100 Day with LostSaga (part 3)


Sudah 60 hari aku terjebak di dalam LostSaga dan terus menerus di berikan misi

oleh Developer K, lelah sudah pasti tapi aku eh maksudnya kami tidak akan

menyerah sampai hari itu tiba, sapper sendiri sudah mulai terbiasa akan aktivitas

barunya ini.



Suatu hari Developer K memanggil kami untuk sebuah misi penting.


“aku mendengar kabar dari kota Saloon bahwa ada tahanan yang kabur dari sel

milik sheriff Denny” ucap Developer K


“tahanan kabur?” sambung maid


“benar, di sebutkan tahanan itu sangat berbahaya, dia bergerak melalui

bayanganmu, maka perhatikan langkahmu saat tiba di kota tersebut” lanjut

Developer K.


“sepertinya aku mengenal orang yang di anggap penjahat itu” gumam maid



“kau kenal dengan orang itu, kakak?” Tanya sapper terhadap maid


“e-eh tidak kok, aku saja belum pernah liat seperti apa dia” balasnya


“sepertinya dia penjahat yang sangat berbahaya” ucap ParagonX dengan sinis


“apa kau ingin member kami misi itu?” tanyaku kepada Developer K


“tepat, tapi sebelum berangkat aku harus mengupgrade Glove milikmu itu”

pintanya kepada Glove miliku.


“baiklah jika itu akan berguna untukku nantinya” aku menyerahkan Glove milikku.


Dan Developer K masuk kedalam portal miliknya yang mungkin satu satunya

portal yang masih aktiv di tempat ini, karena saat ingin kemana kemana aku

sendiri di kirim oleh Developer K melalui portal itu.


Kemudian maid kembali bersih bersih dan ParagonX berlatih kembali di sudut

tempat ini, tidak dengan sapper dia malah datang kepadaku yang sedang

bersantai di tangga.


“kakak, apa kakak sudah terbiasa di sini?” Tanya sapper kepadaku.


“mau tidak mau aku harus terbiasa di sini lagi pula aku senang bisa bertemu

dengan char kesayanganku” sambil menunjuk ParagonX


“jadi kakak seorang Player?”


“m-mungkin begitu” balasku ragu.


“tapi kenapa kakak waktu itu tidak mengatakan hal yang sebenarnya pada

mamah?” ucapnya merengut


“saat itu aku ingin mengatakan hal yang sebenarnya, tapi hwarang sangat tidak

suka dengan player” jelasku


“ahahahaha, ia ia, aku lupa itu” ucap sapper sambil menepuk nepuk pundakku.


“lagi pula saat itu aku sangat takut melihat penampakan Death Knight, dia sangat

dingin” lanjutku



“hentikan itu kakak!” teriak sapper sambil menutup telinganya dan memejamkan

mata lolinya itu.


Sejenak maid dan ParagonX melihat kea rah kami.


“tidak tidak, di sini tidak terjadi apa apa” ucapku menenangkan kedua hero itu.


Kemudian mereka kembali melanjutkan aktivitasnya. 

Selang beberapa menit Developer K keluar dari portal dan memberikan kembali

Glove miliku ini.


“aku sudah mengupgradenya, kini aku dank au bisa berkomunikasi melalui Glove

itu” jelas Developer K.


“baiklah kalau begitu, aku akan mempersiapkan semua heroku untuk membatu

misiku kali ini” ucapku.


Sebelum aku memanggil mereka, mereka sudah berbaris rapih di belakangku.


“semangat ya, kakak!” ucap sapper


Maid mengelus kepala sapper.


Kemudian aku memasukan ketiga heroku itu kedalam Glove miliku.


“kau akan aku kirim ke kota Saloon, di Westmap” terangnya padaku sebelum aku

di kirim ketempat itu.


“ayo semuanya, semangat!” ucapku dengan penuh semangat.


“ayo!” teriak ketiga heroku.


Kemudian aku masuk kedalam portal dan Developer K member koordinatnya dan


menyakan portal dan mengirim kami ketempat tujuan.




+=======================+==================================

  




Developer K telah melakukan sebuah kesalahan saat mengirim kami untuk ke kota

Saloon, bukannya kami di kirim ke kota yang gersang dan sangat panas cuacanya

kami malah di kirim ke sebuah hutan belantara.


“Dev! Apa kau salah koordinat?” ucapku kesal ke Developer K


“tidak, memang kenapa?” tanyanya heran


“kau bilang kota Saloon di West Map? Tapi kenapa kami di kirim di hutan?”

jelasku


“hutan?”


“iya!” kesalku


“pasti alat ini sudah mulai rusak, maafkan aku” ucap Developer K


“lalu bagaimana kami bisa ke kota tersebut?” tanyaku mulai ketakutan.


“pikirkan sendiri” Developer K langsung memutuskan kontak kami.


Kini aku harus berjalan, sendirian agar tidak di curigai, aku hanya mengenakan

jaket hodie hitam yang terbawa dari duniaku, dan celana mainku.


Untungnya matahari masih bersinar jadi itu memudahkan aku untuk mencari

jalan, aku hanya menemukan jalan setapak aku piker mungkin ini adalah jalan

yang biasa di pakai para penduduk untuk keluar masuk hutan ini.


Aku terus mengikuti kemana jalan ini membawaku, hingga aku menemukan

seseorang yang sedang berdiri menatap langit yang tertutup rimbunan pohon

bamboo, aku piker aku ada di atas gunung yang entah apa namanya hingga aku

menemukan orang seperti ini, dia membawa sebuah pemukul yang cukup besar

dan rambutnya panjang tak terurus.


“maaf, permisi” aku ucapkan dengar perlahan.


Kemudian kepalanya berputar ke arahku, aku lihat wajahnya begitu mengerikan,

dia tak mengenakan baju, dia hanya mengenakan celana dengan motiv tertentu,

saat itu aku ketakutan karena aku telah berbuat salah karena aku telah menyapa

orang seperti itu, pikirku.


Aku perlahan mundur menjauhi dirinya, kemudian dia mendekat padaku dengan




santai, aku lihat tubuhnya sangat berotot aku terus berjalan mundur menjauhinya

hingga aku tersandar di dinding tanah bukit, tangannya menjulur ke arahku dan

memegang pundaku.


“siapa kau?” tanyanya perlahan tapi menggema


“a-aku Fariz, aku ingin menuju kota Saloon” jelasku dengan maksud agar dia tak

membunuhku.


Karena aku dapat melihat dari penampilannya seperti sorang pembunuh yang

sangat kejam.


“kota itu ada di bawah gunung ini, benar jika kau mengikuti jalan ini”


Setelah mendengar itu perasaan takutku mulai memudar tapi tak semuanya


“kau ini siapa?” tanyaku


“aku Akbar,penjaga gunung ini, para penduduk memanggilku dengan sebutan Fire

IMP” jawabnya memperkenalkan diri


“Fire IMP yang melegenda itu?” ucapku dengan jantung berdegup


“ah itu hanya tanggapan penduduk desa saja, aku selalu menjaga gunung ini aku

dapat di temui kapanpun, jika aku ingin bertemu dengan seseorang tentunya,

hahaha” ucapnya girang sendiri


“apa sih maksudmu” sinisku


“perhatikan kata katamu di gunung ini nak” ucapnya sambil mengarahkan

tongkatnya


“eh, b-baiklah” aku kembali ketakutan melihat reaksinya itu


“sekarang aku dapat melihatmu langsung, kau berada tepat di depanku, aku mulai

percaya dengan mitos penduduk” aku sedikit membuka percakapan dengan

jantung yang perlahan berdegup normal kembali.


Tiba tiba cuaca menjadi gelap dan terjadi angin kencang, dia membawaku ke

sebuah gubuk kecil di dekat pertemuan kami tadi.


Ternyata dia berada di situ dia dapat merasakan sebuah bencana apa yang akan

terjadi nantinya dan apa saja sesuatu yang terjadi dia lebih mirip seperti

paranormal pikirku.


Dalam gubuk kecil ini dia menunjukan keahliannya yang dapat menyemburkan

api, dan menyalakan api dengan singkat dan cara agar kita tak terbakar dan

merasa kepanasan jika kita berada di dekat api yang sangat panas.


Perlahan di luar hujan mulai turun dengan deras dan banyak suara petir dan kilat

terjadi di titik titik tertentu di sudut pandang yang sama,dalam keadaan seperti

itu Akbar menceritakan rahasianya padaku sesaat sebelum menjadi Fire IMP,

ternyata untuk menjadi Fire IMP persyaratannya sangat mengerikan, dia harus

meninggalkan kegiatan manusianya, berhenti makan makanan manusia normal

dan meninggalkan keluarganya, itu semua demi keinginannya sendiri.


“terkadang untuk mendapatkan apapun yang kita inginkan kita harus

mengorbankan sesuatu yang sangat sulit untuk di lepaskan” ujarnya sembari

menteskan airmata.


Aku hanya bisa tersenyum melihat dia berkata seperti itu, sejenak dia berhenti

bicara dan menatap gloveku.


“player!” ucapnya dengan nada marah



“ia benar” ucapku dengan kaget


“kau seorang player! Pergi kau!” ucap Akbar dengan marah


“tunggu dulu ada apa denganmu”


“aku sangat benci kepada player! Karena banyak dari kaumku di bunuh oleh

kalian!” jelasnya padaku


“apa?! tunggu dulu mungkin kau salah faham dengan kaum kami” tenagku


“salah faham apanya!” kemudian dia bagun menghadapku dan mengangkat

tubuhku dengan satu tangnnya.


“aku tak mengerti maksudmu” ucapku merintih


“kaummu sudah menghancurkan desaku, mengambil semua harapan yang sudah

aku bangun” ucapnya di depan wajahku dengan nada seperti monster


“tunggu dulu, apa yang kau maksudkan? Aku tak mengerti!” balasku dengan

wajah ketakutan



“aku sangat muak dengan player, mereka datang dan seenaknya saja ke desa

kami dan merusak semuanya” dia kemudian menceritakan secara detail tentang

player yang di maksudnya itu dan dia kembali bercerita.



Kemudian aku di atuhkan ke tanah begitu saja.


“mereka Cyborg! Bukan bangsa player!” teriakku geram karena dia sudah salah

tentang player


Kemudian aku mengeluarkan maid dari Glove milikku dan sebuah cerita yang

mulai membuatku bosan terjadi lagi di gubuk ini.


Perlahan Akbar mulai tenang setelah mendengar penjelasan dari maid. Hujan di

luar sudah mulai reda dan perlahan berhenti.


Akbar mengantarku untuk menuruni gunung ini tapi saat diperempat perjalanan

kami melihat banyak jasad Lighting Mage berserakan dengan tubuh hancur

terkoyak dan darah di mana mana.


Akbar mengangkat salah satu mayat Lightning Mage yang tubuhnya sudah hilang

sebagian yang kini tersisa hanya bagian kanannya saja yang masih utuh.


“tidak salah lagi” ucapnya perlahan


“Fariz, aku benar benar akan mengantarmu sampai depan gerbang kota Saloon”

ucapnya mulai menghawatirkanku


“memangnya ada apa?” heranku


“dia berada di dekat dekat sini, dan mereka sudah menjadi korbannya” lanjutnya

secara misterius.


“sepertinya orang itu lebih kuat dari kau” ucap sapper dari Glove milikku


“siapa itu yang bicara!” geram Akbar



“eh sstt diam sapper” tenang maid dari dalam glove yang aku tutupi



“dasar anak tidak sopan!” ucap Akbar


“di gunung ini tidak ada yang lebih hebat dari aku!” lanjut akbar dengan nada

sombong




Setelah terjadi pembahasan itu kami melanjutkan perjalanan dan baru beberapa

langkah sebuah kapak besar tepat menacap di depan kami.


“dia datang” ucap Akbar


“siapa?” tanyaku ketakutan


Kemudian seseorang melompat ke arah kami dari sisi kanan Akbar.



Dia mencabut kapaknya, ternyata dia menggunakan 2 buah kapak besar,

wajahnya lebih sangar lagi di Akbar.


Dia mengacungkan 2 kapaknya itu kepada kami.


“s-siapa kau?” tanyaku


Tapi tangan akbar menahan tubuhku untuk maju.


“sepertinya kau orang baru di sini” ucap orang besar itu



“jangan ganggu anak ini!” ucap Akbar


“hoo jadi inikah sosok monster penghuni gunung ini? Heh!” ucap pria besar itu

terhadap Akbar.


“jika kau berani melukai dia sedikit saja, nyawamu menjadi taruhannya!” geram

akbar yang tiba tiba berubah memihakku.


“memangnya kau siapanya, hah!?” tangan kanannya yang memegang kapak besar

itu mendorong akbar.


“Fariz, lari sekarang!” perintah Akbar padaku


Aku langsung menuruti perintahnya, tapi orang besar itu tak membiarkanku lari,

dia melempar kapak yang ada di tangan kanannya dan hamper mengenaiku.


“kau!” Akbar langsung menyemburkan api dari mulutnya seperti naga ke arah pria

besar itu dan berhasil mengenainya.


Aku tak bisa lari saat itu, aku sangat penasaran dengan pertarungan keduanya

hingga aku lupa aku harus kabur dan menuntaskan misiku di kota Saloon.


“kau! Takan ku biarkan kau menjaga gunung ini lagi!” ucap pria besar itu


dia langsung mencabut kapak yang berada di dekatku dan meleparkannya kea rah

Akbar, tapi Akbar dapat menghindar sayangnya pria besar itu punya satu kapak

lagi di tangan kirinya dan berhasil menjatuhkan Akbar.


“tak ada yang dapat menghentikan aku! Ahaha” ucapnya dengan tawa yang

sangat mengerikan.


“aku yang dapat menghentikanmu wahai Rian sang Barbarian!” ucap Akbar


Ternyata namanya adalah Rian, dia sangat mengerikan jauh lebih mengerikan dari

pada Akbar, tubuhnya di penuhi banyak luka dan dia masih dapat bertahan hidup

dengan lupa sebanyak itu.


“kau sudah membunuh Lighting Mage ku, tak akan ku biarkan kau membunuh

banyak orang lagi!” geram akbar langsung bangun dari posisinya yang terlentang

akibat serangan Rian.


Akbar langsung berlari zig zag dan menghajar Rian, Rian tak mau kalah dia

membalas serangan Akbar walau hanya dengan satu kapak saja, dia kembali

menyemburkan api dari mulutnya kali ini Rian dapat berhasil menghindar dari

serangan Akbar dia mengambil kembali kapaknya dan kini dia kembali memegang

dua buah kapak.


Rian berlari ke arah Akbar dan melakukan serangan berputar yang mengerikan itu

dengan ke ahliannya Akbar dapat menghindar dan dapat menjatuhkan satu kapak

miik Rian, tak tinggal diam Akbar mencoba mengabil kapak milih Rian, tapi

usahanya terlihat sia sia Akbar tak kuat mengangkat kapak yang di pegang Rian

dengan mudah itu.


Kemudian Akbar melirik ke arahku


“Lari Fariz!” teriaknya


Aku sangat terkagum melihat kedua monster itu bertarung, aku tau sebenarnya

mereka itu manusia tapi karena tubuh mereka yang sangat mengerikan itu

makanya aku anggap mereka sebagai monster.


“tapi bagaimana denganmu?” teriak ku.


“hah, kau di perdulikan oleh anak lemah seperti dia, kau memalukan!” ucap Rian

merendahkan Akbar


“tarik kembali ucapanmu!” ucap Akbar sambil menghantamkan senjatanya itu

tepat ke kepala bagian kiri Rian


“lari cepat!” ucap Akbar kembali memperingatkan aku


“tapi bagaimana dengan kau?” teriakku


“ cepat lari dasar bodoh!” teriaknya sambil bertarung melawan Rian


Aku langsung berlari kea rah yang di tunjuk Akbar aku terus berlari sesekali aku

melihat akbar yang terus di hajar balik oleh Rian, aku berlari sambil merintihkan

air mata saat aku teringat dengan semua cerita Akbar di gubuk itu, aku terus

berlari hingga akhirnya aku sampai di sebuah gerbang kayu, yang kaku piker itu

adalah gerbang kota Saloon dan aku semakin yang setelah melihat tanda selamat

datang di kota Saloon.


===========================++======================+=======





Dengan kelelahan aku mulai memasuki kota Saloon, jelas terlihat sepi dan gersang

di sini, bangunan banyak yang tebuat dari kayu yang sangat mudah terbakar, aku

lihat ada beberapa kuda yang terikat di depan sebuah bangunan yang aku tebak

adalah sebuah bar.


Aku langsung menuju tempat yang aku pikir adalah kaontor sherief Denny tapi

aku malah masuk motel, aku kembali mencari kantor itu hingga aku melihat

bengunan yang di atasnya terdapat tanda bintang,perlahan aku mulai memasuki

bangunan itu ku lihat ada seorang cowboy sedang tertidur di balik meja Sherief,

meja itu terdapat nama Sherif Denny.



“permisi” ucapku sopan yang membangunkan Sherief Denny.


“ada apa? apa yang bisa aku bantu?” ucap Sherief


“tidak, aku datang ke sini untuk membantumu menangkap penjahat yang kabur”

jelaskuku dengan sopan


“anak sepertimu? Jangan bercanda kau, hahaha” ucap Sherief merendahkan aku.


Tiba tiba maid keluar dari Glove miliku dan mengatakan bahwa dia yang akan

menangkap penjahat yang kabur itu.


Sherief Denny terkejut melihat maid keluar dari Glove miliku.


“kau, kau seorang player yang sudah mendapatkan maid?” ucap Sherief Denny

kagum melihat sesosok maid berada di depannya.


“hey hey apa kau tidak pernah melihat maid?” ucapku polos terhadap Sherief


“kau anak yang beruntung nak, aku menerimamu” ucap Sherief yang terkagum 

sambil menlihat pesona maid saat itu.


“hey hey sudahlah aku juga ada di sini” sapper ikut keluar dari Gloveku dengan

wajah iri dan cemberut.


“aku juga” ParagonX malah ikut ikutan keluar.


“sayap Lucifer!” ucap sherief kaget melihat sayap yang ada di ParagonX


“bagaimana kau mendapatkan itu” Tanya sherief


“tanyakan pada anak itu” ucap ParagonX menunjuk ke arahku



“ah abaikan pertanyaanku tadi” ucapnya


“hey kakak, bagaimana dengan penjahat yang kabur itu?” ucap sapper ke arahku

sambil menarik narik jaketku


“oh ia, tentang tahanan yang kabur itu terjadi beberapa malam yang lalu saat temanku

sedang berjaga di sini” Sherief mulai menjelaskan kronologi kejadian malam itu.


Kami memperhatikan setiap tutur kata yang keluar dari mulut Sherief Denny,

terdengar dari ceritanya itu bahwa tahanan itu menggunakan senjata jenis dual

cakram besar dan sepertinya cara kaburnya itu sudah di rencanakan oleh si

tahanan karena cara kaburnya begitu tertata dengan rapih dan Sherif Denny juga

menunjukan foto rekannya yang terbunuh itu, jasadnya tewas dengan tidak wajar

karena dia tertusuk dari belakang, dalam keadaan tiduran di lantai.


“bagaimana caranya dia melakukan pembunuhan seperti itu” ucap ParagonX

sambil berpikir


Ketiga heroku saat itu langsung berfikir saat melihat foto itu.


Malam menjelang saat beberapa toko mulai tutup, kami menyusun strategi untuk

dapat menangkap hidup hidup tahanan itu.


Kata sherief Denny tahanan itu suka beraksi ketika malam hari dan suka

mengincar seorang wanita yang membawa perhiasan berlebihan dan malam itu

juga kami melakukan ‘pemancingan’ agar tahanan itu keluar, saat itu sapper yang

menjadi umpam dia berdandan seperti orang dewasa dengan membawa tas

jinjing melewati jalanan sendirian.


Kami berempat bersembunyi di tiap tiap sudut yang di lewati oleh sapper.


Awalnya sapper merasa bosan karena tahanan itu tidak keluar keluar dan hari

pertama itu misi kami gagal dan kami harus mengulangi besok malam.


Sudah 74 hari aku berada di dalam game LostSaga dan mala mini adalah misi

pemancingan kedua bagi kami dan tumbalnya kini adalah maid karena dia sangat

cocok sekali dengan tampilan wanita dewasa.


Maidpun merasakan hal yang sama seperti yang sapper rasakan kemarin malam,

akhirnya ParagonX datang menemui maid dan secara tidak sengaja sebuah

bayangan hitam mendekati maid dari belakang.


“itu dia!” Kata Sherief


Sherief menembakan pistolnya kebelakang maid, tapi tidak mengenai tahanan itu.

Tahanan itu langsung kabur dan langsung di kejar oleh ParagonX tanpa aba aba

ParagonX terus mengejarnya sambil kebingunan, bagaimana dia dapat menyerang

tahanan itu jika tahanan itu hanya berbentuk bayangan.


ParagonX tak dapat mengejarnya saat tahanan itu masuk kedalam gang sempit

yang sangat gelap.


“maaf aku tidak bisa mengejarnya” ucap ParagonX saat kami kembali berkumpul
di kantor Sherief.


“itu sudah biasa terjadi di sini” ucap Sherief.


“sudah biasa?” Tanya maid


“ia, karena bayaran untuk orang yang dapat menangkap tahanan yang kabur itu

sangat besar jika di tangkap dalam keadaan hidup hidup” lanjut Sherief.


“pantas banyak orang yang mengejarnya” ketus ParagonX



“tapi belakangan ini sudah banyak yang mengundurkan diri untuk mengejar

bounty itu, bahkan pernah ada beberapa Bounty Hunter yang datang kemari dan

hasil sama saja dengan kalian malam ini” ucap Sherief


“apa anda bisa member tahu kami salah satu Bounty Hunter yang pernah

mengejarnya?” Tanya ParagonX


“namanya adalah Desperado bahkan ada juga Bounty Hunter berpakaian aneh

yang menamakan dirinya J6 datang untuk mengincar hadiah itu tapi hasilnya

nol besar” keluh Sherief.


“baiklah besok kita akan melakukan penangkapan itu lagi!” semangatku sambil

menggenggam tangan kananku sambil menatap langit malam.


“aku mulai suka pada anak ini, semangatnya pantang menyerah yang tidak di

miliki siapapun” ucap Sherief Kepada ParagonX


ParagonX menanggapinya hanya dengan senyuman kecil saja.


Malam itu kami kembali menginap di kantor Sherief Denny, semua heroku sudah

tertidur pulas termasuk Shereif Denny. Aku tak bisa tidur saat itu memikirkan


wujud asli tahanan yang kabur itu, mungkin jika Shereif Deny memiliki foto

tahanan itu akan memudahkan kami untuk menangkapnya.


Aku keluar untuk mencari udara sebentar dan aku sempat melihat ke bawah tiang

lampu jalanan yang menyala disana ada seseorang yang sedang berdiri

menggenakan dua buah cakram besar yang berbentuk huruf S di kedua

tangannya, dia menghadap ke arahku kedua matanya merah dan wajahnya di

tutupi syal berwarna coklat yang serasi dengan pakaian dan cakramnya.



Saat itu aku langsung memanggil Sherief yang sedang tertidur dan saat aku

kembali menghadap orang itu, dia sudah tak ada di tempat itu lagi.


“ada apa kau berisik malam malam begini?” ucap sheriff yang masih mengantuk


“tadi aku melihat seseorang di bawah lampu jalanan itu, dia menggenggam dua

buah cakram besar” jelasku kepada Sherief


“di sini memang banyak orang seperti itu tapi untuk malam malam seperti ini tak

mungkin ada orang yang keluar rumah sendirian sepertimu” ucapnya sambil

mengetuk ngetuk jidatku dengan pistolnya.



“tapi sherief aku jelas melihatnya” ucapku


“mungkin kau mengantuk,ayo cepat tidur persiapkan diri untuk besok” ucapnya

padaku.


“baiklah” terimaku sambil berjalan masuk ke kantor.


Saat aku ingin menutup pintu, orang itu berada tepat di depan pintu, aku bisa

dengan jelas melihat penampakan orang itu, dia tinggi menggunakan syal coklat

muda untuk menutupi wajahnya, tubuhnya sangat tertutup rapih, dia

menggenggam cakram di kedua tangannya dan di tengah cakram itu terbentuk

kepala elang matanya merah menyala menatapku dengan penuh ambisi, aku

dapat melihat tembus kedalam matanya bahwa sudah abnyak nyawa yang ia

habisi.


“akan ku bunuh kau” ucapnya dengan bengis


Saat itu aku langsung pintu dengan menggebraknya karena aku sangat ketakutan

saat sudah tertutup rapat aku duduk di balik pintu itu dengan nafas tersengal

sengal seperti baru melihat hantu, aku langsung tidur di samping maid dan

ParagonX.


Hari ke 76 aku terjebak di LostSaga.

Aku bangun lebih siang dari yang lainnya, Sherief Denny sudah menyiapkan coklat

hangat untukku dan Sapper.


“hey aku sudah dewasa” ucap sapper berkomentar kepada Sherief.


“tapi kau-” ucap Shereif yang di potong oleh maid


“baiklah ambil punyaku” maid memberikan cangkir kopinya kepada sapper


“ah ini sudah kosong” ucap sapper dan sapperpun mulai menangis dengan wajah

lolinya semua yang melihatnya merasa gemas.



Aku terbangun dan tak banyak berkomentar aku langsung menghabiskan cokelat

panas yang sudah Sherief siapkan untukku.

Sherief kemudian membuatkan secangkor kopi untuk menenenagkan Sapper.


“ada apa, sapper?” tanyaku kepadanya sambil tersenyum


“ini kakak maid jahat” dia sambil minum dan menunjuk ke maid dengan telunjuk

tangan kirinya.


Maid hanya tertawa melihat tingkahnya itu. ParagonX berada di depan kantor

untuk berjaga akupun mendekat kepadanya.


“bagaimana perasaanmu, ParagonX?” sapaku


“aku mendengar ada seseorang yang berbicara padamu, siapa dia?” aku kaget

mendengar apa yang ia ucapkan barusan


“tuhkan Shereif, ParagonX saja tahu bahwa ada orang selain kita di kantor ini tadi

malam” ucapku pada Sherief


“apa benar itu, ParagonX?” Tanya Sherief


“benar, dan dia meninggalkan surat ini untuk kita” Paragon menunukan sepucuk

surat yang ia temukan di depan kantor tadi pagi.


Kemudian Sherief Denny membaca dengan seksama surat itu.


“benar itu dia, ternyata semalam kau benar,nak” dia kemudian menyobek surat

itu dan langsung masuk kedalam kantornya.



Sherief langsung mempersiapkan segala peralatan dan beberapa butir peluru di

siapkannya terkecuali 2 butir peluru dia sembunyikan di balik kaos kaki sepatunya.


“dia menantang kita siang ini, persiapkan diri kalian untuk menghadapi musuh

yang tidak terduga kehadirannya ini!” perintah Sherief


Aku terkejut melihat perubahan sikap yang signifikan dari Sherief Denny, dia terus

mengecek revolvernya dan terus berlatih menembak walau tanpa peluru, gerakan

menembaknya semakin cepat dari menit ke menit.


“kita masih punya waktu 30 menit untuk berhadapan dengan keparat itu, sapper

lakukan tugasmu” perintah Sherief


“siap!” sapper langsung keluar kantor sendirian untuk melaksanakan tugasnya


“ParagonX, asah betul betul katanamu!” teriak Sherief sambil memasukan

revolvernya keladam tempatnya.


“sedang ku lakukan!” balas ParagonX dengan lantang.


“maid!”


“ ya Sherief!”


“kau jaga anak ini baik baik” ucap sherief menunjuku.


“hey aku pikir aku ini siapa?” aku menggretak


“aku tidak tau berhadapan dengan siapa di luar sana, bocah” ucap Sherief dengan

nada kejam yang berada di pintu.


Waktu sudah menunjukan pukul 12.00 tepat, kami menuju ke tempat yang di

maksud oleh tahanan itu.


“ingat jangan pernah maju sendirian jika berhadapan dengannya, jika salah satu

dari kalian melihatnya katakana Hawk Eye, paham!” pesan Sherief pada kami


Kamipun sudah berada di tempat yang di tuju tapi tak ada tanda tanda dari

tahanan bernama Hawk Eye itu.


Tubuh kami saling barhadapan punggung dan saling menghadap ke empat

penjuru mata angin, aku kebagian menghadap ke utara.



Sudah sekitar lima menit kami bertahan dalam posisi seperti ini sampai sapper

berkata


“aku lelah”


Dari tengah tengah keluarlah sosok yang di maksud dengan Hawk Eye itu kami

berempat terkejut dan langsung berada dalam posisi siap kami, saat itu aku yang

tidak menggnakan senjata mungkin akan jadi sasaran empuk Hawk Eye, tapi aku

menggunakan posisi kuda kuda beladiri yang aku kuasai.

Hawk Eye terkepung di antara kami berempat. 


“kau sudah terkepung Hawk! Menyerahlah!” ucap Sherief


“cih” ucap Hawk Eye kemudian langsung menyerang ParagonX.


Dia dapat terbang dengan menggunakan kedua cakramnya, pantas saja dia sangat

mengerikan, tak tinggal diam maid melakukan rolling jump tapi Hawk Eye dapat

menghindar sapper juga tak mau kalah dari maid, dia melakukan Dash pow dan

lagi lagi meleset, Hawk Eye balas menyerang mereka berdua dengan kedua

cakramnya itu dia menerbangkan maid dan sapper, melihat kesempatan

ParagonX langsung menyerang Hawk Eye degan katananya.


“kena kau!” ucap ParagonX dengan tersenyum.


Sayangnya ParagonX hanya mengenai Syalnya saja dan memperlihatkan

keseluruhan wajah Hawk Eye


“Daffa!” ucap maid


“akhirnya kita bertemu lagi,maid” ucap Hawk Eye


“kau mengenalnya,maid?” tanyaku


“dia adalah temanku yang waktu itu berpisah di jalan” ucapnya sambil menahan

rasa rindunya.


“hmm teman lama yang bertemu kembali” ucap Sherief Denny


“dia datang, maid!” teriak ParagonX


Maid tak menghiraukan ucapan ParagonX dan maid terkena serangan langsung

dari Hawk Eye dan terpanting jauh ke belakang.


“kaka maid!” ucap Sapper


Melihat kejadian itu secara langsung terjadi sebuah perubahan sikap yang sangat

drastis dari sapper.


“Air Strike!!” teriaknya dan dari atas terlihat seperti nuklir yang mengarah ke kami


“bodoh mengapa kau melakukan hal itu!” teriak Sherief yang melompat ke arah

sapper untuk membantunya menghindari skill sapper itu, aku langsung berlari ke  

arah maid dengan maksud untuk menyelamatkannya, ParagonX membantuku

untuk cepat sampat ke maid, sedangkan Hawk Eye sendiri terbang lebih dahulu

untuk menjauh.


Dalam hitungan detik sebuah nuklir jatuh tepat di titik yang di tunjuk oleh sapper.


Ledakan keras saat itu membuat gempa yang cukup besar dan kami berempat

terpental cukup jauh akibat dari radiasi ini, hamper semua bangunan hancur tak

tersisa tak terkecuali kantor Sherief yang letaknya jauh dari titik ledakan dan

radiasi.


ParagonX membangunkanku.


“Fariz kau tidak apa apa?”


“hanya sedikit luka di lututku saja, bagaimana dengan yang lain?” tanyaku


“Sherief masih belum di temukan,maid aman” ucapnya


Tiba tiba terdengar suara Hawk Eye yang menggangu suasana ini


“hey anak anak payah! Terlalu cepat kau melakukan itu dasar bodoh!” ucap Hawk

Eye


“jangan kau hina Sapper!” aku langsung melompati ParagonX dan berlari

menghajar Hawk Eye dan berhasil mengenainya hingga terpental jauh.


“waw..” ucap ParagonX melihat tenagaku yang entah dari mana datang tiba tiba.


Hoft hoft hoft..


Aku menarik nafas dalam dalam setelah melakukan itu.


“lumayan juga tenagamu bocah!” Hawk Eye langsung kembali menyerangku, tapi


serangannya di tahan oleh katana yang di pegang oleh ParagonX


“trimakasih ParagonX” ucapku


Aku langsung melakukan pukulan sekuat tenaga ku ke perutnya hingga dia

mundur perlahan.


“kerja bagus Fariz” ucap ParagonX


“sudah takdir kita untuk jadi partner yang cocok,ParagonX” balasku


“jangan senang dulu bocah!” ucap Hawk Eye.


Hawk Eye kini berada dalam posisi siapnya dan langsung menyerang kami, tapi

baru saja dia bergerak dari tempatnya, sebuah asap hijau tepat mengenai

wajahnya, gerakannya menjadi melambat.


Aku dan ParagonX terheran heran siapa yang sudah melakukan itu karena di

tempat ini hanya ada kita bertiga.




Hawk Eye langsung berhenti sejenak untuk mengambil nafas dalam dalam tapi

sayang sekali nasibnya dia terus di serang oleh sesuatu yang misterius, setiap dia

berhasil mengambil nafas, asap hijau it uterus mengenai wajahnya hingga ia

kesusahan untuk bernafas dan kejadian itu terus menerus di hadapan aku dan

ParagonX.


Tapi ParagonX tak mau hanya menjadi penonton saat itu dia kemudian

menggunakan skill ‘Cross Slash’nya yang berhasil mengenai Hawk Eye.


Hawk Eye saat itu benar benar tidak dapat melakukan apapun,dia mulai terkapar

karena di hajar oleh ParagonX dan penyerang misterius.


Perlahan Hawk Eye mulai kehilangan kekuatannya kedua cakramnya kiri terlepas

dari genggamannya


Kemudian kedua tangan Hawk Eye di rentangan sendiri tapi tidak benar benar

sendiri karena penyerang misterius itu mulai menunjukan wujudnya.


Dia adalah Shadow Assassin.


“lakukan finishing!” ucap Shadow Assassin


Tapi paragon tak melakukan apa yang di katakana oleh shadow assassin


ParagonX malah mengeluarkan skill Death Grudge dan mengikat tubuh Hawk Eye

yang tak berdaya itu.


Tiba tiba terdengar letupan revolver dari belakangku dan mengenai kedua bahu

Hawk Eye dia seketika itu juga Hawk Eye jatuh tak berdaya.


Tubuhnya di penuhi dengan luka dan dari mulut mengeluarkan banyak darah.


Rupanya itu adalah peluru dari Sherief Denny dan dia sedang menggendong

Sapper yang tak berdaya akibat ledakannya sendiri.


Kini kota sudah aman dari gangguan tahanan yang kabur ini, kami kembali

berkumpul di kantor Sherief Denny, Hawk Eye yang tak berdaya itu di baringkan di

dalam selnya, dan kedua cakramnya itu di bakar dan di buang oleh ParagonX.


Aku menghubungi Developer K memberitahukan bahwa misi kami telah sukses

tapi kami membutuhkan bantuan medic karena 2 hero miliku terluka parah dan

mengatakan kepada Developer K bahwa aku bertemu dengan satu hero lagi dan

dia mau membatu misiku, dia adalah Shadow Assassin.


Tapi Developer K tidak bisa mengirim para medic, dia menyuruhku untuk kembali

ke HQ, sebelum kami kembali ke HQ maid mengucapkan salam perpisahan yang

amat mendalam kepada Daffa alias Hawk Eye.


Hawk Eye kini tubuhnya di dalam sel khusus dan kedua tangannya di tutup seperti

pasien rumah sakit jiwa.


Setelah mengucapkan kata kata perpisahan kepada Hawk Eye maid memeluk

tubuh Hawk Eye sambil meneteskan air mata begitupun dengan Hawk Eye yang

menangis saat hal itu terjadi .


“kenapa selalu ada kata perpisahan di saat kita bertemu dengan seseorang yang

begitu penting bagi hidup kita” ucap ParagonX sambil memegang bahu kananku,

ku lihat dia juga merintihkan airmata.


Sapper masih dalam kondisi pingsan saat itu, helm transfolatornya retak.

Kemudian kami berempat berpisah dengan Sherief Denny yang benar benar

menjaga Hawk Eye itu, aku kembali ke HQ dan kembali menemui Developer K.



+==================+=========================+=============


Hari ke 80 sejak awal aku terjebak di dalam LostSaga.


Sudah 3 hari Sapper pingsan, helmnya kini telah di perbaiki. Sejak mendengar

sapper pingsan dan terluka maid lah yang paling setia menunggu akan kesadaran

Sapper.


“bagaimana dengan lukamu sendiri, maid?” tanyaku


“sudah membaik” ucapnya sambil menatap ketubuh Sapper yang pingsan.


ParagonX kini tak berlatih sendirian lagi, kini ia berlatih bersama Shadow Assassin

yang sering aku panggil dengan sebutan SA karena memanggil namanya terlalu

panjang dan merepotkan.


Aku mendekati Developer K yang sedang sibuk membuat sesuatu.


“apa itu dev?”


Developer K menyembunyikan itu dariku.


“loh ada apa dev?” tanyaku bingung melihat reaksinya.


“pejamkan matamu,nak” ucapnya


“untuk apa?”


“sudah lakukan saja”


Akupun meng ‘iya’ kana apa yang di katakana Developer K itu, dia memasngkan

sesuatu di kedua pundakku.



“sekarang buka matamu”



Aku kemudian membuka mataku dan melihat apa yang di lakukan Developer K

terhadapku, ternyata Developer K memberiku pangkat MSG.


“wah pangkat, terimakasih Dev!” ucapku senang


Developerka tersenyum melihatku kegirangan, akupun menunjukan kepada

semua heroku akan pangkat yang sudah Developer K berikan kepadaku.


Dan semua herokupun ikut senang melihatnya.



Aku kemudian membisikan sesuatu kepada sapper yang saat itu kondisinya masih

tertidur.


“hey sapper,cepat bangun yah dan lihat apa yang Developer K berikan kepadaku”

bisiku.


Maid tersenyum melihat sikapku yang rupanya tak kalah menyayangi sapper.


Aku kembali ke Developer K untuk meminta izin melaksanakan misi Power Stone

lagi, Developer K pun mengizinkan aku, tapi aku tak membawa Sapper karena

kondisinya yang masih belum bangun.





=================+=======================+=========





Aku kembali melakukan misi Power Stone, di di room yang sama juga aku kembali

bertemu dengan Haikal, kini kami menjadi 1 team dan Haikal berkata setelah

selesai ini dia ingin bergabung bersamaku untuk membantuku menyelesaikan misi

100 hariku, bukan sebagai hero tapi sebagai rekan team.


Permainan di mulai, musuh kami kini seorang Kage Ninja dan zorro, pertarungan

kali ini Developer mengirimku ke dalam pertarungan 2vs2 aku mengenal nick

musuhku itu, tak salah lagi itu adalah Rheza.


Dia tak membalas sapaanku, dan tak seperti biasanya dia membantai teamku

dengan sadis, tapi haikal memaklumi aku karena dia tau kalau aku baru selesai

melakukan misi yang panjang.


Di awal pertempuran aku mengalami hasil yang sangat parah, dengan hasil 2-0


Aku tak mau menyerah hingga pertarungan berjalan 5 kali dan hasilnya aku dan

Haikal selalu kalah melawan Team Rheza.


Aku di tarik kembali oleh Developer K, ku lihat semua heroku sudah kelelahan,

begitu pula dengan beberapa hero milik Haikal.




“pantas saja kali ini sikapmu berubah, ternyata kau sedang memikirkan sapper milikmu 

yang sedang terkapar lemah” ucap haikal yang mengintip sapper


“bagaimana aku mengucapkannya ya” balasku


“hmm baiklah, ini dua inti mesin miliku ambillah jika kau mau” ucapnya

menyodorkan dua inti mesin miliknya padaku


“Tapi jika aku mengambil ini bagai mana denganmu?” tanyaku jika aku mengambil

punya Haikal.


“aku masih punya waktu untuk bermain, aku dapat bermain sambil menggambar

seperti kebiasaanku kok” ucapnya


“apa kau serius?” tanyaku


“kan sekarang kita udah jadi team” ucap Haikal.


Aku tersenyum memandangnya dan mengambil inti mesin yang haikal berikan,


kini inti mesin ku sudah ada 8 dan butuh 2 buah lagi untuk aku pulang ke dunia

nyata.


Tiba tiba Haikal mendekatiku dan berkata


“jika ka uterus memikirkan orang yang tak memikirkanmu,maka hidupmu akan sia

sia, fariz, ayo bangkit!” Haikal memberiku semangat


“thanks,kal atas ucapannya”


Haikal kemudian menariku dan mendekati Developer K, dia meminta izi untuk

melaksanakan misi Power Stone lagi tapi Developer K tak meyakini apakah kami

berhasil atau sia sia seperti tadi tapi Haikal mengatakan sesuatu yang membuatku

kembali bersemangat untuk melakukan misi PoweStone ini dan Developerkanpun

mulai yakin dengan kami, akhirnya kami dikirim kembali ke room dan kembali

berhadapan dengan teamnya Rheza.


Ternjadi sedikit peningkatan dalam teamku skor kami menjadi 2-1 meskipun team

kami tetap kalah.


“hanya hoki bagi pemula” ucap Rheza dengan gengsinya


Aku dan Haikal hanya tertawa mendengar itu.


Dan permainanpun di mulai kembali aku berhadapan dengan Rheza dan Haikal

berhadapan dengan Zorro.


“kau masih belum bisa sebanding denganku!” ucap Rheza mengganakan skill

Kagenya untuk membantingku ke lantai.


“aku sudah berpengalaman!” balasku dengan menggunakan ‘D’ tekanku


“tapi kurang jika untuk melawanku!” balasnya Rheza sambil membunuhku.


Kedudukan Kill/Death ku 0-1 sama sperti aku berhadapan dengan haikal.


Tapi sayangnya semua itu tidak benar-benar sama. Rheza lebih kuat dari pada

aku, aku dan Haikal tak sanggup melawannya ,sebelum benar benar pergi dari

room Rheza berkata sesuatu padaku.


“lawan aku jika kau sudah merasa lebih kuat”

Aku menggenggam ucapan Rheza saat itu dan setiap ada waktu luang aku berlatih



bersama Haikal dan tidak lupa untuk selalu melakukan misi PowerStone,

untungnya kali ini lawan kami tidak seperti Rheza dan Zorro.


Kami dapat mengatasinya dengan skor akhir 2-0,aku sangat senang sekali saat itu,

tak sengaja aku berpelukan dengan Haikal.


Aku berhasil mengumpulkan 10 inti mesin dan memberikannya kepada Developer

K, Developer K terlihat senang saat aku dan Haikal telah berhasil menyelesaikan

misiku.


“lalu bagaimana dengan janjimu,dev?” aku menagih janji pada Developer K


“kau belum lengkap 100 hari nak, masih ada sisa 7 hari lagi sampai benar benar

100 hari” ucapnya


“memangnya tidak bisa di bulatkan saja?” Tanya Haikal


“ini sudah menjadi peraturan yang tidak bisa di bantah oleh siapapun” lanjut

Developer K


“ah.. baiklah, lalu apa aku hanya menunggu untuk 7 hari kedepan?” tanyaku


“itu terserah dirimu saja, mau ambil satu misi lagi atau kau hanya menunggu di

tempat ini” balasnya untukku


“bagaimana jika aku mengambil satu misi lagi, tapi apakah akan berjalan lama?”

tanyaku mengajak berunding


Haikal hanya memandangi kami saja dan tidak berkata apapun


“itu tergantung kemampuanmu sendiri untuk memimpin dalam misi ini”



“apa itu? Apa aku harus memimpin pasukan?”


“bukan tapi sesuatu yang lebih hebat lagi”


“Apa itu?”


“kau akan menemukan jawabannya setelah kau melakukan misi ini, itupun jika

kau menerima” terangnya


“dari pada aku menunggu di sini lebih baik aku menerima misi ini” aku menerima

misi yang tidak di ketahui ini.


“misimu kali ini adalah, meyelamatkan Desa dari Snow Princess”


“maksudmu, aku harus menjadi penjaga?”


“tidak, Snow Princess telah berubah sifat menjadi jahat setelah tahu kekasihnya

menduakan dirinya, dia kemudian membawa pasukannya menyerang desa yang

di lewatinya, aku harap kau bisa menghentikan serangan Snow Princess sebelum

ke pulau utama” jelas Developer K


“sepertinya ini akan menjadi hal yang panjang untuk kami” ucap Haikal


“kau akan terbiasa dengan perjalanan ini” ucapku


Saat itu suasanya hening sejenak.


“kakak, itu siapa?” terdengar suara sapper


Ternyata itu sapper yang sedang berjalan menuju ke arahku, aku lihat dia belum

benar benar pulih,jadi aku sarankan agar dia kembali beristirahat, tapi sapper tak

mau menuruti perintahku, jadi  mau tak mau sapper aku ajak untuk misi ‘Snow’

ini.


Aku menceritakan semua yang terjadi ketika sapper tak sadarkan diri, aku

penceritakan bagaimana kemenangkan aku melaan Hawk Eye waktu itu lalu

mendapatkan pangkat dan berhasil mendapatkan 10 inti mesin, saat aku

menceritakan aku telah berhasil mendapatkan 10 inti mesin terlihat wajah sapper

yang cemberut karena takut kehilangan aku tapi maid mendekati aku dan sapper

lalu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, aku juga mnegenalkan Haikal

kepada sapper, tan tak butuh waktu lama untuk sapper bermain ranjau dengan

Haikal.

Kami kemudian melakukan packing untuk menuju ke SnowTown yang sudah di

kuasai oleh Snow Princess tapi kami tidak langsung di kirim ke medan

pertempuran, kami akan di kirim ke camp dahulu untuk pengenalan diri terhadap

pasukan yang akan melawan Snow Princess.

Selesai berkemas kami menuju portal seperti biasa dan aku berharap tidak terjadi

hal seperti waktu itu lagi, karena akan merepotkan nantinya.


Untungnya kali ini Developer K sedang tepat memilih lokasinya jadi aku dan Haikal

menuju ke barak tempat untuk para prajurit yang ingin melawan SnowPrincess.


Aku dan Haikal memasuki barak Northland, barak ini ada tepat di bagian paling

atas peta dunia dan 10 kilo meter dari barak ini SnowPrincess sedang


bersemayam, jadi aku dan Haikal kemudian mendaftarkan diri bersama beberapa

hero kami tak lupa kami daftarkan.


Hal yang paling mengejutkan adalah ketika melihat Rheza ikut ambil dalam misi

ini, terlihat pandangan bengisnya menatap ke arahku, aku balik menatap

pandangan itu dan Rheza pergi meninggalkanku dan Haikal.


Kemudian aku masuk kedalam camp yang berisi sekitar 10-15 player dari kota

yang berbeda beda, aku dan Haikalpun mengenalkan diri dan player player itupun

sama, ada yang dari Jakarta,Bekasi,Cirebon,Kuningan,Tangerang dan bahkan ada

yang dari Manado.


Aku semakin bersemangat karena aku mendapatkan teman baru lagi, dan

mungkin mereka adalah pesaingku yang masih belum benar benar menjadi

pesaing.

Hari pertama di Camp kami melakukan aktivitas fisik yang cukup berat, regu kami

di pimpin langsung oleh King Altheon dan Artix.

Baru saja hari pertama di barak sudah di kabarkan bahwa regu yang di pimpin

oleh Drakath meninggalkan barak tadi malam.



“pantas jumlahnya kurang” ucap King Altheon dengan geram.


“Artix, ambil beberapa player untuk mengejar regu Drakath! Sisanya terus

berlatih!” peritah King Altheon.


Saat itu aku kebagian yang terus berlatih tapi tidak bagi Haikal, dia di bawa oleh

Artix untuk mengejar regu Drakath.


Tiba tiba Cysero datang menemui King Altheon untuk mengabarkan sesuatu yang

cukup mengejutkan.


“latihan selesai! Semuanya bersiap untuk bertemur melawan SnowPrincess!”

teriak King Altheon yang dari tadi memantau kami dari balkon castlenya.


Semua player di giring masuk ke Camp dan dalam hitungan detik harus kembali ke

lapangan.


Saat itu aku tak tau harus mengambil apa apa dari Camp jadi aku hanya

mengambil jaket dan Glove saja,semua sudah berbaris rapih, King Altheon

berjalan di depan kami sembil berceramah bahwa pasukan SnowPrincess sudah

mulai menyerang, dengan di bunyikannya warhorn gerbang utama di buka dan

semua player yang masih tersisa bergerak menuju medan perang.


===============+==============================+============

0 Response to "100 Day with LostSaga (part 3)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel