada temanku bahwa “jika ada Rifqi pasti ada aku di
situ” saat
itu aku merasa sangat senang
Berbulan
bulan aku memainkan permainan itu aku cukup tenar dalam permainan
itu bahkan
aku sudah masuk clan bernama Wings Of Eagles clan yang di bangun
atas dasar
persahabatan, persaudaraan,kekeluargaan,cinta dan kasih sayang. Dan
bangganya
lagi aku adalah salah satu pendirinya dan juga clan kami adalah salah
satu clan
terkuat dalam permainan itu, tapi sayangnya belakangan ini clan kami
mulai retak
semenjak para bedebah tengik ikut masuk clan kami dan mengemis
ingin jadi
officer.
Aku dan
ketua clan sudah seperti adik-kakak walapun itu hanya aku yang merasa,
dia adalah
Dimas Rizky orang yang pandai bergaul dengan siapapun, walaupun
sikapnya
agak gila dan sedikit penyuka sesama jenis tapi aku sangat menyukai dia
sebagai
seorang kakak, karena saat aku masih sangat newbie aku selalu di bantu
oleh dia dan
perkataan yang sampai saat ini masih aku ingat adalah ketika aku
masih di
level 41 dan dia di level 45 dia berkata “ayo cepet naik levelnya, biar bisa
pvp bareng
lagi” dia mengatakan itu karena saat kami masih level 41 kita selalu
pvp bareng.
Hari
berganti hari dan bulan mengikutinya, kehidupanku masih biasa biasa saja
masih
seperti dulu hanya saja kini aku kenal dengan seseorang yang perasaannya
dapat aku
pahami ya siapa lagi jika bukan Dimas.
Kini aku
sudah kelas 3 SMP,suatu hari saat bel istirahat sekolah berbunyi,seperti
biasa aku
menuju kelas Rifqi untuk mengajaknya kekantin bersama, saat aku
sudah di
depan kelasnya aku lihat pintu kelasnya sudah terbuka dan sudah tidak
ada murid
lagi di dalamnya, kemudian aku bertanya pada teman yang sekelas
dengannya
yang baru saja datang dari kantin
“liat Rifqi
gak?” tanyaku
“Riqi sedang
di taman bacaan bareng Rheza,Denny,Alfatah,Egy dan Navi”
balasnya
“wah dasar kutil
kuda, enak saja dia pergi tanpa aku, awas kau nanti. Oh ia
Inan,terimakasih
untuk infonya ya” balasku sambil menuju taman bacaan
Di taman
bacaan aku melihat Rifqi duduk di sebelah Rheza yang sedang bermain
game dan di
situ pula banyak siswa yang sedang melakukan aktivitasnya masing
masing, ada
yang mengerjakan tugas,download anime,ngobrol bahkan ada yang
sedang
bermain game.
“di situ
kamu rupanya, eh wait. Kayaknya aku kenal deh sama game yang Rheza
mainin”
gumamku dalam hati
Kemudian aku
merindik rindik mendekati Rifqi agar dia tidak tahu untuk
sementara
keberadaanku saat aku dekat dengannya.
“hup! Siapa
hayo?” sapaku sambil menutup matanya dengan kedua tanganku
“Fariz”
jawabnya dengan jutek
“tidak seperti
biasanya dia berkata seperti itu padaku” ucapku dalam hati sembari
Kemudian aku
lirik game yang sedang Rheza mainkan
“wuih.. main
LostSaga” celetuk ku kepada Rheza
“loh kok tau
sih?” jawab Rheza sambil matanya tetap focus ke layar laptopnya
“hihihi..” tawaku kecil
“udah ah,
Riz jajan yuk, aku mulai lapar nih gara gara nungguin kamu kelamaan
keluar dari
kelas” ucap Rifqi yang sontak mengubah pikiranku tentang Rifqi sesaat
yang lalu.
“oh, haik!
Ayo!” balasku dengan nada agak ke jepang jepangan
Kemudian
kami membeli makan dan menghabiskannya bersama, selesai makan
aku membuka
percakapan dengan Rifqi
“oia Rif,
kemarin aku kan Online terus kumpul di markas bareng Dimas nah tiba
tiba aja si
Sekar curhat di markas, banyak cowok malah pada ngeladenin dia,
mentang
mentang dia cewek sendirian, ahahaha belum lagi eventnya mantep
mantep lagi”
“emang event
apaan,Riz?” cela Rifqi
“jadi
lanjutan dari DageVsNulgath di buat lanjutan,loh.. hihih” balasku
“ah yang
bener? Wah cakep deh kalo begitu ntar kita main bareng ya! Oh ia
sebelum kamu
dateng Alfatah bikin char loh di AQW, ntar ajak dia masuk clan juga
ya!” ucap
Rifqi
“hmm tapikan
miniman harus level 45?” balasku
“oh ia ya,
ahaha ya udah kita ajak war bareng aja, gimana?” ajak Rifqi
“nah boleh
tuh, tapi. . . “
“tapi
apa,Riz?”
“tunggu dia
sampai level 30 dulu untuk bisa war, ahahaha”
“ahahaha”
Rifqipun ikut tertawa
Saat itu aku
merasa senang sekali sampi Rifqi berkata
“Riz, kamu
kok tau game yang di mainin Rheza?”
“hihi ia,
waktu kelas 6 SD aku main itu juga bareng temen temen, hihih
Kenapa
gitu?” balasku
“hoo
pantesan, trus sekarang?”
“udah di
hack sama orang” jawabku kesal karenaRifqi mengingatkanku pada char
LostSagaku
“kasian
banget sih.. ahahha oh ia Riz, menurut kamu itu game enak gak? Trus
grafiknya
gimana?”
“hmm menurut
aku sih lumayan enak grafiknya juga bagus sih, gak kayak AQW”
sedikit
ejekku
“kalo
menurut aku sih kurang seru, grafiknya kayak bocah, aku gak bakalan main
game kayak
begitu” sambung Rifqi padaku
“tapi kalo
AQW grafik sama cara mainnya kayak begitu gimana?” tanyaku
“ya tentu
enaklah ahahaha, di LostSaga ganti rambut ataupun ganti warna rambut
saja bayar,
sedangkan di AQW malahan gratis, ya enak AQWlah, ahaha” jelas Rifqi
padaku
“ahaha kamu
ini ada ada saja” akumu masuk dalam tawa Rifqi
Beberapa
menit kemudian setelah percakapan itu bel masuk jam terakhirpun
berbunyi dan
aku harus berpisah pada Rifqi karena kelas kami terpisah.
2 minggu
kemudian aku dan Rifqi mulai terbiasa untuk pergi ke taman bacaan
bahkan di
hari sabtupun kami selalu kumpul di situ.
“Rif,
kemarin buka box permanent dapet gear apaan?” Tanya Rheza ke Rifqi
“lumayanlah
dapet bajunya zorro” balas Rifqi dengan wajah lesunya
“Rif, kamu
main juga?” tanyaku heran
“hehehe ia,
lumayan udah pangkat V3 nih” balas Rifqi sambil menunjukan
charnya
padaku.
“wah bagus
banget Rif charnya, bisa gak tuh mainnya?” sindirku pada Rifqi
“bisa dong
masa ia char keren kayak begini gak bisa mainnya sih gimana
gimanaan?
Ahahha” ucapnya
“sialan!”
ucapku dalam hati
Sejak
kejadian hari itu aku mulai di lupakan oleh Rifqi, dia hanya terpaku hanya
pada
LostSaga saja dan mulai melupakan AQW
Keesokan
harinya dia menitipkan char AQWnya padaku
“kenapa Rif?
Gak ada waktu atau?”
“sebetulnya
sih banyak Cuma lagi pengen main LostSaga saja nih, titip log in ya”
ucapnya
ketus dan meninggalkanku begitu saja
“sabar riz,
sabar” ucapku dalam hati
Aku sadar
siapalah aku di sekolah,di kelas. Aku hanya anak biasa biasa saja tanpa
prestasi
apapun, banyak teman teman kurang menyukaiku hanya karena aku anak
berkacamata.
Setelah
Rifqi pergi aku terseret arus idol group JKT48 di sekolahku, aku punya
hubungan
dekat dengan ketua group FansJKT48 di sekolahku dia adalah Alfatah,
kebetulan
sekali dia sekelas denganku.
Alfatah
sudah bolak balik FX 2kali bersama anggota FansJKT48 yang lainnya dari
sekolahku
maupun dari luar sekolah. Aku akui saat itu aku masih ikut ikutan trend
sampai aku
benar benar punya perasaan tersendiri terhadap oshi pilihanku, dia
adalah Rena
Nozawa.
Alfatah
selain FansJKT48 dia juga seorang gamer walaupun tidak terlalu berbakat
dalam
gamenya, ada juga Yudha dan Hadian di kelasku yang bermain game, skill
mereka
berdua 3 tinggkat di atasku, aku akui itu, ada juga dari kelas lain namanya
Egy dia
sudah cukup ahli dan hamper 10 tingkat di atasku, dia memang ahlinya.
Suatu hari
Alfatah bermain LostSaga dia kelas dan hadian yang melihatnya dengan
sinis sambil
berkata
“dih ngapain
sih main game kayak begituan, jelek amat grafiknya” ejeknya sambil
lewat dari
tempat duduk Alfatah
Tapi Alfatah
tak menghiraukannya, begitupun dengan Yudha yang ada di
belakangnya.
Kebetulan
saat itu jam kosong dan guru sedang rapat, tugas sudah kami
selesaikan.
“capek ah,
nih Yud kalo mau main mah” kasih Alfatah ke Yudha
“kamu bisa
tah Yud?” Tanya ku heran
“liat aja
nih” dia langsung bertukar posisi dengan Alfatah
“oh ia Riz,
ntar abis UN ikut gak nih ke FX?” Tanya Alfatah
“yakin nih?”
balasku
“yakinlah
bareng Affan,Nove, Tegar sama yang lainnya”
“gimana ya,
aku sih mau aja tapi aku sendiri liat waktu apa aku ada jam kosong saat
liburan”
“yasudah
kalo ada waktu kosong kabarin aja ya!” semangat Alfatah
“sip dah”
ucapku seadanya
“tuh,Riz.
Ah.. game kayak gini mah gampang lawannya aja mudah di kalahin,
mungkin kalo
aku bisa masuk ke dalam gamenya aku bisa lebih hebat lagi,yak!
Ahahaha”
ucap Yudha dengan sombongnya
Kemudian
Yudha dan Alfatah bertukar posisi lagi, Alfatah me-log out charnya dan
membuka link
tentang jadwal theater yang bakal Alfatah dan yang lainnya lihat
nanti.
“wah lumayan
nih, masih Renai Kinshi Jourei!” ucapnya girang sendiri
Aku sendiri
bingung kenapa dia bersikap terlalu fanatic begitu. Setelas puas lihat
lihat page
itu kemudian Alfatah membuka tab baru untuk menambah web dan
mulai
mengetik sesuatu
“gemscool?”
Tanya ku heran
“ia masa
kamu gak tau sih ini untuk daftar LostSaga dan game lainnya, jadi ini tuh
link game
onlie terbesar pertama di Indonesia” jelas Yudha
“hmm, jadi
kamu mau register baru nih,Fath?” tanyaku
“tidak, tapi
Yudha yang mau, katanya dia mau main game online lagi setelah
vacum
beberapa lama, apa kamu mau daftar juga,Riz?”
“emm boleh
deh” jawabku terpaksa
Setelah
Yudha selesai registrasi sekarang giliran aku yang mengisi data dalam
forum
tersubut.
“selesai”
ucapku setelah berhasil mengisi lengkap data data yang di minta
“cie punya
ID gemscool cie..” ejek Yudha dan Alfatah kepadaku
“ah
sudahlah..” balasku
Kemudian
seorang guru tiba tiba masuk ke kelasku yang sedang dalam keadaan
seperti
kapal pecah ini.
“semuanya
duduk! Ada pengumuman penting!” ya, dia adalah guru Bahasa Inggris
yang
terkenal garang dari pada guru guru yang lain.
Semua murid
yg di kelas langsung duduk rapih dan mendengarkan
pengumumannya,
ternyata itu adalah pengumuman libur selama 2 pekan
menjelang
Ujian Nasional yang diadakan bulan mei.
Sontak seisi
kelaspun senang mendengar pengumuman libur termasuk aku sendiri
tapi di saat
saat seperti itu beberapa orang merasa murung karena setelah libur
langsung di
adakan Ujian Nasional.
Tapi bagiku
2 pekan itu cukup untuk belajar dan mengisi waktu luangku untuk
bermain AQW.
Sepulang
sekolah aku pulang dengan Alfatah di bonceng oleh dia dengan
motornya
Setibanya di
rumah aku berterimakasih kepadanya dan dia langsung tancap gas
untuk
kembali ke rumahnya. Sorenya aku kembali kupul di markas AQW bersama
dengan anak
anak W.O.E hari itu terasa sangat ganjil buatku karena tak ada char
Rifqi yang
biasa ngobrol ataupun bercanda denganku.
“Rifqi
mana,Riz?” Tanya Dimas
“ntah, dia
sibuk sama LostSaga, tuh”
“hihi cie di
2’in sama game, ahaha” potong Sekar yang ada di markas
“ah kamu
ini, tuh Dandi nungguin kamu sampe bulukan” balasku ejek pada Sekar
Dan Dimaspun
tertawa. Itulah hari hari perasaanku mulai bergejolak main AQW
Entah ada
perasaan apa itu.
1 minggu
sebelum masuk Alfatah mengajaku bermain warnet dan mengajaku
bermain
LostSaga, dan akupun mengiakannya saja.
Dalam waktu
1 minggu aku sudah meraih pangkat V3 kelas 4 dan Alfatah sudah
V3 kelas 5
“walah, ini
mah bener bener vacuum, dan harus belajar keras nih Riz” ucap
Alfatah
kepadaku saat masih bermain.
“lanjut aja
terus, kalem Ujian masih 2 hari lagi” ucapku yang sepontan keluar
dariku.
Aku sendiri
terkejut kenapa aku berkata seperti itu
“gila kamu
Riz, hati hati loh” Alfatah langsung menatap ke arahku
Karena
computer aku dengan Alfatah bersebelahan. Aku merasa terganggu akan
hal itu dan
Alfatah terkikik melihat tingkahku yang merasa terganggu.
Hari Ujian
Nasional telah tiba dan pangkatku masih V3 kelas 4 aku dan para gamer
di sekolahku
berusaha untuk vacuum sementara, terkecuali Yudha yang masih on
dalam
gamenya.
===========+==============+============
Ujian
Nasional telah usai semua murid kelas 3 terlihat senang dan lega karena
telah
melewati ujian nasional yang berat itu. Sepulang sekolah Alfatah
mengajakku
bermain di warnet lagi akupun meng-iya kannya tapi aku harus
pulang untuk
berganti baju dulu jika ingin pergi
bermain, itu sudah jadi
kebiasaanku
sejak kecil,karena orangtua ku melarangku bermain saat aku masih
mengenakan
seragam sekolah.
Baru aku
selesai berganti pakaian aku menerima pesan singkat dari Alfatah
‘Riz, ayo
anak anak udah kumpul nih, cepet keburu rame nih
warnet, computer
masih ada
4 lagi nih’
‘ok ok sebentar lagi aku ke sana deh’ balasku dengan singkat
Setelah
membalas pesan aku langsung mengambil kunci motor dan mengenakan
jaket
kemudian aku langsung tancap ke warnet untuk dapat bermain bersama
kawan kawan
se-warnetku.
Jarak dari
rumahku ke warnet menempuh waktu 5 menit menggunakan motor,
setibanya di
warnet aku lihat kawan kawanku sedang sibuk dengan permainannya
masing
termasuk Alfatah, dia berada di computer nomor 4 sepeti biasanya, dan
seperti
biasanya pula computer nomor 3 kosong
“main berapa
lama nih?” tanyaku pada Alfatah
“3 jam dan
ini juga baru main, nungguin kamu dulu sih” ucapnya dengan nada
kesal
“aih
aih.. ya udah deh, ayo dungeon bareng
yuk!” ajak ku kepadanya untuk
bermain
salah satu mode favorite kami
“dungeon apa
nih?” Alfatah sambil menatapku
“Snow aja,
lagian gak terlalu sulit kok” jawabku dengan enteng
“ok aku RM
ya?” pinta Alfatah
“iye dah,
tapi kalo Cuma berdua kurang seru ah, ajak Akbar juga tuh dari tadi dia
main
sendirian aja, ahahaha” ajaku pada Akbar yang berada di bagian belakang
computer
Alfatah.
“nah tumben
ngajak?” balas Akbar dengan jutek
“ahaha udah
ah jangan banyak omong” potong Alfatah
Karena room
sudah terisi kami bertiga langsung saja Alfatah untuk segera
memulai
permainan, permainan berjalan dengan seru dengan uruta aku di
peringkat
ke-2 Akbar di peringkat pertama dan Alfatah terakhir.
Setelah
dungeon bersama kami bertiga kemudian berlanjut ke mode selanjutnya,
yaitu mode
prisoner, aku akui aku sangat payah dalam mode ini, terkadang aku
se-team
dengan Akbar kadang dengan Alfatah dan bahkan aku sendirian tapi
scoreku tak
pernah tertinggal jauh, 2-3 terkadang 3-1, aku memang payah dalam
mode ini
tapi mode kesukaanku adalah mode power stone.
Saat kami
sedang seru bermain tiba tiba temanku satu lagi datang keAlfatah dan
sedikit
rebut dan kemudian ikut bermain bersama kami, dia adalah Tegar seorang
mastah dalam
LostSaga di warnet ini.
Kami bertiga
hanya bermain setengah jam bersama Tegar, tapi Alfatah dan Akbar
menambah
waktu billing mereka karena aku di hubungi oleh mamahku jadi aku
tidak bisa
ikut tambah billing dan aku berpamitan kepada mereka bertiga.
Setibanya di
rumah aku lihat mamahku dan papahku ingin menjeput adikku di
tempat
kursusnya sekalian berbelanja di luar kota, jadi aku harus menjaga rumah
seperti
biasanya.
Jam di rumah
masih menunjukan pukul 16.45 sudah 20 menit kedua orang tuaku
pergi,
karena udara hari ini cukup panas aku memutuskan untuk mandi sore lebih
cepat dari
biasanya, setelah mandi dan berpakaian dan terasa cukup segar
kemudian aku
log in LostSaga di rumah, ternyata mereka bertiga masih on dan
mengajak
battle mode teammatch dan seperti di warnet lagi aku selalu dengan
team yang
mengacak, saat sedang seru bermain ponsel ku tiba tiba menerima
pesan dari
mamahku agar aku menyalakan lampu depan rumah karena orangtua
dan adikku pulangnya
agak malam.
“lagi lagi
sendirian, bikin bad mood aja” gemamku dalam hati
Kemudian aku
melanjutkan permainanku bersama tiga temanku yang tadi
permainan
kami semakin seru dan semakin asik sampai ke tiga kawanku itu
billingnya
habis dan akhirnya permainan kami selesai dan kemudian aku lirik jam
untuk ke
sekian kalinya
“apa! pukul
19.30?!” sontak ku kaget karena aku lupa belum menyalakan lampu
dan aku
langsung bangun dari kursiku dan langsung menyalakan lampu luar dan
menyiram
tanaman yang ada di lantai 2
“huft,
selesai juga” senangku dalam hati
Kemudian aku
kembali ke tempat duduk ku dan kembali menatap layar monitor
baru
beberapa menit aku menatap layar sesuatu terjadi di layar laptopku,
warnanya
menjadi gelap sendiri dan kemudian menjadi sangat menyilaukan lalu
normal
kembali aku yang keheranan bingungung akan hal itu dan memutuskan
untu tidak
memegang keyboardnya dulu untuk memastikan barangkali aku salah
tekan tombol
keyboardnya.
Dari pada
kebingungan dan deg degan aku mengambil air dulu dan kembali ke
depan layar,
namun apa yang terjadi? Tiba tiba cameranya menyala berwarna
merah
menandakan jika laptopku sedang merekamku bulu kudukku berdiri
sekujur
tubuhku kemudian perlahan aku tekan ALT+TAB namun laptop sama
sekali tidak
merekam, akupun tenang kembali dan kembali ke LostSagaku, sepeti
biasa,
sebelum battle ataupun Faction War aku selalu mengecek market yang
mungkin ada
gear yang bagus dan murah yang bisa aku beli, namun hasilnya sama
saja, jelek
jelek dan mahal pula, saat itu juga aku memutuskan lebih baik ke plaza
dan
memancing seperti biasa.
Baru masuk
room entah kenapa banyak player yang sikapnya tidak seperti biasa,
yang
biasanya banyak yang mincing ataupun relic tapi ini mereka hanya AFK
berdiri
saja,
“perduli
amat dengan mereka, dasar orang orang aneh” heranku
Kemudian aku
lempar umpanku, tiba tiba saja charku di makan oleh sesosok
monster yang
sangat besar yang besarnya setengah dari layar, aku sangat shock
melihat itu
dan terloncat kaget melihat itu mataku tak bisa lepas melihat kejadian
itu setelah
monster itu hilang yang tersisa hanya tinggal alat pancingnya saja yang
tergeletak
dengan umpan yang tidak di dalam air aku sangat kaget melihat itu dan
tak sengaja
menjatuhkan gelas yang berada di sebelah laptopku hingga pecah
Craaangg..
“huft..!”
aku terbangun dari mimpiku dengan keadaan langsung duduk dan
setengah
sadar aku lihat jam di ponselku, dan ponselku menunjukan pukul 06.10
“ya ampun
aku telat berangkat!” ucapku dan langsung mengambil handuk lalu
mandi dan
kemudian sarapan, untungnya saja masih ada mamahku,
“mah papah
sama adek mana?” tanyaku pada mamah yang saat itu sedang
mencuci
piring
“kamu di
tinggal tuh sama papah, kamu sih telat bangun” balasnya dengan santai
“yah.. di tinggal
lagi” keluhku
“kamu kan
bisa bermotor, ayo sana cepat berangkat nanti telat ntar gak dapet
hadiah dari
Rena loh.. hehe” ledek mamahku,
Rena adalah
member favoriteku di JKT48 yang kini
pindah ke AKB48.
Setelah
selesai sarapan aku berpamitan pada mamahku dan mengambil jaketku
karena cuaca
hari ini sangat mendung dan berangin kemudian aku langsung
berangkat
menuju sekolah.
Di sekolah,
beberapa anak yang bermain LostSaga bercerita tentang kejadian
kemarin yang
ternyata bukan mimpi tadi malam yang aku rasakan, itu nyata.
Tapi aku
tepis pandangan itu dan mengabaikan apa yang terjadi padaku kemarin,
aku bicara
saja apa adanya jika terjadi sesuatu yang aneh pada laptopku, dan ada
yang
sependapat dan ada yang tidak denganku, beberapa di antara mereka
mengalami
sesuatu yang lebih parah dariku malah ada salah seorang dari mereka
characternya
tewas di penggal samurai yang tiba tiba datang saat ia sedang dalam
keadaan
battle.
Lama
kelamaan itu menjadi trend di sosial media dan bahan perbincangan dari
mulut ke
mulut tapi seperti biasanya kemudian kejadian hari itu mulai terlupakan
dan mulai
tidak terdengar kabarnya lagi hingga kami menjalani kelulusan SMP.
Setelah
kelulusan aku mendaftar ke SMA di kotaku yang tempatnya tak jauh dari
rumah,
sekolahku tepat di area lambing kota kami, yaitu di dekat tugu mangga.
=============+====================+============
Setelah
liburan aku langsung masuk ke bangku kelas satu SMA di sekolah ini
karena aku
sudah di terima sebelum liburan.
3 bulan aku
duduk di bangku kelas satu SMA aku sedikit vacuum dari LostSaga
akibat
kejadian hari itu,kini perhatianku teralihkan oleh seorang siswi dari kelas
sebelah, dia
sangat cantik dan indah menurutku.
Hari demi
hari aku semakin dekat dengan dirinya, aku sendiri dengannya kenal di
tempat
kursus karena sejak awal masuk SMA aku dan beberapa temanku yang
satu
angkatan dan dengan jurusan yang sama dengaku di paksa masuk kursus.
Suatu hari
aku semeja dengan dia, saat itu pelajaran kimia di tempat kursus dan
“sial, aku
tidak membawa buku kimianya” dengan nada kesal bicaraku sendiri
“nih,barengan
aja kalo mau” siswi itu menjulurkan bukunya padaku dan mulai
berbagi buku
bersama, selama pelajaran kimia aku jadi tidak focus karena saat
aku membaca
bukunya siswi itu malah mendekat pada wajahku hingga aku dapat
menghirup
aroma tubuhnya hingga membuat jantungku berdegup kencang tapi
aku masih
bisa focus ke pelajaan yang guru ajakan pada kami, kemudian jam
istirahat
dan pada saat itu pula dia banyak berbicara padaku apapun kita
bicarakan
bhakan bersenda gurau bersama dan jadwal selanjutnya adalah
pelajaran
matematika aku ingat betul ketika itu jam matematika selesai dan
semua murid
kursus bergegas pulang aku dan siswi itu masih menulis karena telat
mencatat
sampai dia berkata
“ayo balapan
nulisnya!”
Kemudian aku
lirik ke bukunya, ternyata catatannya masih jauh dari punyaku dan
aku meng
“iya”kan tantangan yang dia berikan padaku, selang beberapa menit
“selesai”
ucapnya
“udah
selesai? Beneran?” tanyaku heran sambil mengoreksi catatannya pada
papan tulis,
dan hasilnya di luar dugaan, dia berhasil melampauin kecepatan
menulisku
“yey yey
kamu kalah yey yey” ucapnya girang sambil menjulurkan lidahnya
padaku
“ah, Cuma
hoki” ucapku lepas
“biarin,
wlee” dia masih menjulurkan lidahnya
“udah udah
jangan gitu aja, kamu mirip peliharaan tetangga aku tau gak?” ucapku
sambil
menyentil jidatnya
Kemudian dia
memasukan lidahnya.
Akibat hari
itu hubungan kami semakin dekat dan mungkin cukup erat hingga aku
membelikan
makanan untuknya dan dia hanya mengucapkan itu dengan sebuah
senyuman
yang indah menurutku.
Tidak hanya
kursus matematika dan ipa, aku juga mengikuti bimbel Bahasa
Jepang,
tidak kalah serunya dengan kursus MIA, bimbel Bahasa Jepang inipun
memberikan
sebuah kesan tersendiri yang mendalam
Kejadian
yang paling aku suka itu waktu meghafal huruf hiragana dan katakana
bareng senpai
Sharul,Senpai Dikki,Senpai Nikki,Senpai Dicky dan Senpai Gemby, hari
itu adalah
hari yang
menyenangkan.
Dan hal yang
sangat amat berkesan dalam hidup aku adalah ketika kita 1 kelas
bimbel
membersihkan ruangan bersama,kita berdebu bersama, ngepel bersama,
coret coret
tembok,membuat bola dari kertas bareng Sensei Sri hari itu adalah
hari yang
paling hari yang paling tidak bisa di ucapkan dengan kata kata jujur aku
sendiri
sampai meneteskan air mata akibat terlalu bahagia saat itu.
Sampai hari
itu tiba, hari yang paling aku benci hari yang sangat membuat
hidupku
kelam, hari itu adalah hari dimana saat aku sangat semangat ingin bimbel
dan aku
melihat Senpai Dikki sedang mengangkat bangku keluar dari kelas
“loh senpai,
ada apa ini?” tanyaku pada Senpai Dikki tapi dia tak menjawabnya
kemudian aku
Tanya lagi kepada Senpai Gemby dan Senpai Nikki
“maaf senpai
ada apa sih sebenernya? Jawab dong?” geramku heran
Sudah cukup
banyak bangku yang sudah keluar dari kelas dan kini sisanya tinggal
2 bangku, 1
pot bunga dan 1 rak sepatu
Setelah aku berkata
seperti itu Senpai Dikki angkat bicara sambil tertunduk
“kelas ini
tutup”
“a-apa?
tutup? Serius?” tanyaku heran
“ia beneran
tadi sensei yang bilang” sambung Senpai Gemby
“ta tapikan
kalian..” saat itu aku sungguh tak bisa berkata apa apa lagi, aku
lengsung
menuju keluar kelas, berdiri di depan pintu dan menatap seisi ruangan
sambil
mengingat akan hari hari yang indah itu, mungkin kini tak akan ada lagi
hari hari
indah seperti itu
Saat itu aku
merasakan pipiku mulai basah dari pada aku terlihat menangis di
depan para
Senpai, aku bersihkan pipiku dan meminta izin untuk pulang lebih
awal dari
mereka, selama perjalanan pulang aku pipiku masih terus di aliri sebuah
air kenangan
manis yang telah hilang.
==================+=====================+==============
Seminggu
setelah kejadian hari itu kemudian aku mendengar kabar dari siswi
yang kau
suka waktu itu ternyata dia sudah mempunyai kekasih, perasaanku saat
itu seperti
tersambar petir tapi aku segera
melupakan itu karena aku sendiri tau
jika resiko
memiliki kekasih saat masih sekolah.
Lain di
mulut lain di hati, ternyata aku masih memikirkan dia yang pernah aku
suka, hingga
suatu hari aku alihkan pikiranku agar aku tidak memikirkan dia lagi,
namanya juga
anak game, sudah pasti aku kembali ke LostSaga lagi, aku kembali
aktiv di
pertengahan November tahun lalu tapi sayangnya aku sudah mulai upa
beberapa
cara bermain LostSaga.
Aku lebih
suka bermain LostSaga di rumah ketimbang di warnet, karena di warnet
kebanyakan
anak kecil yang datang hanya untuk melihat dan berisik saja dan tidak
main di
warnet.
Hingga pada
suatu hari mamahku berkata padaku
“Fariz..
jangan main game saja, lihat! nilai di sekolah kamu menurun nih” sambil
melihat
kertas ulangan harian yang dia ambil langsung dari tas sekolahku
“ia ia, ini
aja main Cuma 100 hari saja kok” balasku dengan nada pasrah
“ah,kamu
nih, ngomongnya saja! Sana belajar!” hentak mamahku
“tapi mah,
tanggung misinya”
“hee, malah
tanggung tanggungan segala,mau mamah cabut internetnya?”
hentak
mamahku dengan nada tinggi dan dengan mengancamku.
“ia deh, aku
matiin dulu laptopnya” dengan agak sebal aku log out LostSaga dan
mematikan
laptop.
“nah gitu
dong, kalo kamu belajar terus kamu sukses untuk siapa? Yang seneng
siapa? Kamu
sendiri juga dong? Kamu mau sekarang males malesan ntar pas udah
besar kamu
jadi pengangguran? Gak kan?” sedikit ceramah mamahku sembari dia
duduk di
sampingku.
“ia mah,
maaf tapi aku janji aku Cuma main sampai 100 hari saja, kurang lebih
sampai bulan
maret akhir atau mungkin pertengahan maret” jawabku jujur
dengan
alasan untuk misi 100 hari
“ia, mamah
gak larang kamu buat main game, tapi kamu sendiri juga harus inget
waktu, oke?”
“oke mam, ya
udah sekarang aku belajar dulu ya” balasku singkat
“nah gitu
dong itu baru anak mamah” balasnya sambil mencium keningku.
Aku kemudian
masuk kekamarku dan menguncinya kemudian mengambil
beberapa
buku mata pelajaran untuk esok hari,
“hmm besok
hari rabu, berarti ada biologi nih! oh ia, besok ada pelajaran olahraga
juga berarti
harus nyiapin kaosnya nih, tapi besok aja ah nyiapin kaosnya”
gumamku
sendiri
Kemudian aku
menggambil buku pelajaran biologi, karena aku sendiri suka pada
pelajaran
biologi.
35 menit aku
belajar biologi dari beberapa buku sekolah,aku mulai merasakan
sebuah
perasaan yang memanggilku untuk kembali bermain LostSaga, di awal
awal
perasaan aku masih dapat menahannya tapi untuk 5 menit kedepan
perasaan itu
semakin kuat dan seperti ada yang menarikku untuk bermain
LostSaga aku
sendiri bingung tak mengerti dan apa maksudnya tapi aku ikuti
perasaan itu
dan lama kelamaan seperti ada suara yang meminta tolong saat aku
baru saja
mengetik password, sontak aku kaget bukan kepalang
“siapa
itu!?” Tanya ku sendiri sedkit teriak
“fariz..
jangan main game lagi” yang jawab malah mamahku
“gak ain
game kok mah, Cuma lagi ngafalin teks drama buat besok kok” balasku
berbohong
“hoo ya udah
pelankan suaramu, ini sudah pukul 22.30”
“ia mah”
balasku dari balik pintu kamarku
Kemudian aku
kembali ke depan layar laptopku dan baru saja jari jemariku
menyentuh
tombol keyboard laptop tiba tiba terdengar suara dari laptopku
“hey cepat!
Bantu aku di sini!” suara itu terdengar seperti seorang pria dengan
usia sekitar
35-40 tahunan
“hey, hey
siapa kau?” ucapku membalas
perkataannya, tapi tak ada jawaban
Kemudian aku
melanjutkan untuk mengetik passwordku. Saat sudah masuk ke
dalam loby,
aku sempatkan diri untuk ke HQ sebentar untuk sedikit belajar combo
yang aku
bisa saat aku masih rajin bermain dahulu.
Tapi malang
nasibku malam itu saat aku klik untuk masuk ke HQ layar laptopku
memancarkan
cahaya yang sangat terang, cahaya itu sangat menyilaukan aku
menahan
silau cahaya itu dengan menutupi dengan kedua tanganku sembari
mataku aku
tutup dan sedikit aku buka, ternyata cahaya itu bukan dari layar
tetapi dari
camera atas layar, warnanya sangat menyilaukan hingga aku benar
benar
terpejam hingga tak bisa melihat apa apa lagi saat itu.
===============+=================+=========
“silau
sekali, cahayaa apaan sih ini?” tanyaku heran
Ternyata
kini aku sedang dalam posisi terlentang di sebuah tempat, perlahan
lahan aku
membuka mataku, aku sendiri merasa heran kenapa aku berbicara dulu
baru membuka
mata.
Kemudian aku
mengangkat tubuhku,mengedipkan mata karena efek cahaya itu
yang masih
terasa di mataku, saat mataku sudah terasa lebih baik, aku baru sadar
ternyata
kini aku berada di tempat yang taka sing bagiku , ya, ini di HQ tempat
pelatihan
bersama developer K.
“ini HQ? ah
mungkin hanya khayalanku saja, HQ kan berjalan memutar, tapi ini
kenapa
berhenti?” Tanya ku heran sambil setengah sadar.
Kemudian aku
mulai berdiiri sambil menjaga keseimbangan tubuhku, perlahan
tapi pasti
aku dapat berjalan cukup jauh sampai akhirnya aku menemukan anak
tangga yang
cukup lebar, dan saat itulah aku bertemu dengan seseorang dengan
rambut afro
khasnya, dia adalah developer K !
“hey anak
muda,kemarilah cepat!” pinta Developer K
“kau, kau
developer K? benar?” tanyaku sedikit heran.
“tepat, aku
adalah pembuat dan yang membangun tempat ini, ini adalah sebuat
tempat atau
tepatnya di sebut sebuah portal kemana saja” terangnya sedikit
“kalau
begitu aku ingin kembali ke rumah, aku tak mau meninggalkan mamahku
dan adikku,
papahku sedang keluar kota jika aku berada di tempat ini siapa yang
mengantar
adikku?” pintaku pada developer K
“itu tidak
mungkin! Tempat ini sedang rusak, kau tidak bisa kemana mana,
terkecuali
dengan alat ini, itu pun tempat tempat tertentu saja, sudah banyak
orang yang
yang datang ke sini dan keinginannya sama seperti mau tidak mau kau
harus
membatuku”
“bodo amat
ah, aku sudah berjanji pada mamahku aku tidak akan bermain game
lagi, aku
tidak mau di cap sebagai pembohong oleh mamahku, karna aku tau
pembohog
awal dari sebuah korupsi dan aku tak ingin menjadi orang macam
sampah
seperti para pejabat di negaraku!” bentakku dengan memotong
ucapannya
“kau tidak
bisa pergi dari tempat ini! Selama mesin ini belum kembali bekerja kau
tidak bisa
kemana mana, aku mengerti apa yang kamu mau tapi aku sendiri
memohon
bantuan padamu untuk membetulkan mesin ku ini, aku berjanji jika
mesin ku ini
sudah selesai dan dapat berjalan lagi aku akan mengembalikanmu
pada rumah
dan keluargamu kembali!” mohonnya padaku dengan wajah yang
sangat
mengenaskan
Aku tak
dapat mengatakan ‘tidak’ jika aku sudah melihat wajah yang seperti itu,
kemudian aku
menerima permohonannya,
“tapi aku
tidak bisa apa apa? aku tidak seperti grim yang dapat bergerak bebas
dengan
scythenya, aku tidak seperti musketeer yang dapat membidik dari jarak
jauh kau
sendiri lihatkan kalau aku mengenakan kacamata?” jelasku seutuhnya
pada
Developer K
“baiklah
jika seperti itu, ulurkan tangan kirimu kemari” pinta Developer K padaku
“seperti
ini?” tanyaku
“sebentar
aku pasangkan alat ini, tapi di awal pemakaian kau akan merasa keram
dan tanganmu
ini tak bisa di gerakan, dan seperti ada listrik yang mengalir di
telapak
tanganmu, tapi releks saja, ok?!” ucapnya dengan sangat tenang
“oh ia, jika
kau sudah mulai terbiasa dengan alat ini aku akan melanjutkan
pembicaan
kita lagi nanti” lanjutnya
“what
the hey, apa maksudmu? Kau mau kemana?”
Tanya ku kepada Developer K
Tapi dia tak
menghiraukanku dan dia lanjut saja berjalan menuju sebuah portal
yang
sepertinya masih aktiv
“hey dev!
Mau kemana kau!” bentakku padanya
Kemudian aku
menarik tangannya tepat selangkah sebelum dia masih portal itu,
wajahnya
berbalik menatapku dengan sebuah tatapan yang di luar dugaan, kedua
matanya
seperti mengeluarkan listrik berwarna hijau terang dan berkata
“ kau sudah
berjanji dengan orangtua mu untuk bermain selama 100 hari aku
tantang kau
bermain selama 100 hari dan di tempat ini kau tidak akan merasakan
lapar,haus,
dan rasa ingin buang air” kemudian dengan reflek aku melepaskan
tangan
kananku yang memegang erat tangan kanannya, lalu dia melangkah dan
masuk
kedalam portal yag menuju entah kemana.
“ah tidak!
Sekarang aku harus apa di tempat ini, aku kira Developer sikapnya tidak
seperti itu,
ah sial!” kesalku sambil menendang nendang tidak jelas kebeberapa
arah , tiba
tiba saja tangan kiriku merasa keram kesemutan
“ah efeknya
sudah mulai” geramku
Kemudian aku
berlari menuju portal yang Developer K lalui tadi tapi
“aaarrggghhh”
Tubuhku
terpental tak bisa menembus portal itu, sampai sampai keluar sebuah
tulisan di
atas portal itu yang bertuliskan
‘player dan
char harus bersatu,player dan char harus memiliki 1 cinta dan tujuan
yang sama’
“maksudnya?
Hoi kepala sarang lebah! Apa maksudmu ini! Hoi!!” aku teriak teriak
sendirian di
tempat seperti ini, tangan kiriku semakin keram dan semakin
sakit,aku
berusaha melepaskan saarung tangan ii, tapi hasilnya tetap tidak bisa,
sarung
tangan ini tidak seperti sarung tangan biasa, sarung tangan ini terdapat
beberapa
tombol kecil dan ada beberapa garis berwarna biru , dan tepat di bagian
telapak
tanganku terdapat 2 lubang yang sepertinya tertutup, aku merasa heran
dengan alat
ini semakin lama semakin menyiksa diriku,
“aarrggghh
tanganku!!” tiba tiba telapak tangankiriku terasa seperti terpotong
dan akumulai
pusing hingga tak dapat mengendalikan tubuhku, pandanganku
sudah mulai
kabur tak jelas kemana sampai sampai aku tersandung kaki ku sendiri
dan jatuh
tepat di tangga hingga aku terguling ke tangga paling bawah,
pandanganku
semakin kabur dan semakin gelap,semakin gelap dan semakin
gelap,
sesaat sebelum aku menutup mataku aku melihat sekelejap bayanga hitam
lewat di
atasku dan kemudian aku benar benar menutup mataku dan mulai tak
sadarkan
diri.
==============+=========================+================
Srink srink tap srink tap tap dub srink srink srik
srink srink srink
Aku
terbangun akibat suara berisik itu, terabgun dengan tangan kiri yang ku
rasakan
sangat dingin, aku perlahan membuka mataku perlahan lahan tapi pasti
aku membuka
keduanya, terlihat samar samar seperti ada seseorang yang sedang
berlatih,
aku kenal dia, sepertinya.
Aku
perhatikan dengan seksama siapa sebetulnya dia, dia bukan manusia hanya
wujudnya
saja, rambulnya terlihat seperti potongan sasak, sesekali saat dia
berputar
badan aku melirik ke matanya, mata kanannya memancarkan sebuah
aura yang
sangat kejam dan menakutkan, tapi apakah itu dia?
Lamunanku
terbuaikan saat dia mendekat ke arahku, kemudian aku memejamkan
mataku
karena aku merasakan sebuah ketakutan yang luar biasa, saat mataku
terpejam aku
fokuskan panca inderaku pada indera pendengaran, suara kakinya
semakin
dekat dan semakin dekat kemudian dia mengacungkan mata katananya
ke arahku
“aku tahu
kau sudah sadar, bangun!” ucapnya padaku
Tapi aku
berpura pura masih tidur
“cepat
bangun atau aku robek dadamu di sini!” gretaknya padaku
“1..!” dia
menghitungku agar aku bangun, tapi aku sangat takut jika aku
harusbangun
“2..!”
lanjutnya
“jika aku
sampai berkata 3, aku robek juga dadamu di sini!” gretaknya untuk yg
kedua
kalinya kepadaku
“oh god, apa
yang harus aku lakukan” ucapku merintih dalam hari
“3..! kau
salah melakukan padaku seperti itu, tidurlah dalam damai..” ucapinya
dengan keras
namun sangat lembut jika di dengar
Dia langsung
mengangkat katanyanya itu dan langsung menjatuhkan ke arahku,
tepat di di
bagian kanan dada kiriku dengan mata pedang yang di miringkan,
namun dengan
gerakan reflex, aku tampar katana itu dengan tangan kananku
kemudian aku
langsung bangun dan langsung mengambil posisi siap untuk
bertarung
dalam bela diri karate.
“reflek yang
bagus juga untuk orang sepertimu” pujinya untuk gerakanku tadi
“itu sudah
biasa terjadi denganku” balasku dengan tenang
“bagaimana
kalau dengan yang ini!” dia maju sembari mengangkat katananya itu
dan langsung
membabi buta ke arahku
Dengan satu
lompatan kearah kanan serangan itu dapat aku hindari,tak hanya
berhenti di
situ dia pun kembali dengan gerakan yang sama seperti tadi kali ini
masih bisa
aku hindari hingga serangan yang seperti itu untuk yang ke lima kalinya
kakiku
terkilir dan hamper tertembus katana miliknya, namun saat aku dalam
kondisi
tiduran seperti aku aku memuliki cara agar dapat menghindarinya,
kemudian aku
menggelindingkan badan.
“cih!”
ucapnya kesal ke arahku
“hanya itu?
“ balasku dengan santai
“orang
sepertimu tak pantas hidup di tempat ini! Mati kau!” ucapnya geram
Sembari
mulai menyerangku dengan mata pedang yg di arahkan ke bawah, ke
arahku,
namun aku ingat betul gerakan her musketeer saat aku masih bermain,
aku
menggelindingkan badan ke depan dan dengan cekatan tangan kananku
menggambil
sebuah katanya dari sarung pedang yang 1nya lagi dan langsung
bangun
dengan posisi menanntang dirinya dan kini aku siap untuk bertarung
melawannya.
+==============+==================+===============+
Posisi kami
sekarang imbang,dia memegang senjata aku memegang senjata juga.
“berani juga
kau bocah!” ucapnya padaku saat aku berhasil merebut 1 pedang
katana
darinya
Setelah
mengatakan itu kemudian dia kembali menyerangku, tapi dengan gerakan
berbeda,sebelum
melakukan penyerangan dia melakukan kuda kuda dan dia
dengan cepat
menyerang sembari mengikuti gerakan arah kaburku.
“apa yang
kau lakukan?! Kau sudah memegang 1 milikku,tapi kenapa kau tidak
menyerangku
juga?!” bentaknya padaku sambil mengayunkan katananya
padaku,tapi
aku tetap menghindar darinya dengan dua alasan, pertama aku masih
belum kuat
mengangkat katana ini dan yang kedua aku masih tak percaya bahwa
kini aku
sedang bertarung melawan ParagonX,charku sendiri.
“hey, apa
kau ingin ini kembali padamu? Cobalah! Haha” ejekku kepadanya
samba
mengangkat katana miliknya.
Setelah aku
mengatakan hal itu, sesuatu terjadi pada dirinya,matanya kini
semakin
menyala nyala, dan kini gerakannya semakin gesit dan hampir saja
lengan
kiriku terkena ayunan katananya.
“aku akan
memberimu alasan kenapa aku tidak menyerangmu dan aku akan
kembalikan
ini kepadamu jika kau berhasil mengalahkan aku!” ucapku sambil
menodongkan
katanyanya padanya.
Setelah
mendengar apa yang aku katakan dia kini tak bergerak sedikitpun hanya
memandangku
dengan sebuah tatapan keji saja,kini mata kanannya berubah
menjadi
merah darah dan mengkilat kilat, semburan di mata kirinya semakin
terlihat
menyala dan semakin panjang cahayanya, saat itu aku sangat heran sekali
dengan
sikapnya itu hingga suatu ketika dia melompat dan langsung
mengeluarkan
sayap hitam yang sangat lebar dan langsung meluncur ke arahku,
aku yang
saat itu sedang kebingunan langsung berlari secepat yang aku
bisa,menaiki
tangga,lompat dari lantai dua hingga berputar putar di dekat tangga.
“kau cepat
sekali! Ini tidak adil” ucapku kesal dengan nada kewalahan
Kemudian dia
berhanti tepat di belakangku dan aku menghentikan lariku saat aku
menengok ke
belakang dia berkata
“Cross
Slash!”
Dengan jarak
10 meter dari tempatnya ke arahku, dia dapat menempuh hanya
dengan 2
detik saja yang mengakibatkan aku terjatuh karena ayunan katananya
yang sangat
jauh lebih cepat dari beberapa waktu yang lalu, katananya kini lepas
dari
genggamanku,terpental dan tertancap di bagian alas tempat ini tepat 2 meter
di sebelah
kananku, kini posisiku tak berdaya dan benar benar tidak bisa
melakukan
apa apa lagi setelah aku kelelehan akibat di kejar olehnya.
Saat aku
dalam kondisi seperti itu dia berkata kembali
“Stune
Kick!” kini dia tak mengenakan katananya melainkan dengan kakinya yang
ingin
menginjak keras ke arahku.
Aku melihat
kesematan terbuka saat itu, saat kaki kanannya dia angkat tinggi
tinggi aku
menendang kaki kirinya dengan sisa tenagaku, dan ternyata berhasil,
dia terjatuh
sebelum berhasil menginjakku, katana yang dia genggam kini terlepas
dan tanpa
piker panjang lagi aku merebut katana itu dan langsung ku arahkan
padanya,
“maaf kau
kalah dariku,ParagonX” ucapku padanya
“siapa kau?”
balasnya
“aku-” baru
aku ingin mengatakan siapa aku dia berhasil menendang tanganku
yang
mengakibatkan katananya terlepas dari tanganku dan dia kembali berhasil
merebut
katananya lagi dariku.
Ternyata itu
adalah sebuah tipuan agar aku lengah, tapi tindakannya saat itu
salah, aku
sudah memperhitungkan jika hal ini akan terjadi makanya aku sengaja
mengambil
arah dekat dari katana yang tertancap itu saat dia ingin menyerangku
aku langsung
cabut katana itu dan mata katana kami saling berpautan sehingga
menghasilkan
percikan api dua sampai lima kali hal itu terjadi yang
mengakibatkan
robek dia kedua sisi lengan kaosku.
“hebat juga
kau bocah!” ucapnya sembari mengayunkan katananya
“kau tak
kalah hebat” ucapku mengikuti gayanya
“heh”
balasnya singkat
Kami masih
saling beradu hingga sampai ada kesempatan aku berhasil
mengayunkan
katana ini dengan kedua tanganku dan mementalkan katana yang
dia pegang
dan aku berhasil melukai dada bagian kirinya, kakiku tak tinggal dia
aku langsung
menjatuhkannya dengan kakiku saat dia kehilangan keseimbangan.
“aku, Fariz!
Fariz Iqbal Nugraha!, ownermu! Dan kini rasakan!” aku mengangkat
katananya
dan mengarahkan padanya sama seperti dia beberapa waktu lalu kearahku.
Dia hanya
melamun melihatku dengan tatapan tak percaya, aku putar bagian
mata dengan
bagian belakang katana dan mengarahkaan ke ulu hatinya sehingga
dia sesak
nafas.
“kau, kau
ownerku? Haaaeehmmm..” dia mengucapkan itu dengan sesak nafas.
“maafkan
aku,ParagonX” kecewaku karena telah melukai charku sendiri
Kemudian aku
duduk di samping tubuhnya yang dalam keadaan berbaring, aku
mendengar
desahan nafasnya yang tersengal sengal
“aku tak
percaya bahwa aku masuk ke dalam game ini,bertemu langsung dengan
Developer K
dan bertarung melawan charku sendiri,aku tak pernah
membayangkan
hal ini akan terjadi,di awal aku bermain LostSaga sesekali aku
pernah
berkhayal bagaimana hidup di dalam game ini,bertemu dan bermain
denganmu dan
menghabiskan waktuku dengan charku sendiri karena aku
merasakan
aku tdak berguna di duniaku sendiri,apa yang bisa aku lakukan selain
bermain
game? Tapi akhirnya kini, ternyata aku masuk kedalam game yang aku
bayangi
terus” sedikit ceritaku pada ParagonX
Dia hanya
menatap langit langit, tersenyum kecil dan aku dapat melihat butiran
butiran air
mata yang menetes di matanya, kini matanya tak lagi memancarkan
cahaya dan
berwarna merah darah, kini dia seperti orang biasa yang sedang
terkapar.
“Fariz,uhuk..
tolong buka maskerku ini, uhuk..” ucapnya dengan susah payah
Aku kemudian
membuka ikatan maskernya yang berada di belakang kepalanya,ku
lepas
maskernya, kulihat banyak darah di situ dan dari hidung dan mulutnya
keluar darah
segar, kini nafas ParagonX terbatah batah.
“apa kau
sudah mulai terbiasa dengan sarung tangan itu?” ucapnya perlahan
“ia,PragaonX,
ia, memang kenapa?” ucapku sambil tersedu sedu melihat dirinya
dalam
kondisi seperti itu
“kau lihat
baik baik pada bagian atas sarung tangan itu, tekan tombol yang
berwarna
merah dan hadapkan ke arahku agar aku dapar beristirahat,sebagai
gantinya
jika aku pulih kembali aku akan memberikan apa yang ingin kau
dapatkan,
uhhuuukk uhhuukk..” ucapnya batuk sambil mengeluarkan banyak
darah dari
mulutnya.
Kemudian aku
berdiri dan melaksanakan apa yang dia perintahkan padaku, saat
aku tekan
tombol berwarna merah sebuah cahaya keluar dari sarung tangan ini
kea rah
ParagonX, mirip seperti U.F.O ketika sedang mengambil sesuatu dari
bawahnya.
“tanganku
keram..” rintihku
“Tahan
Fariz, sebentar lagi, aaarrghhh uhukk..” ucapnya perlahan menghilang dan
terserap
kedalam sapu tangan ini, kini garis berwarna biru yang ada di sapu
tangan ini
berubah warna menjadi merah.
========================+====================+=============
0 Response to "100 Day with LostSaga (Part 1)"
Posting Komentar