100 Day with LostSaga (part 3)
Sudah 60
hari aku terjebak di dalam LostSaga dan terus menerus di berikan misi
oleh
Developer K, lelah sudah pasti tapi aku eh maksudnya kami tidak akan
menyerah
sampai hari itu tiba, sapper sendiri sudah mulai terbiasa akan aktivitas
barunya ini.
Suatu hari
Developer K memanggil kami untuk sebuah misi penting.
“aku
mendengar kabar dari kota Saloon bahwa ada tahanan yang kabur dari sel
milik
sheriff Denny” ucap Developer K
“tahanan
kabur?” sambung maid
“benar, di
sebutkan tahanan itu sangat berbahaya, dia bergerak melalui
bayanganmu,
maka perhatikan langkahmu saat tiba di kota tersebut” lanjut
Developer K.
“sepertinya
aku mengenal orang yang di anggap penjahat itu” gumam maid
“kau kenal
dengan orang itu, kakak?” Tanya sapper terhadap maid
“e-eh tidak
kok, aku saja belum pernah liat seperti apa dia” balasnya
“sepertinya
dia penjahat yang sangat berbahaya” ucap ParagonX dengan sinis
“apa kau
ingin member kami misi itu?” tanyaku kepada Developer K
“tepat, tapi
sebelum berangkat aku harus mengupgrade Glove milikmu itu”
pintanya
kepada Glove miliku.
“baiklah
jika itu akan berguna untukku nantinya” aku menyerahkan Glove milikku.
Dan
Developer K masuk kedalam portal miliknya yang mungkin satu satunya
portal yang
masih aktiv di tempat ini, karena saat ingin kemana kemana aku
sendiri di
kirim oleh Developer K melalui portal itu.
Kemudian
maid kembali bersih bersih dan ParagonX berlatih kembali di sudut
tempat ini,
tidak dengan sapper dia malah datang kepadaku yang sedang
bersantai di
tangga.
“kakak, apa
kakak sudah terbiasa di sini?” Tanya sapper kepadaku.
“mau tidak
mau aku harus terbiasa di sini lagi pula aku senang bisa bertemu
dengan char
kesayanganku” sambil menunjuk ParagonX
“jadi kakak
seorang Player?”
“m-mungkin
begitu” balasku ragu.
“tapi kenapa
kakak waktu itu tidak mengatakan hal yang sebenarnya pada
mamah?”
ucapnya merengut
“saat itu
aku ingin mengatakan hal yang sebenarnya, tapi hwarang sangat tidak
suka dengan
player” jelasku
“ahahahaha,
ia ia, aku lupa itu” ucap sapper sambil menepuk nepuk pundakku.
“lagi pula
saat itu aku sangat takut melihat penampakan Death Knight, dia sangat
dingin”
lanjutku
“hentikan
itu kakak!” teriak sapper sambil menutup telinganya dan memejamkan
mata lolinya
itu.
Sejenak maid
dan ParagonX melihat kea rah kami.
“tidak tidak,
di sini tidak terjadi apa apa” ucapku menenangkan kedua hero itu.
Kemudian
mereka kembali melanjutkan aktivitasnya.
Selang
beberapa menit Developer K keluar dari portal dan memberikan kembali
Glove miliku
ini.
“aku sudah
mengupgradenya, kini aku dank au bisa berkomunikasi melalui Glove
itu” jelas
Developer K.
“baiklah
kalau begitu, aku akan mempersiapkan semua heroku untuk membatu
misiku kali
ini” ucapku.
Sebelum aku
memanggil mereka, mereka sudah berbaris rapih di belakangku.
“semangat
ya, kakak!” ucap sapper
Maid
mengelus kepala sapper.
Kemudian aku
memasukan ketiga heroku itu kedalam Glove miliku.
“kau akan
aku kirim ke kota Saloon, di Westmap” terangnya padaku sebelum aku
di kirim
ketempat itu.
“ayo
semuanya, semangat!” ucapku dengan penuh semangat.
“ayo!”
teriak ketiga heroku.
Kemudian aku
masuk kedalam portal dan Developer K member koordinatnya dan
menyakan
portal dan mengirim kami ketempat tujuan.
+=======================+==================================
Developer K
telah melakukan sebuah kesalahan saat mengirim kami untuk ke kota
Saloon,
bukannya kami di kirim ke kota yang gersang dan sangat panas cuacanya
kami malah
di kirim ke sebuah hutan belantara.
“Dev! Apa
kau salah koordinat?” ucapku kesal ke Developer K
“tidak,
memang kenapa?” tanyanya heran
“kau bilang
kota Saloon di West Map? Tapi kenapa kami di kirim di hutan?”
jelasku
“hutan?”
“iya!”
kesalku
“pasti alat
ini sudah mulai rusak, maafkan aku” ucap Developer K
“lalu
bagaimana kami bisa ke kota tersebut?” tanyaku mulai ketakutan.
“pikirkan
sendiri” Developer K langsung memutuskan kontak kami.
Kini aku
harus berjalan, sendirian agar tidak di curigai, aku hanya mengenakan
jaket hodie
hitam yang terbawa dari duniaku, dan celana mainku.
Untungnya
matahari masih bersinar jadi itu memudahkan aku untuk mencari
jalan, aku
hanya menemukan jalan setapak aku piker mungkin ini adalah jalan
yang biasa
di pakai para penduduk untuk keluar masuk hutan ini.
Aku terus
mengikuti kemana jalan ini membawaku, hingga aku menemukan
seseorang
yang sedang berdiri menatap langit yang tertutup rimbunan pohon
bamboo, aku
piker aku ada di atas gunung yang entah apa namanya hingga aku
menemukan
orang seperti ini, dia membawa sebuah pemukul yang cukup besar
dan rambutnya
panjang tak terurus.
“maaf,
permisi” aku ucapkan dengar perlahan.
Kemudian
kepalanya berputar ke arahku, aku lihat wajahnya begitu mengerikan,
dia tak
mengenakan baju, dia hanya mengenakan celana dengan motiv tertentu,
saat itu aku
ketakutan karena aku telah berbuat salah karena aku telah menyapa
orang
seperti itu, pikirku.
Aku perlahan
mundur menjauhi dirinya, kemudian dia mendekat padaku dengan
santai, aku
lihat tubuhnya sangat berotot aku terus berjalan mundur menjauhinya
hingga aku
tersandar di dinding tanah bukit, tangannya menjulur ke arahku dan
memegang
pundaku.
“siapa kau?”
tanyanya perlahan tapi menggema
“a-aku
Fariz, aku ingin menuju kota Saloon” jelasku dengan maksud agar dia tak
membunuhku.
Karena aku
dapat melihat dari penampilannya seperti sorang pembunuh yang
sangat
kejam.
“kota itu
ada di bawah gunung ini, benar jika kau mengikuti jalan ini”
Setelah
mendengar itu perasaan takutku mulai memudar tapi tak semuanya
“kau ini
siapa?” tanyaku
“aku
Akbar,penjaga gunung ini, para penduduk memanggilku dengan sebutan Fire
IMP”
jawabnya memperkenalkan diri
“Fire IMP
yang melegenda itu?” ucapku dengan jantung berdegup
“ah itu
hanya tanggapan penduduk desa saja, aku selalu menjaga gunung ini aku
dapat di
temui kapanpun, jika aku ingin bertemu dengan seseorang tentunya,
hahaha”
ucapnya girang sendiri
“apa sih
maksudmu” sinisku
“perhatikan
kata katamu di gunung ini nak” ucapnya sambil mengarahkan
tongkatnya
“eh,
b-baiklah” aku kembali ketakutan melihat reaksinya itu
“sekarang
aku dapat melihatmu langsung, kau berada tepat di depanku, aku mulai
percaya
dengan mitos penduduk” aku sedikit membuka percakapan dengan
jantung yang
perlahan berdegup normal kembali.
Tiba tiba
cuaca menjadi gelap dan terjadi angin kencang, dia membawaku ke
sebuah gubuk
kecil di dekat pertemuan kami tadi.
Ternyata dia
berada di situ dia dapat merasakan sebuah bencana apa yang akan
terjadi
nantinya dan apa saja sesuatu yang terjadi dia lebih mirip seperti
paranormal pikirku.
Dalam gubuk
kecil ini dia menunjukan keahliannya yang dapat menyemburkan
api, dan
menyalakan api dengan singkat dan cara agar kita tak terbakar dan
merasa
kepanasan jika kita berada di dekat api yang sangat panas.
Perlahan di
luar hujan mulai turun dengan deras dan banyak suara petir dan kilat
terjadi di
titik titik tertentu di sudut pandang yang sama,dalam keadaan seperti
itu Akbar
menceritakan rahasianya padaku sesaat sebelum menjadi Fire IMP,
ternyata
untuk menjadi Fire IMP persyaratannya sangat mengerikan, dia harus
meninggalkan
kegiatan manusianya, berhenti makan makanan manusia normal
dan
meninggalkan keluarganya, itu semua demi keinginannya sendiri.
“terkadang
untuk mendapatkan apapun yang kita inginkan kita harus
mengorbankan
sesuatu yang sangat sulit untuk di lepaskan” ujarnya sembari
menteskan
airmata.
Aku hanya
bisa tersenyum melihat dia berkata seperti itu, sejenak dia berhenti
bicara dan
menatap gloveku.
“player!”
ucapnya dengan nada marah
“ia benar”
ucapku dengan kaget
“kau seorang
player! Pergi kau!” ucap Akbar dengan marah
“tunggu dulu
ada apa denganmu”
“aku sangat
benci kepada player! Karena banyak dari kaumku di bunuh oleh
kalian!”
jelasnya padaku
“apa?!
tunggu dulu mungkin kau salah faham dengan kaum kami” tenagku
“salah faham
apanya!” kemudian dia bagun menghadapku dan mengangkat
tubuhku
dengan satu tangnnya.
“aku tak
mengerti maksudmu” ucapku merintih
“kaummu
sudah menghancurkan desaku, mengambil semua harapan yang sudah
aku bangun”
ucapnya di depan wajahku dengan nada seperti monster
“tunggu
dulu, apa yang kau maksudkan? Aku tak mengerti!” balasku dengan
wajah
ketakutan
“aku sangat
muak dengan player, mereka datang dan seenaknya saja ke desa
kami dan
merusak semuanya” dia kemudian menceritakan secara detail tentang
player yang
di maksudnya itu dan dia kembali bercerita.
Kemudian aku
di atuhkan ke tanah begitu saja.
“mereka
Cyborg! Bukan bangsa player!” teriakku geram karena dia sudah salah
tentang
player
Kemudian aku
mengeluarkan maid dari Glove milikku dan sebuah cerita yang
mulai
membuatku bosan terjadi lagi di gubuk ini.
Perlahan
Akbar mulai tenang setelah mendengar penjelasan dari maid. Hujan di
luar sudah
mulai reda dan perlahan berhenti.
Akbar
mengantarku untuk menuruni gunung ini tapi saat diperempat perjalanan
kami melihat
banyak jasad Lighting Mage berserakan dengan tubuh hancur
terkoyak dan
darah di mana mana.
Akbar
mengangkat salah satu mayat Lightning Mage yang tubuhnya sudah hilang
sebagian
yang kini tersisa hanya bagian kanannya saja yang masih utuh.
“tidak salah
lagi” ucapnya perlahan
“Fariz, aku
benar benar akan mengantarmu sampai depan gerbang kota Saloon”
ucapnya
mulai menghawatirkanku
“memangnya
ada apa?” heranku
“dia berada
di dekat dekat sini, dan mereka sudah menjadi korbannya” lanjutnya
secara
misterius.
“sepertinya
orang itu lebih kuat dari kau” ucap sapper dari Glove milikku
“siapa itu
yang bicara!” geram Akbar
“eh sstt
diam sapper” tenang maid dari dalam glove yang aku tutupi
“dasar anak
tidak sopan!” ucap Akbar
“di gunung
ini tidak ada yang lebih hebat dari aku!” lanjut akbar dengan nada
sombong
Setelah
terjadi pembahasan itu kami melanjutkan perjalanan dan baru beberapa
langkah
sebuah kapak besar tepat menacap di depan kami.
“dia datang”
ucap Akbar
“siapa?”
tanyaku ketakutan
Kemudian seseorang
melompat ke arah kami dari sisi kanan Akbar.
Dia mencabut
kapaknya, ternyata dia menggunakan 2 buah kapak besar,
wajahnya
lebih sangar lagi di Akbar.
Dia
mengacungkan 2 kapaknya itu kepada kami.
“s-siapa
kau?” tanyaku
Tapi tangan
akbar menahan tubuhku untuk maju.
“sepertinya
kau orang baru di sini” ucap orang besar itu
“jangan
ganggu anak ini!” ucap Akbar
“hoo jadi
inikah sosok monster penghuni gunung ini? Heh!” ucap pria besar itu
terhadap
Akbar.
“jika kau
berani melukai dia sedikit saja, nyawamu menjadi taruhannya!” geram
akbar yang
tiba tiba berubah memihakku.
“memangnya
kau siapanya, hah!?” tangan kanannya yang memegang kapak besar
itu mendorong
akbar.
“Fariz, lari
sekarang!” perintah Akbar padaku
Aku langsung
menuruti perintahnya, tapi orang besar itu tak membiarkanku lari,
dia melempar
kapak yang ada di tangan kanannya dan hamper mengenaiku.
“kau!” Akbar
langsung menyemburkan api dari mulutnya seperti naga ke arah pria
besar itu
dan berhasil mengenainya.
Aku tak bisa
lari saat itu, aku sangat penasaran dengan pertarungan keduanya
hingga aku
lupa aku harus kabur dan menuntaskan misiku di kota Saloon.
“kau! Takan
ku biarkan kau menjaga gunung ini lagi!” ucap pria besar itu
dia langsung
mencabut kapak yang berada di dekatku dan meleparkannya kea rah
Akbar, tapi
Akbar dapat menghindar sayangnya pria besar itu punya satu kapak
lagi di
tangan kirinya dan berhasil menjatuhkan Akbar.
“tak ada
yang dapat menghentikan aku! Ahaha” ucapnya dengan tawa yang
sangat
mengerikan.
“aku yang
dapat menghentikanmu wahai Rian sang Barbarian!” ucap Akbar
Ternyata
namanya adalah Rian, dia sangat mengerikan jauh lebih mengerikan dari
pada Akbar,
tubuhnya di penuhi banyak luka dan dia masih dapat bertahan hidup
dengan lupa
sebanyak itu.
“kau sudah
membunuh Lighting Mage ku, tak akan ku biarkan kau membunuh
banyak orang
lagi!” geram akbar langsung bangun dari posisinya yang terlentang
akibat serangan
Rian.
Akbar
langsung berlari zig zag dan menghajar Rian, Rian tak mau kalah dia
membalas
serangan Akbar walau hanya dengan satu kapak saja, dia kembali
menyemburkan
api dari mulutnya kali ini Rian dapat berhasil menghindar dari
serangan
Akbar dia mengambil kembali kapaknya dan kini dia kembali memegang
dua buah
kapak.
Rian berlari
ke arah Akbar dan melakukan serangan berputar yang mengerikan itu
dengan ke
ahliannya Akbar dapat menghindar dan dapat menjatuhkan satu kapak
miik Rian,
tak tinggal diam Akbar mencoba mengabil kapak milih Rian, tapi
usahanya
terlihat sia sia Akbar tak kuat mengangkat kapak yang di pegang Rian
dengan mudah
itu.
Kemudian
Akbar melirik ke arahku
“Lari
Fariz!” teriaknya
Aku sangat
terkagum melihat kedua monster itu bertarung, aku tau sebenarnya
mereka itu
manusia tapi karena tubuh mereka yang sangat mengerikan itu
makanya aku
anggap mereka sebagai monster.
“tapi
bagaimana denganmu?” teriak ku.
“hah, kau di
perdulikan oleh anak lemah seperti dia, kau memalukan!” ucap Rian
merendahkan
Akbar
“tarik
kembali ucapanmu!” ucap Akbar sambil menghantamkan senjatanya itu
tepat ke
kepala bagian kiri Rian
“lari
cepat!” ucap Akbar kembali memperingatkan aku
“tapi
bagaimana dengan kau?” teriakku
“ cepat lari
dasar bodoh!” teriaknya sambil bertarung melawan Rian
Aku langsung
berlari kea rah yang di tunjuk Akbar aku terus berlari sesekali aku
melihat
akbar yang terus di hajar balik oleh Rian, aku berlari sambil merintihkan
air mata
saat aku teringat dengan semua cerita Akbar di gubuk itu, aku terus
berlari
hingga akhirnya aku sampai di sebuah gerbang kayu, yang kaku piker itu
adalah
gerbang kota Saloon dan aku semakin yang setelah melihat tanda selamat
datang di
kota Saloon.
===========================++======================+=======
Dengan
kelelahan aku mulai memasuki kota Saloon, jelas terlihat sepi dan gersang
di sini,
bangunan banyak yang tebuat dari kayu yang sangat mudah terbakar, aku
lihat ada
beberapa kuda yang terikat di depan sebuah bangunan yang aku tebak
adalah
sebuah bar.
Aku langsung
menuju tempat yang aku pikir adalah kaontor sherief Denny tapi
aku malah
masuk motel, aku kembali mencari kantor itu hingga aku melihat
bengunan
yang di atasnya terdapat tanda bintang,perlahan aku mulai memasuki
bangunan itu
ku lihat ada seorang cowboy sedang tertidur di balik meja Sherief,
meja itu
terdapat nama Sherif Denny.
“permisi”
ucapku sopan yang membangunkan Sherief Denny.
“ada apa?
apa yang bisa aku bantu?” ucap Sherief
“tidak, aku
datang ke sini untuk membantumu menangkap penjahat yang kabur”
jelaskuku
dengan sopan
“anak
sepertimu? Jangan bercanda kau, hahaha” ucap Sherief merendahkan aku.
Tiba tiba
maid keluar dari Glove miliku dan mengatakan bahwa dia yang akan
menangkap
penjahat yang kabur itu.
Sherief
Denny terkejut melihat maid keluar dari Glove miliku.
“kau, kau
seorang player yang sudah mendapatkan maid?” ucap Sherief Denny
kagum
melihat sesosok maid berada di depannya.
“hey hey apa
kau tidak pernah melihat maid?” ucapku polos terhadap Sherief
“kau anak
yang beruntung nak, aku menerimamu” ucap Sherief yang terkagum
sambil
menlihat pesona maid saat itu.
“hey hey
sudahlah aku juga ada di sini” sapper ikut keluar dari Gloveku dengan
wajah iri
dan cemberut.
“aku juga”
ParagonX malah ikut ikutan keluar.
“sayap
Lucifer!” ucap sherief kaget melihat sayap yang ada di ParagonX
“bagaimana
kau mendapatkan itu” Tanya sherief
“tanyakan
pada anak itu” ucap ParagonX menunjuk ke arahku
“ah abaikan
pertanyaanku tadi” ucapnya
“hey kakak,
bagaimana dengan penjahat yang kabur itu?” ucap sapper ke arahku
sambil
menarik narik jaketku
“oh ia,
tentang tahanan yang kabur itu terjadi beberapa malam yang lalu saat temanku
sedang
berjaga di sini” Sherief mulai menjelaskan kronologi kejadian malam itu.
Kami
memperhatikan setiap tutur kata yang keluar dari mulut Sherief Denny,
terdengar
dari ceritanya itu bahwa tahanan itu menggunakan senjata jenis dual
cakram besar
dan sepertinya cara kaburnya itu sudah di rencanakan oleh si
tahanan
karena cara kaburnya begitu tertata dengan rapih dan Sherif Denny juga
menunjukan
foto rekannya yang terbunuh itu, jasadnya tewas dengan tidak wajar
karena dia
tertusuk dari belakang, dalam keadaan tiduran di lantai.
“bagaimana
caranya dia melakukan pembunuhan seperti itu” ucap ParagonX
sambil
berpikir
Ketiga
heroku saat itu langsung berfikir saat melihat foto itu.
Malam
menjelang saat beberapa toko mulai tutup, kami menyusun strategi untuk
dapat
menangkap hidup hidup tahanan itu.
Kata sherief
Denny tahanan itu suka beraksi ketika malam hari dan suka
mengincar
seorang wanita yang membawa perhiasan berlebihan dan malam itu
juga kami
melakukan ‘pemancingan’ agar tahanan itu keluar, saat itu sapper yang
menjadi
umpam dia berdandan seperti orang dewasa dengan membawa tas
jinjing
melewati jalanan sendirian.
Kami
berempat bersembunyi di tiap tiap sudut yang di lewati oleh sapper.
Awalnya
sapper merasa bosan karena tahanan itu tidak keluar keluar dan hari
pertama itu
misi kami gagal dan kami harus mengulangi besok malam.
Sudah 74
hari aku berada di dalam game LostSaga dan mala mini adalah misi
pemancingan
kedua bagi kami dan tumbalnya kini adalah maid karena dia sangat
cocok sekali
dengan tampilan wanita dewasa.
Maidpun
merasakan hal yang sama seperti yang sapper rasakan kemarin malam,
akhirnya
ParagonX datang menemui maid dan secara tidak sengaja sebuah
bayangan
hitam mendekati maid dari belakang.
“itu dia!”
Kata Sherief
Sherief
menembakan pistolnya kebelakang maid, tapi tidak mengenai tahanan itu.
Tahanan itu
langsung kabur dan langsung di kejar oleh ParagonX tanpa aba aba
ParagonX
terus mengejarnya sambil kebingunan, bagaimana dia dapat menyerang
tahanan itu
jika tahanan itu hanya berbentuk bayangan.
ParagonX tak
dapat mengejarnya saat tahanan itu masuk kedalam gang sempit
yang sangat
gelap.
“maaf aku
tidak bisa mengejarnya” ucap ParagonX saat kami kembali berkumpul
di kantor
Sherief.
“itu sudah
biasa terjadi di sini” ucap Sherief.
“sudah
biasa?” Tanya maid
“ia, karena
bayaran untuk orang yang dapat menangkap tahanan yang kabur itu
sangat besar
jika di tangkap dalam keadaan hidup hidup” lanjut Sherief.
“pantas
banyak orang yang mengejarnya” ketus ParagonX
“tapi
belakangan ini sudah banyak yang mengundurkan diri untuk mengejar
bounty itu,
bahkan pernah ada beberapa Bounty Hunter yang datang kemari dan
hasil sama saja
dengan kalian malam ini” ucap Sherief
“apa anda
bisa member tahu kami salah satu Bounty Hunter yang pernah
mengejarnya?”
Tanya ParagonX
“namanya
adalah Desperado bahkan ada juga Bounty Hunter berpakaian aneh
yang
menamakan dirinya J6 datang untuk mengincar hadiah itu tapi hasilnya
nol besar”
keluh Sherief.
“baiklah
besok kita akan melakukan penangkapan itu lagi!” semangatku sambil
menggenggam
tangan kananku sambil menatap langit malam.
“aku mulai
suka pada anak ini, semangatnya pantang menyerah yang tidak di
miliki
siapapun” ucap Sherief Kepada ParagonX
ParagonX
menanggapinya hanya dengan senyuman kecil saja.
Malam itu
kami kembali menginap di kantor Sherief Denny, semua heroku sudah
tertidur
pulas termasuk Shereif Denny. Aku tak bisa tidur saat itu memikirkan
wujud asli
tahanan yang kabur itu, mungkin jika Shereif Deny memiliki foto
tahanan itu
akan memudahkan kami untuk menangkapnya.
Aku keluar
untuk mencari udara sebentar dan aku sempat melihat ke bawah tiang
lampu
jalanan yang menyala disana ada seseorang yang sedang berdiri
menggenakan
dua buah cakram besar yang berbentuk huruf S di kedua
tangannya,
dia menghadap ke arahku kedua matanya merah dan wajahnya di
tutupi syal
berwarna coklat yang serasi dengan pakaian dan cakramnya.
Saat itu aku
langsung memanggil Sherief yang sedang tertidur dan saat aku
kembali
menghadap orang itu, dia sudah tak ada di tempat itu lagi.
“ada apa kau
berisik malam malam begini?” ucap sheriff yang masih mengantuk
“tadi aku
melihat seseorang di bawah lampu jalanan itu, dia menggenggam dua
buah cakram
besar” jelasku kepada Sherief
“di sini
memang banyak orang seperti itu tapi untuk malam malam seperti ini tak
mungkin ada
orang yang keluar rumah sendirian sepertimu” ucapnya sambil
mengetuk
ngetuk jidatku dengan pistolnya.
“tapi
sherief aku jelas melihatnya” ucapku
“mungkin kau
mengantuk,ayo cepat tidur persiapkan diri untuk besok” ucapnya
padaku.
“baiklah”
terimaku sambil berjalan masuk ke kantor.
Saat aku
ingin menutup pintu, orang itu berada tepat di depan pintu, aku bisa
dengan jelas
melihat penampakan orang itu, dia tinggi menggunakan syal coklat
muda untuk
menutupi wajahnya, tubuhnya sangat tertutup rapih, dia
menggenggam
cakram di kedua tangannya dan di tengah cakram itu terbentuk
kepala elang
matanya merah menyala menatapku dengan penuh ambisi, aku
dapat
melihat tembus kedalam matanya bahwa sudah abnyak nyawa yang ia
habisi.
“akan ku
bunuh kau” ucapnya dengan bengis
Saat itu aku
langsung pintu dengan menggebraknya karena aku sangat ketakutan
saat sudah
tertutup rapat aku duduk di balik pintu itu dengan nafas tersengal
sengal
seperti baru melihat hantu, aku langsung tidur di samping maid dan
ParagonX.
Hari ke 76
aku terjebak di LostSaga.
Aku bangun
lebih siang dari yang lainnya, Sherief Denny sudah menyiapkan coklat
hangat
untukku dan Sapper.
“hey aku
sudah dewasa” ucap sapper berkomentar kepada Sherief.
“tapi kau-”
ucap Shereif yang di potong oleh maid
“baiklah
ambil punyaku” maid memberikan cangkir kopinya kepada sapper
“ah ini
sudah kosong” ucap sapper dan sapperpun mulai menangis dengan wajah
lolinya
semua yang melihatnya merasa gemas.
Aku
terbangun dan tak banyak berkomentar aku langsung menghabiskan cokelat
panas yang
sudah Sherief siapkan untukku.
Sherief
kemudian membuatkan secangkor kopi untuk menenenagkan Sapper.
“ada apa,
sapper?” tanyaku kepadanya sambil tersenyum
“ini kakak
maid jahat” dia sambil minum dan menunjuk ke maid dengan telunjuk
tangan
kirinya.
Maid hanya
tertawa melihat tingkahnya itu. ParagonX berada di depan kantor
untuk
berjaga akupun mendekat kepadanya.
“bagaimana
perasaanmu, ParagonX?” sapaku
“aku
mendengar ada seseorang yang berbicara padamu, siapa dia?” aku kaget
mendengar
apa yang ia ucapkan barusan
“tuhkan
Shereif, ParagonX saja tahu bahwa ada orang selain kita di kantor ini tadi
malam”
ucapku pada Sherief
“apa benar
itu, ParagonX?” Tanya Sherief
“benar, dan
dia meninggalkan surat ini untuk kita” Paragon menunukan sepucuk
surat yang
ia temukan di depan kantor tadi pagi.
Kemudian
Sherief Denny membaca dengan seksama surat itu.
“benar itu
dia, ternyata semalam kau benar,nak” dia kemudian menyobek surat
itu dan
langsung masuk kedalam kantornya.
Sherief
langsung mempersiapkan segala peralatan dan beberapa butir peluru di
siapkannya
terkecuali 2 butir peluru dia sembunyikan di balik kaos kaki sepatunya.
“dia
menantang kita siang ini, persiapkan diri kalian untuk menghadapi musuh
yang tidak
terduga kehadirannya ini!” perintah Sherief
Aku terkejut
melihat perubahan sikap yang signifikan dari Sherief Denny, dia terus
mengecek
revolvernya dan terus berlatih menembak walau tanpa peluru, gerakan
menembaknya
semakin cepat dari menit ke menit.
“kita masih
punya waktu 30 menit untuk berhadapan dengan keparat itu, sapper
lakukan
tugasmu” perintah Sherief
“siap!”
sapper langsung keluar kantor sendirian untuk melaksanakan tugasnya
“ParagonX,
asah betul betul katanamu!” teriak Sherief sambil memasukan
revolvernya
keladam tempatnya.
“sedang ku
lakukan!” balas ParagonX dengan lantang.
“maid!”
“ ya
Sherief!”
“kau jaga
anak ini baik baik” ucap sherief menunjuku.
“hey aku
pikir aku ini siapa?” aku menggretak
“aku tidak
tau berhadapan dengan siapa di luar sana, bocah” ucap Sherief dengan
nada kejam
yang berada di pintu.
Waktu sudah
menunjukan pukul 12.00 tepat, kami menuju ke tempat yang di
maksud oleh
tahanan itu.
“ingat
jangan pernah maju sendirian jika berhadapan dengannya, jika salah satu
dari kalian
melihatnya katakana Hawk Eye, paham!” pesan Sherief pada kami
Kamipun
sudah berada di tempat yang di tuju tapi tak ada tanda tanda dari
tahanan
bernama Hawk Eye itu.
Tubuh kami
saling barhadapan punggung dan saling menghadap ke empat
penjuru mata
angin, aku kebagian menghadap ke utara.
Sudah sekitar
lima menit kami bertahan dalam posisi seperti ini sampai sapper
berkata
“aku lelah”
Dari tengah
tengah keluarlah sosok yang di maksud dengan Hawk Eye itu kami
berempat
terkejut dan langsung berada dalam posisi siap kami, saat itu aku yang
tidak
menggnakan senjata mungkin akan jadi sasaran empuk Hawk Eye, tapi aku
menggunakan
posisi kuda kuda beladiri yang aku kuasai.
Hawk Eye
terkepung di antara kami berempat.
“kau sudah
terkepung Hawk! Menyerahlah!” ucap Sherief
“cih” ucap
Hawk Eye kemudian langsung menyerang ParagonX.
Dia dapat
terbang dengan menggunakan kedua cakramnya, pantas saja dia sangat
mengerikan, tak
tinggal diam maid melakukan rolling jump tapi Hawk Eye dapat
menghindar
sapper juga tak mau kalah dari maid, dia melakukan Dash pow dan
lagi lagi
meleset, Hawk Eye balas menyerang mereka berdua dengan kedua
cakramnya
itu dia menerbangkan maid dan sapper, melihat kesempatan
ParagonX
langsung menyerang Hawk Eye degan katananya.
“kena kau!”
ucap ParagonX dengan tersenyum.
Sayangnya
ParagonX hanya mengenai Syalnya saja dan memperlihatkan
keseluruhan
wajah Hawk Eye
“Daffa!”
ucap maid
“akhirnya
kita bertemu lagi,maid” ucap Hawk Eye
“kau
mengenalnya,maid?” tanyaku
“dia adalah
temanku yang waktu itu berpisah di jalan” ucapnya sambil menahan
rasa
rindunya.
“hmm teman
lama yang bertemu kembali” ucap Sherief Denny
“dia datang,
maid!” teriak ParagonX
Maid tak
menghiraukan ucapan ParagonX dan maid terkena serangan langsung
dari Hawk
Eye dan terpanting jauh ke belakang.
“kaka maid!”
ucap Sapper
Melihat
kejadian itu secara langsung terjadi sebuah perubahan sikap yang sangat
drastis dari
sapper.
“Air
Strike!!” teriaknya dan dari atas terlihat seperti nuklir yang mengarah ke kami
“bodoh
mengapa kau melakukan hal itu!” teriak Sherief yang melompat ke arah
sapper untuk
membantunya menghindari skill sapper itu, aku langsung berlari ke
arah maid
dengan maksud untuk menyelamatkannya, ParagonX membantuku
untuk cepat
sampat ke maid, sedangkan Hawk Eye sendiri terbang lebih dahulu
untuk
menjauh.
Dalam
hitungan detik sebuah nuklir jatuh tepat di titik yang di tunjuk oleh sapper.
Ledakan
keras saat itu membuat gempa yang cukup besar dan kami berempat
terpental
cukup jauh akibat dari radiasi ini, hamper semua bangunan hancur tak
tersisa tak
terkecuali kantor Sherief yang letaknya jauh dari titik ledakan dan
radiasi.
ParagonX
membangunkanku.
“Fariz kau
tidak apa apa?”
“hanya
sedikit luka di lututku saja, bagaimana dengan yang lain?” tanyaku
“Sherief
masih belum di temukan,maid aman” ucapnya
Tiba tiba
terdengar suara Hawk Eye yang menggangu suasana ini
“hey anak anak
payah! Terlalu cepat kau melakukan itu dasar bodoh!” ucap Hawk
Eye
“jangan kau
hina Sapper!” aku langsung melompati ParagonX dan berlari
menghajar
Hawk Eye dan berhasil mengenainya hingga terpental jauh.
“waw..” ucap
ParagonX melihat tenagaku yang entah dari mana datang tiba tiba.
Hoft hoft
hoft..
Aku menarik
nafas dalam dalam setelah melakukan itu.
“lumayan
juga tenagamu bocah!” Hawk Eye langsung kembali menyerangku, tapi
serangannya
di tahan oleh katana yang di pegang oleh ParagonX
“trimakasih
ParagonX” ucapku
Aku langsung
melakukan pukulan sekuat tenaga ku ke perutnya hingga dia
mundur
perlahan.
“kerja bagus
Fariz” ucap ParagonX
“sudah
takdir kita untuk jadi partner yang cocok,ParagonX” balasku
“jangan
senang dulu bocah!” ucap Hawk Eye.
Hawk Eye
kini berada dalam posisi siapnya dan langsung menyerang kami, tapi
baru saja
dia bergerak dari tempatnya, sebuah asap hijau tepat mengenai
wajahnya,
gerakannya menjadi melambat.
Aku dan
ParagonX terheran heran siapa yang sudah melakukan itu karena di
tempat ini
hanya ada kita bertiga.
Hawk Eye
langsung berhenti sejenak untuk mengambil nafas dalam dalam tapi
sayang
sekali nasibnya dia terus di serang oleh sesuatu yang misterius, setiap dia
berhasil
mengambil nafas, asap hijau it uterus mengenai wajahnya hingga ia
kesusahan
untuk bernafas dan kejadian itu terus menerus di hadapan aku dan
ParagonX.
Tapi
ParagonX tak mau hanya menjadi penonton saat itu dia kemudian
menggunakan
skill ‘Cross Slash’nya yang berhasil mengenai Hawk Eye.
Hawk Eye
saat itu benar benar tidak dapat melakukan apapun,dia mulai terkapar
karena di
hajar oleh ParagonX dan penyerang misterius.
Perlahan
Hawk Eye mulai kehilangan kekuatannya kedua cakramnya kiri terlepas
dari
genggamannya
Kemudian
kedua tangan Hawk Eye di rentangan sendiri tapi tidak benar benar
sendiri
karena penyerang misterius itu mulai menunjukan wujudnya.
Dia adalah
Shadow Assassin.
“lakukan
finishing!” ucap Shadow Assassin
Tapi paragon
tak melakukan apa yang di katakana oleh shadow assassin
ParagonX
malah mengeluarkan skill Death Grudge dan mengikat tubuh Hawk Eye
yang tak
berdaya itu.
Tiba tiba
terdengar letupan revolver dari belakangku dan mengenai kedua bahu
Hawk Eye dia
seketika itu juga Hawk Eye jatuh tak berdaya.
Tubuhnya di
penuhi dengan luka dan dari mulut mengeluarkan banyak darah.
Rupanya itu
adalah peluru dari Sherief Denny dan dia sedang menggendong
Sapper yang
tak berdaya akibat ledakannya sendiri.
Kini kota
sudah aman dari gangguan tahanan yang kabur ini, kami kembali
berkumpul di
kantor Sherief Denny, Hawk Eye yang tak berdaya itu di baringkan di
dalam
selnya, dan kedua cakramnya itu di bakar dan di buang oleh ParagonX.
Aku
menghubungi Developer K memberitahukan bahwa misi kami telah sukses
tapi kami
membutuhkan bantuan medic karena 2 hero miliku terluka parah dan
mengatakan
kepada Developer K bahwa aku bertemu dengan satu hero lagi dan
dia mau
membatu misiku, dia adalah Shadow Assassin.
Tapi
Developer K tidak bisa mengirim para medic, dia menyuruhku untuk kembali
ke HQ,
sebelum kami kembali ke HQ maid mengucapkan salam perpisahan yang
amat
mendalam kepada Daffa alias Hawk Eye.
Hawk Eye
kini tubuhnya di dalam sel khusus dan kedua tangannya di tutup seperti
pasien rumah
sakit jiwa.
Setelah
mengucapkan kata kata perpisahan kepada Hawk Eye maid memeluk
tubuh Hawk
Eye sambil meneteskan air mata begitupun dengan Hawk Eye yang
menangis
saat hal itu terjadi .
“kenapa
selalu ada kata perpisahan di saat kita bertemu dengan seseorang yang
begitu
penting bagi hidup kita” ucap ParagonX sambil memegang bahu kananku,
ku lihat dia
juga merintihkan airmata.
Sapper masih
dalam kondisi pingsan saat itu, helm transfolatornya retak.
Kemudian
kami berempat berpisah dengan Sherief Denny yang benar benar
menjaga Hawk
Eye itu, aku kembali ke HQ dan kembali menemui Developer K.
+==================+=========================+=============
Hari ke 80
sejak awal aku terjebak di dalam LostSaga.
Sudah 3 hari
Sapper pingsan, helmnya kini telah di perbaiki. Sejak mendengar
sapper
pingsan dan terluka maid lah yang paling setia menunggu akan kesadaran
Sapper.
“bagaimana
dengan lukamu sendiri, maid?” tanyaku
“sudah
membaik” ucapnya sambil menatap ketubuh Sapper yang pingsan.
ParagonX
kini tak berlatih sendirian lagi, kini ia berlatih bersama Shadow Assassin
yang sering
aku panggil dengan sebutan SA karena memanggil namanya terlalu
panjang dan
merepotkan.
Aku
mendekati Developer K yang sedang sibuk membuat sesuatu.
“apa itu
dev?”
Developer K
menyembunyikan itu dariku.
“loh ada apa
dev?” tanyaku bingung melihat reaksinya.
“pejamkan
matamu,nak” ucapnya
“untuk apa?”
“sudah
lakukan saja”
Akupun meng
‘iya’ kana apa yang di katakana Developer K itu, dia memasngkan
sesuatu di
kedua pundakku.
“sekarang
buka matamu”
Aku kemudian
membuka mataku dan melihat apa yang di lakukan Developer K
terhadapku,
ternyata Developer K memberiku pangkat MSG.
“wah
pangkat, terimakasih Dev!” ucapku senang
Developerka
tersenyum melihatku kegirangan, akupun menunjukan kepada
semua heroku
akan pangkat yang sudah Developer K berikan kepadaku.
Dan semua
herokupun ikut senang melihatnya.
Aku kemudian
membisikan sesuatu kepada sapper yang saat itu kondisinya masih
tertidur.
“hey
sapper,cepat bangun yah dan lihat apa yang Developer K berikan kepadaku”
bisiku.
Maid
tersenyum melihat sikapku yang rupanya tak kalah menyayangi sapper.
Aku kembali
ke Developer K untuk meminta izin melaksanakan misi Power Stone
lagi, Developer
K pun mengizinkan aku, tapi aku tak membawa Sapper karena
kondisinya
yang masih belum bangun.
=================+=======================+=========
Aku kembali
melakukan misi Power Stone, di di room yang sama juga aku kembali
bertemu
dengan Haikal, kini kami menjadi 1 team dan Haikal berkata setelah
selesai ini
dia ingin bergabung bersamaku untuk membantuku menyelesaikan misi
100 hariku,
bukan sebagai hero tapi sebagai rekan team.
Permainan di
mulai, musuh kami kini seorang Kage Ninja dan zorro, pertarungan
kali ini
Developer mengirimku ke dalam pertarungan 2vs2 aku mengenal nick
musuhku itu,
tak salah lagi itu adalah Rheza.
Dia tak
membalas sapaanku, dan tak seperti biasanya dia membantai teamku
dengan
sadis, tapi haikal memaklumi aku karena dia tau kalau aku baru selesai
melakukan
misi yang panjang.
Di awal
pertempuran aku mengalami hasil yang sangat parah, dengan hasil 2-0
Aku tak mau
menyerah hingga pertarungan berjalan 5 kali dan hasilnya aku dan
Haikal
selalu kalah melawan Team Rheza.
Aku di tarik
kembali oleh Developer K, ku lihat semua heroku sudah kelelahan,
begitu pula
dengan beberapa hero milik Haikal.
“pantas saja
kali ini sikapmu berubah, ternyata kau sedang memikirkan sapper milikmu
yang
sedang terkapar lemah” ucap haikal yang mengintip sapper
“bagaimana
aku mengucapkannya ya” balasku
“hmm
baiklah, ini dua inti mesin miliku ambillah jika kau mau” ucapnya
menyodorkan
dua inti mesin miliknya padaku
“Tapi jika
aku mengambil ini bagai mana denganmu?” tanyaku jika aku mengambil
punya
Haikal.
“aku masih
punya waktu untuk bermain, aku dapat bermain sambil menggambar
seperti
kebiasaanku kok” ucapnya
“apa kau
serius?” tanyaku
“kan
sekarang kita udah jadi team” ucap Haikal.
Aku
tersenyum memandangnya dan mengambil inti mesin yang haikal berikan,
kini inti
mesin ku sudah ada 8 dan butuh 2 buah lagi untuk aku pulang ke dunia
nyata.
Tiba tiba
Haikal mendekatiku dan berkata
“jika ka
uterus memikirkan orang yang tak memikirkanmu,maka hidupmu akan sia
sia, fariz,
ayo bangkit!” Haikal memberiku semangat
“thanks,kal
atas ucapannya”
Haikal
kemudian menariku dan mendekati Developer K, dia meminta izi untuk
melaksanakan
misi Power Stone lagi tapi Developer K tak meyakini apakah kami
berhasil
atau sia sia seperti tadi tapi Haikal mengatakan sesuatu yang membuatku
kembali
bersemangat untuk melakukan misi PoweStone ini dan Developerkanpun
mulai yakin
dengan kami, akhirnya kami dikirim kembali ke room dan kembali
berhadapan
dengan teamnya Rheza.
Ternjadi
sedikit peningkatan dalam teamku skor kami menjadi 2-1 meskipun team
kami tetap
kalah.
“hanya hoki
bagi pemula” ucap Rheza dengan gengsinya
Aku dan
Haikal hanya tertawa mendengar itu.
Dan
permainanpun di mulai kembali aku berhadapan dengan Rheza dan Haikal
berhadapan
dengan Zorro.
“kau masih
belum bisa sebanding denganku!” ucap Rheza mengganakan skill
Kagenya
untuk membantingku ke lantai.
“aku sudah
berpengalaman!” balasku dengan menggunakan ‘D’ tekanku
“tapi kurang
jika untuk melawanku!” balasnya Rheza sambil membunuhku.
Kedudukan
Kill/Death ku 0-1 sama sperti aku berhadapan dengan haikal.
Tapi
sayangnya semua itu tidak benar-benar sama. Rheza lebih kuat dari pada
aku, aku dan
Haikal tak sanggup melawannya ,sebelum benar benar pergi dari
room Rheza
berkata sesuatu padaku.
“lawan aku
jika kau sudah merasa lebih kuat”
Aku
menggenggam ucapan Rheza saat itu dan setiap ada waktu luang aku berlatih
bersama
Haikal dan tidak lupa untuk selalu melakukan misi PowerStone,
untungnya
kali ini lawan kami tidak seperti Rheza dan Zorro.
Kami dapat
mengatasinya dengan skor akhir 2-0,aku sangat senang sekali saat itu,
tak sengaja
aku berpelukan dengan Haikal.
Aku berhasil
mengumpulkan 10 inti mesin dan memberikannya kepada Developer
K, Developer
K terlihat senang saat aku dan Haikal telah berhasil menyelesaikan
misiku.
“lalu
bagaimana dengan janjimu,dev?” aku menagih janji pada Developer K
“kau belum
lengkap 100 hari nak, masih ada sisa 7 hari lagi sampai benar benar
100 hari”
ucapnya
“memangnya
tidak bisa di bulatkan saja?” Tanya Haikal
“ini sudah
menjadi peraturan yang tidak bisa di bantah oleh siapapun” lanjut
Developer K
“ah..
baiklah, lalu apa aku hanya menunggu untuk 7 hari kedepan?” tanyaku
“itu
terserah dirimu saja, mau ambil satu misi lagi atau kau hanya menunggu di
tempat ini”
balasnya untukku
“bagaimana
jika aku mengambil satu misi lagi, tapi apakah akan berjalan lama?”
tanyaku
mengajak berunding
Haikal hanya
memandangi kami saja dan tidak berkata apapun
“itu
tergantung kemampuanmu sendiri untuk memimpin dalam misi ini”
“apa itu?
Apa aku harus memimpin pasukan?”
“bukan tapi
sesuatu yang lebih hebat lagi”
“Apa itu?”
“kau akan
menemukan jawabannya setelah kau melakukan misi ini, itupun jika
kau
menerima” terangnya
“dari pada
aku menunggu di sini lebih baik aku menerima misi ini” aku menerima
misi yang
tidak di ketahui ini.
“misimu kali
ini adalah, meyelamatkan Desa dari Snow Princess”
“maksudmu,
aku harus menjadi penjaga?”
“tidak, Snow
Princess telah berubah sifat menjadi jahat setelah tahu kekasihnya
menduakan
dirinya, dia kemudian membawa pasukannya menyerang desa yang
di
lewatinya, aku harap kau bisa menghentikan serangan Snow Princess sebelum
ke pulau
utama” jelas Developer K
“sepertinya
ini akan menjadi hal yang panjang untuk kami” ucap Haikal
“kau akan
terbiasa dengan perjalanan ini” ucapku
Saat itu
suasanya hening sejenak.
“kakak, itu
siapa?” terdengar suara sapper
Ternyata itu
sapper yang sedang berjalan menuju ke arahku, aku lihat dia belum
benar benar
pulih,jadi aku sarankan agar dia kembali beristirahat, tapi sapper tak
mau menuruti
perintahku, jadi mau tak mau sapper aku
ajak untuk misi ‘Snow’
ini.
Aku
menceritakan semua yang terjadi ketika sapper tak sadarkan diri, aku
penceritakan
bagaimana kemenangkan aku melaan Hawk Eye waktu itu lalu
mendapatkan
pangkat dan berhasil mendapatkan 10 inti mesin, saat aku
menceritakan
aku telah berhasil mendapatkan 10 inti mesin terlihat wajah sapper
yang
cemberut karena takut kehilangan aku tapi maid mendekati aku dan sapper
lalu
menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, aku juga mnegenalkan Haikal
kepada
sapper, tan tak butuh waktu lama untuk sapper bermain ranjau dengan
Haikal.
Kami
kemudian melakukan packing untuk menuju ke SnowTown yang sudah di
kuasai oleh
Snow Princess tapi kami tidak langsung di kirim ke medan
pertempuran,
kami akan di kirim ke camp dahulu untuk pengenalan diri terhadap
pasukan yang
akan melawan Snow Princess.
Selesai
berkemas kami menuju portal seperti biasa dan aku berharap tidak terjadi
hal seperti
waktu itu lagi, karena akan merepotkan nantinya.
Untungnya
kali ini Developer K sedang tepat memilih lokasinya jadi aku dan Haikal
menuju ke
barak tempat untuk para prajurit yang ingin melawan SnowPrincess.
Aku dan
Haikal memasuki barak Northland, barak ini ada tepat di bagian paling
atas peta
dunia dan 10 kilo meter dari barak ini SnowPrincess sedang
bersemayam,
jadi aku dan Haikal kemudian mendaftarkan diri bersama beberapa
hero kami
tak lupa kami daftarkan.
Hal yang
paling mengejutkan adalah ketika melihat Rheza ikut ambil dalam misi
ini, terlihat
pandangan bengisnya menatap ke arahku, aku balik menatap
pandangan
itu dan Rheza pergi meninggalkanku dan Haikal.
Kemudian aku
masuk kedalam camp yang berisi sekitar 10-15 player dari kota
yang berbeda
beda, aku dan Haikalpun mengenalkan diri dan player player itupun
sama, ada
yang dari Jakarta,Bekasi,Cirebon,Kuningan,Tangerang dan bahkan ada
yang dari
Manado.
Aku semakin
bersemangat karena aku mendapatkan teman baru lagi, dan
mungkin
mereka adalah pesaingku yang masih belum benar benar menjadi
pesaing.
Hari pertama
di Camp kami melakukan aktivitas fisik yang cukup berat, regu kami
di pimpin
langsung oleh King Altheon dan Artix.
Baru saja
hari pertama di barak sudah di kabarkan bahwa regu yang di pimpin
oleh Drakath
meninggalkan barak tadi malam.
“pantas
jumlahnya kurang” ucap King Altheon dengan geram.
“Artix,
ambil beberapa player untuk mengejar regu Drakath! Sisanya terus
berlatih!”
peritah King Altheon.
Saat itu aku
kebagian yang terus berlatih tapi tidak bagi Haikal, dia di bawa oleh
Artix untuk
mengejar regu Drakath.
Tiba tiba
Cysero datang menemui King Altheon untuk mengabarkan sesuatu yang
cukup
mengejutkan.
“latihan
selesai! Semuanya bersiap untuk bertemur melawan SnowPrincess!”
teriak King
Altheon yang dari tadi memantau kami dari balkon castlenya.
Semua player
di giring masuk ke Camp dan dalam hitungan detik harus kembali ke
lapangan.
Saat itu aku
tak tau harus mengambil apa apa dari Camp jadi aku hanya
mengambil
jaket dan Glove saja,semua sudah berbaris rapih, King Altheon
berjalan di
depan kami sembil berceramah bahwa pasukan SnowPrincess sudah
mulai
menyerang, dengan di bunyikannya warhorn gerbang utama di buka dan
semua player
yang masih tersisa bergerak menuju medan perang.
===============+==============================+============
0 Response to "100 Day with LostSaga (part 3)"
Posting Komentar