PENTINGNYA PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PADA ANAK-ANAK
Perkembangan psikologi yang positif penting
dalam perkembangan psikologi anak-anak. Perkembangan psikologi yang baik dapat
diamati dalam pemikiran mental yang sehat, pengukuhan egoisme, harga diri yang
tinggi, kepekaan terhadap kebebasan dalam mengadaptasikan diri dengan
lingkungannya.
Perkembangan psikologi yang kurang baik dapat
diamati pada harga diri yang rendah dan juga pada kemunculan pelbagai masalah
tingkahlaklu dan mental. Pentingnya perkembangan psikologi ini jelas karena
mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi keberhasilan, hubungan sosial dan
kesejahteraan seseorang individu pada masa depannya.
Orangtua adalah pemberi kasih sayang yang
mendasar. Orangtua mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan psikologi
anaknya. Orangtua yang mengabaikan dan juga yang memukul anaknya akan
menghalangi perkembangan psikologi yang sehat.
Orangtua pada waktu yang sama sekiranya diberi
pengetahuan yang mencukupi yang terdiri dari ketrampilan-ketrampilan dan
dukungan, akan dapat menjalankan tugas mereka dengan baik. Ini adalah karena
pengetahuan yang diperoleh dapat digunakan dengan optimal untuk lebih
memusatkan lagi perkembangan psikologi anaknya.
HAL-HAL
YANG MENDUKUNG PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK-ANAK
Penerimaan Tanpa Syarat
Seorang anak harus diterima tanpa syarat oleh
orang dewasa dalam hidupnya. Anak tersebut juga harus memahami bahwa dia
diterima tanpa syarat apa-apa. Menurut Michael Rutter (1978), orangtua mungkin
menerima anaknya bukan perangainya. Penerimaan tanpa syarat harus ditunjukkan
sepenuhnya dalam tingkahlaku orangtua serta sikap terhadap anaknya. Orangtua
harus menjaga, mencurahkan kasih sayang dan senantiasa siap untuk melayani
anaknya terutama bila diperlukan. Dengan kata lain orangtua mesti bertindak
dengan cepat dan wajar dan sensitif dalam melayani anaknya karena ia harus
menerimanya tanpa syarat.
Stimulasi
Anak-anak yang telah melalui pelbagai program,
memperlihatkan peningkatan dalam jumlah nilai IQ dan juga dalam bidang-bidang
lain yang berkaitan. Kajian Brofenbrener (1980) terhadap pelbagai program
pengkajian intervensi, memperlihatkan bahwa hasil positif akan berkelanjutan
seandainya orangtua melibatkan diri dalam program- program tersebut.
Stimulasi bisa diterapkan kepada anak-anak
melalui pelbagai cara yaitu melalui audio; visual; kinetik yang melibatkan
pergerakan anak-anak (pergerakan bahagian depan, tepi dan belakang badan),
pelbagai aktivitas (main ayunan, berada dalam ayunan berputar, melompat, dan
sebagainya) dan keterlibatan langsung yang termasuk sentuhan, merasai dan
membau.
MEMAHAMI
PERKEMBANGAN ANAK-ANAK DAN SIFAT BAWAAN (PERANGAI)
Suatu pemahaman terhadap perkembangan anak-anak
bisa menjangkau jauh dalam membentuk seorang anak yang sehat dari segi
psikologi. Orangtua kadangkala mempunyai pengetahuan yang dangkal bagaimana
anak-anak sebenamya belajar dan berkembang.
Kekurangan pemahaman terhadap pembawaan
anak-anak ini mungkin akan membawa kepada konflik antara orangtua dan anaknya
dan juga permasalahan yang akhirnya mempengaruhi hubungan mereka.
Hanya apabila orangtua memahami perangai
anak-anak ini barulah orangtua tidak akan menyalahtafsirkan suatu tingkahlaku anak-anak
yang bermasalah sebagai bertindak liar dan nakal. Ini mungkin akan
membangkitkan kemarahan orangtua lalu mereka akan menerapkan tindakan disiplin
keras yang sebenarnya tidak perlu. Sebaiknya memang suatu strategi yang berbeda
dan sesuai dapat diambil untuk menggalakkan kerjasama dan mengelakkan konflik.
TAHAP
KETERLIBATAN ORANGTUA
Jelas bahwa keterlibatan orangtua adalah
penting. Tahap keterlibatan mereka bisa dibagi dalam tiga tahap:
-> Keterlibatan langsung dan interaksi
dengan anak.
-> Menyediakan peluang-peluang bagi
pengalaman berbeda.
-> Bekerjasama dengan orang/pihak lain
sebagai partner.
Pada setiap tahap, adalah penting bagi orangtua
menerirna tanpa syarat anaknya, mengadakan stimulasi dan memahami perkembangan
dan perangai anaknya.
Keterlibatan Orangtua Langsung Dan Interaksi
Dengan Anak
Orangtua harus melibatkan diri secara langsung
agar perkembangan psikologi yang positif dapat dihasilkan. Mereka harus
menyediakan fisilitas dasar; peka akan penerimaan tanpa syarat dan menerapkan
stimulasi dan pada waktu yang sama mengevaluasi tahap perkembangan dan perangai
anak-anak.
Keterlibatan secara langsung ini tidak dapat
kita amati pada kebanyakan orangtua di Asia. Mereka biasanya menyembunyikan
perasaan mereka dan ini menyebabkan suatu jurang yang dalam dari segi hubungan
orangtua dan anak mereka. Kaum lelaki dianggap sebagai daya penggerak keluarga
dan beliau biasanya lebih memberi arahan daripada berinteraksi dengan anaknya.
Beliau lebih suka menegur daripada bersikap mesra, dengan anaknya.
Anak-anak biasanya kurang diberi perhatian.
Ayah, mereka jarang menanyakan atau perhatian tentang pelajaran sekolah. Adalah
dianggap mencukupi, anaknya mendapatkan pendidikan, berhasil atau tidak adalah
menjadi soal kedua.
Keterlibatan orangtua secara dangkal ini
sepatutnya dihindarkan. Mereka harus melibatkan diri secara langsung untuk
membantu perkembangan psikolog yang positif.
Orangtua harus menyentuh, menepuk bahu, memeluk
anaknya selalu. Mereka juga mesti memberitahu perasaan mereka terhadap anaknya
dan juga pada waktu yang sama mendengar dan berinteraksi dengan anaknya.
Orangtua juga mesti siap bila anak-anaknya memerlukan mereka. Tugas orangtua
penting dalam menyediakan keperluan dasar yaitu makanan, tetapi ini tidaklah
cukup. Komunikasi adalah amat penting antara orangtua dan anak dan ini
seharusnya berkelanjutan.
Anak-anak memerlukan garis panduan dalam
bertingkahlaku melalui peraturan yang mudah yang disediakan oleh orangtuanya.
Konflik. tekanan serta masalah tingkahlaku terjadi bila orangtua membuat target
lebih ataupun kurang terhadap kemampuan anaknya. Untuk mengatasi ini, Orangtua
harus memahami kemampuan seseorang anak berdasarkan umurnya. Bila seseorang
anak didenda, dia harus diberi pengertian oleh orangtuanya bahwa yang ditolak
adalah tingkahlaku dan bukan dirinya.
Berkurang atau menurunnya kasih sayang dari
orangtua yang dapat diamati anak-anak melalui tindak tanduk orangtua merupakan
suatu pengalaman yang dahsyat bagi anakanak dan seharusnya dihindarkan.
Orangtua harus mengetahui akan pentingnya
stimulasi dalam hubungan langsung dan pengaruh/hasilnya terhadap interaksi yang
diterapkan. Stimulasi melibatkan pelbagai pancaindera yaitu penglihatan, bau,
pendengaran, sentuhan dan rasa. Masing-masing ada secara terpisah dan juga
dapat diamati dalam kombinasi yang berbeda.
Stimulasi dapat diterapkan sejak kelahiran,
contohnya, dalam proses perawatan pada bayi dan lain-lainnya. Ini juga dapat
digabungkan dalam rutinitas harian yaitu waktu mandi; makan; mencud pakaian dan
melakukan pekerjaan rumah. Orangtua harus berbicara dengan mereka dan ini akan
meningkatkan lagi pemikiran dan kemahiran menyelesaikan masalah. Selanjutnya,
ikatan yang lebih rapat dapat terjalin antara orangtua dan anakanak.
Dalam memperkenalkan pelbagai stimulasi,
langkah yang harus diambil adalah orangtua harus memastikan bahwa tugas yang
diberikan pada anak semestinya berdasarkan kemampuan anak tersebut pada jenjang
umur yang sesuai. Orangtua harus memperkenalkan stimulasi secara teliti. Bagi
anak yang tidak bermasalah langsung, stimulasi yang banyak tidak digalakkan.
Banyak usaha serta waktu yang harus diperuntukkan bagi anak-anak yang lambat
(slow-to warm- up). Sebaliknya, stimulasi harus dikurangi pula sekiranya anak
tersebut diserang histeria.
Orangtua harus peka kepada kehendak anaknya.
Sekiranya anak itu tidak gembira dengan kerja yang diberikan maka kerja
tersebut harus dihentikan. Sekiranya aktiviti yang dijalankan adalah
membosankan, maka seharusnya ditukar atau diusahakan menjadi lebih menarik.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh
orangtua dalam menyediakan stimulasi untuk perkembangan anaknya.
§ Pertama, kelemahan yang ada di pihak orangtua
yang tradisional. Mereka bermain dengan anak mereka hanya ketika mereka bayi
saja. Mereka merasa kurang senang bermain dengan anak mereka dalam tahap
anak-anak. Orangtua harus meninggalkan tradisi ini dan mulai bermain dengan
anak-anak mereka yang bukan bayi lagi.
§ Kedua, ibu dianggap sebagai pemberi kasih
sayang yang utama walaupun didapati bahwa banyak ibu mulai bekerja saat ini.
Keterlibatan ayah dengan anak-anak mereka juga tidak begitu besar. Misalnya
anak lelaki menganggap ayahnya sebagai model dan sebaliknya bagi anak
perempuan. Selanjutnya hubungan anak tersebut dengan model sajalah yang rapat.
Ini harus dikurangi, interaksi antara kedua orangtua dengan anak-anak lebih
digalakkan.
§ Ketiga, efek dari kedua orangtua yang pergi
kerja menyebabkan mereka tidak punya waktu penjagaan yang berkualitas untuk
dihabiskan dengan anak-anak. Waktu luang yang begitu singkat dihabiskan untuk
mengutamakan keperluan keluarga. Waktu emas ini harus digunakan dengan
sebaik-baiknya untuk menyediakan peluang-peluang stimulasi dan bukannya
melemahkan kembali interaksi, misalnya pertengkaran suami isteri yang saling
menyalahkan satu sama lain dalam menjalankan tanggungjawab sebagai ibu dan
bapak.
Keterlibatan Orangtua
Dalam Menyediakan Peluang-Peluang Untuk Pengalamanpengalaman baru.
Orangtua harus menyediakan peluang-peluang
untuk pengalaman-pengalaman yang baru dan lain sebagainya. Mereka harus
memperkenalkan pada anaknya alat-alat permainan yang pelbagai jenis dan bentuk,
mendorong anaknya bermain dengan anak-anak lain, membawa anaknya ke
tempat-tempat yang menarik, memperkenalkan mereka kepada alam sekeliling, musik
dan seni dan terhadap pelbagai pengalaman yang lain.
Pengalaman yang diperoleh dari teman sebaya
penting karena itu akan menyebabkan perkembangan yang lebih seimbang. Oleh
karenanya harus mendorong anaknya untuk berkawan. Dengan adanya teman sebaya,
anak-anak mempelajari kemahiran perjuangan sosial yaitu bagaimana mendapatkan
apa yang diperlukannya dengan melalui harus bertengkar, bilang “tolong”,
memberitahu gurunya ataupun melakukan pertukaran, bagaimana hendak berinteraksi
dengan yang lain dan mendapatkan kawan dengan melalui sikap mengalah, bersikap
ramah dan menjemput ke rumah teman, bagaimana menambahkan kekuasaan dirinya
dengan melalui menambahkan teman dan mendukung anak-anak lain dan terakhir
bagaimana hendak bekerjasama dalam suatu kelompok dengan melalui kerjasama,
menunggu giliran, mendengar dan berbincang. Masalah konflik perseorangan yang
terjadi memerlukan kemahiran menyelesaikan masalah yang seterusnya membawa
kepada kecakapan sosial.
Jelas kepada kita akan pentingnya teman sebaya
dan lebih lanjut, orangtua harus menggalakkan anaknya untuk mempunyai teman
karena ini dapat menyediakan peluang-peluang untuk pengalaman yang baru.
Orangtua mesti memainkan peranan dalam penyediaan ini misalnya mewujudkan
situasi agar anaknya bersama-sama anak-anak lain sewaktu ada di taman
permainan, bertemu saudara yang dekat, tetangga serta temanteman agar
pengalaman dari teman sebaya bisa diperoleh.
Mereka harus bermain dalam suasana harmonis
dengan berinteraksi dengan sebaiknya dan dapat menerima suasana yang
‘multiracial’ (berbagai suku bangsa) dan ‘multicultural’ (berbagai budaya).
Waktu berhubungan dengan teman sebaya, orangtua seharusnya menghindarkan
campurtangan mereka sebanyak mungkin. Bila timbul masalah barulah orangtua
boleh memberi dorongan, sokongan dan sedikit bantuan untuk mengatasi masalah
perhubungan ini.
Orangtua Bekerjasam
Dengan Orang Lain (Care Agents)
Orangtua harus melibatkan diri dan bekerjasama
dengan pihak-pihak (orang) lain dalam penjagaan anak-anak. Kerjasama diperlukan
di antara dua pihak ini untuk memberikan suatu ikatan yang sehat. la harus
membentuk individu penyayang. Kedua pihak harus peka terhadap perubahan luar
biasa pada tingkahlaku anak-anak yang tidak diinginkan oleh pihak penjaga.
Sebagai partner kerjasama orangtua mesti
memastikan pihak penjaga (orang lain) ini mempunyai kakitangan/bawahan yang
mahir dan dapat mencurahkan kasih sayang.
Suatu program harus dibentuk dan harus seimbang
dalam membentuk perkembangan psikologi yang positif. Program ini harus disusun
dengan usaha kedua pihak yang terkait.
Orangtua harus peka dengan menghadirkan diri
dalam diskusi berkenaan isu perkembangan anak-anak. Mereka juga harus
melaporkan tingkahlaku anaknya di rumah kepada pihak lain atau agen penjagaan.
Hubungan yang kukuh antara rumah dan agen ini
akan mengurangi kemungkinan terjadinya konflik antara masalah dari rumah dengan
pihak lain yang terkait atau sekolah.
Hubungan ini akan mengukuhkan lagi proses
pembelajaran dan memastikan bahwa upaya ini berkelanjutan dan konsisten dalam
hidup anak-anak. Sekiranya orangtua tidak melibatkan diri, anak mereka akan
hidup dalam dua dunia yang, asing dan tidak berhubungan antara satu sama lain.
DUKUNGAN BAGI ORANGTUA
Beberapa faktor mempengaruhi orangtua dan hal
ini hanya berpengaruh terhadap hubungan dengan anak-anak mereka. Faktor-faktor
tersebut adalah faktor ekonmi, konflik rumahtangga, tekanan yang berhubungan
dengan pekerjaan, kekurangan pengetahuan tentang perkembangan khusus kanak- kanak
dan kemahiran dalam berperan sebagai orangtua. Kesemua faktor ini dapat
berinteraksi antara satu sama lain dan kadangkala menghalangi orangtua untuk
melaksanakan keterlibatan pada tahap yang berbeda. Orangtua mungkin memerlukan
dukungan untuk bertindak sebagai orangtua, sebagai suami dan isteri dan sebagai
individu. Orangtua tidak akan begitu mengutamakan aspek-aspek halus
keorangtuaan sekiranya mereka mempunyai hal-hal untuk memenuhi keperluan dasar
dan juga mungkin mereka mengalami tekanan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor
dan pekerjaan rumah. Orangtua memerlukan rangkaian sokongan secara informal
dari saudara dan teman-teman dan lingkungan sosial yang formal.
Suatu dukungan dalam pendidikan berperan
sebagai orangtua yang khusus perlu bagi mendidik orangtua. Melalui pendidikan
ini, ia dapat mengenal secara pasti bahwa orangtua umumnya mempunyai kekuatan
dan kepandaian tertentu dalam lingkup ‘berperan sebagai orangtua’ tetapi mereka
mungkin memerlukan pengetahuan tambahan dan juga ketrampilan-ketrampilan baru
untuk meningkatkan perawatan anak-anak.
Orangtua juga harus tegas dalam menjalankan
tugas mereka, bekerjasama terhadap kejadian yang dilalui dengan orangtua yang
lain. Mereka juga harus belajar dari orangtua yang lain.
KESIMPULAN
Orangtua suka ataupun tidak, mereka memainkan
peranan yang penting dalam pembentukan psikologi anak-anak secara langsung
maupun secara tidak langsung.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan
anak-anak, ini menyebabkan peranan orangtua tidak dapat digantikan oleh orang
sebarangan.
Orangtua dapat berperan dengan sukses
seandainya mereka memahami anaknya. Mereka harus menerima anak mereka tanpa
syarat dan menyediakan pelbagai stimulasi pada tahap awal masa kanak-kanak.
Mereka sepatutnya secara penuh menjalani peran tersebut dan harus juga
mempunyai pemahaman tentang tingkahlaku serta perangai anak.
Orangtua juga mesti melibatkan diri dalam
perkembangan psikologi anak-anak secara langsung dan secara tidak langsung pula
menyediakan peluang-peluang bagi pelbagai pengalaman terutama pengalaman
bersama teman sebaya.
Paling akhir, orangtua harus bekerjasama dengan
keluarga lain atau dengan pihak-pihak (yayasan atau sejenisnya) penjagaan
anak-anak.
0 Response to "PENTINGNYA PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PADA ANAK-ANAK"
Posting Komentar