20 Maret

Namaku Shin Hibari.
panggil saja aku Shin. aku kini meninjak kuliah semester 2. yap masih terlalu muda memang bagiku untuk mengenal kata cinta. namun bagi kebanyakan orang di usiaku yang sudah seperti ini mereka sudah memiliki mantan kekasih yang cukup banyak.

Aku sendiri ingin rasanya memiliki kekasih, namun aku masih belum siap untuk hal seperti itu. aku bukan tipe anak yang bisa bersikap romantis. wajar jika banyak anak gadis kurang suka terhadapku.

sampai suatu hari dia datang ke kehidupanku. Namanya Nana, Nana Akiyama. seorang gadis yang tidak terlalu populer di sekolah. namun dia terlihat spesial di mataku.

pada awalnya aku tidak berani berbicara padanya. mendekatpun aku tidak berani. tak tahu kenapa.
namun dengan seiring berjalannya waktu kami sering mengobrol. baik lewat chat maupun langsung.

ternyata mimpi kami sama. mimpi kami sama sama ingin membantu orang banyak. apapun itu konsekuensinya.

teman temanku awalnya bingung melihat kedekatan kami karena mereka berfikir ahwa aku ini tidak menyukai lawan jenis. sampai akhirnya mereka mengubah pandangan mereka.bahkan kini mereka menyuruh kami untuk bersatu. kami tolak. karena aku hanya menganggap Nana sebagai sahabat.

waktu terus berjalan.
ntah kenapa seperti ada rasa yang mengganggu padaku saat Nana dekat dengan lelaki lain. kata temanku itu tandanya aku mencintainya. aku mengelak. Naana mana mungkin suka dengan diriku.

seperti air di sungai yang terus mengalir, hubungan aku dengan Nana semakin dekat. sampai aku menyadariya bahwa aku punya rasa padanya. aku akan mengungkapkannya.

malam hari saat aku mengecek media sosial. aku melihat status teranyar darinya. '20 maret'. itu 3 hari lagi dari sekarang.
aku kira itu adalah hari spesial baginya. aku akan mengungkapkan perasaanku padanya di hari itu.

20 maret. hari yang aku tunggu telah tiba.
aku persiapkan diriku serapih mungkin karena aku ingin mengungkapkan perasaanku padanya.
tepat pukul 9 pagi hari di taman kampus. sesuai janji. Nana datang menghampiriku dengan kaos putih yang di tutupi cardingan birumuda serta rok putih di atas lutut.

senyumnya menghangatkanku. di saat mendung seperti ini.
dengan gugup aku nyatakan perasaanku langsung pada Nana. dengan seikat mawar merah kunyatakan perasaanku.

Nana tersenyum. sedetik kemudian dia terbatuk. dengan darah yang keluar dari mulutnya. Nana pingsan. akus angat panik saat itu. Nana aku bawa ke rumah sakit. Nana masuk UGD.

Keluarga Nana berkumpul sembari berdoa demi kesembuhan Nana. namun seperti ada yang di sembunyikan. saat ku tanya. tak ada jawaban yang aku inginkan dari keluarganya.

Dokter keluar dari ruangan. dia tersenyum. kami semua lega. Nana di rawat di kamar nomor 8.
dia  koma.tekanan darahnya rendah. hidung Nanapun di masukin selang. malampun tiba. aku masih setia menunggunya.  sampai pukul 21 Nana menggerakan tangannya.

kami yang ada di kamar merasa senang. dokter amsuk keruangan Nana. dokter tersenyum melihat Nana. akupun kembali menyatakan perasaanku padanya. tangannya terangkat ke arahku. tetesan air mata mengintip dari matanya. Nana menangis.perih. sembari berkata perlahan. ku dengar ucapannya. 'Terimakasih'

saat ku ingin meraih tangan Nanan untuk menggenggamnya. tangan itu layu. detektor jantung berjalan rata. hanya ada bunyi 'tuuut' yang menggema di ruangan ini. kami tampak syok. terutama aku. dokter kembali masuk ke ruangan Nana.

alat pacu jantung berkali kelai di tempelkan pada tubuhnya. hasilnya sama. semua menangis. mengikhlaskannya. walau perih. hatiku seperti terpukul. ketika. orang yang aku sanyangi. orang yang membuatku kesal. orang yang tingkat PDnya ketinggan. segala yang menyebalkan di dirinya. kini telah pergi. jauh. untuk selamanya.

aku sadar bahwa aku telat. air mata yang mengintip dari mataku. kini mengalir deras. kucoba meraih tangan Nana. dingin. dingin sekali. dengan derai air mata aku terus menggengam kedua tangan Nana yang sudah dingin. melihat aku yang seperti itu. kini  keluarga Nana menghampiri kami. memeluk kami. dengam melingkar di rungan kotak ini.

0 Response to "20 Maret"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel