Chasser
Belasan tahun yang lalu, ketika ak sedang
bermain petak umpet bersama teman-temanku disudut kota, werewolf menyerbu kota
kami dengan beringas. Menyerang dan memakan apa saja yang mereka temui
dijalanan.
Rentetan peluru dari pasukan pemerintah
tak henti-henti hingga menjelang malam.
Aku yang masih bersembunyi di tempat
persembunyianku mulai bergidik ketakukan dengan apa yang aku dengar dan aku
lihat dari celah-celah persembunyianku ini.
Tiba-tiba sesosok werewolf menemukanku.
Aku menerobos keluar dari
persembunyianku dan begitupun werewolf itu langsung mengerjarku, berharap
seseorang dapat menyelamatanku namun yang au temui justru mayat dan bangkai
dari kedua ras ini saja sepanjang pelarianku.
Nafasku mulai terasa berat dan
engah-engah.
“maju kau monster sialan!”
ucapku sembari menodongkan besi kearahnya.
Werewolf itu tertahan sejenak
dan kemudian melompat kearahku.
Dengan brutal aku ayunkan
tongkat besiku kearahnya.
Bunyi gaduh dari kami memecah
malam kelam ini.
Claangg
Tongkat besiku terlempar jauh
dariku, aku sudah tidak mempunyai alat perlindungan diri lagi. Aku tersudut
sekarang.
Dari jarak 5 meter, werewolf
itu melompat menyerangku.
“Tuhan, jika kau benar berada
disini, maka tolonglah akua tau biarkan aku mati dalam damai” ucapku dalam hati
sembari memejamkan mataku.
Untuk beberapa saat aku tidak
merasakan dan mendengar apa-apa.
Tiba-tiba..
Brukk
Sesuatu menghantam perutku.
Ketika ku paksa untuk membuka
mata, ku lihat sesosok pria berambut panjang berada didepanku dengan
membelakangiku.
‘apakah itu kau, Tuhan?’
Ucapku
sesaat sebelum semua menjadi gelap.
0 Response to "Chasser"
Posting Komentar